• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Suka Menyimpan Barang-Barang Tak Berguna, Jangan-Jangan Anda Hoarding Disorder

cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
Suka Menyimpan Barang-Barang Tak Berguna, Jangan-Jangan Anda Hoarding Disorder


Senin, 13 Juli 2020 twitter ramai oleh unggahan akun @Ksiezy26  yang kaget melihat kondisi kamar tetangga kosnya yang penuh sampah. Tetangga kosnya itu telah beberapa lama tidak kelihatan. Setelah kamarnya dibuka ternyata penuh dengan sampah. Apakah dia seorang pengidap Hoarding Disorder?

Perlu kita kaji lebih dulu kondisi orang ini. Bisa saja itu hanya sifat malas, mager, sukanya rebahan saja, hinggal rasanya berat untuk membereskan barang-barangnya yang tidak terpakai. Hal semacam itu meskipun menjengkelkan tetapi sering kita temui. Terkadang bahkan orang-orang dengan kebiasaan seperti itu sering bersitegang dengan orang-orang di sekitarnya.

Apa sajakah kemungkinan yang diderita oleh orang ini jika ternyata bukan sekedar malas atau mager saja? 

1. Hoarding disorder

Paling besar kemungkinannya orang ini menderita Hoarding disorder

Orang-orang dengan ketegori ini tidak hanya sekedar menyimpan barang-barang mereka, tetapi mereka merasa resah jika harus membuang barang-barang itu. Semacam obsesif kompulsif (misalnya tindakan kita berulang kali mengecek pintu apakah sudah dikunci atau belum? Jika tidak mengeceknya lagi, akan timbul keresahan, bertanya tanya, apakah sudah benar-benar dikunci atau belum?). 

Penderita akan marah apabila barang-barangnya dibersihkan. Perilaku seperti ini pastinya sangat mengganggu ya GanSist.

Orang-orang yang menderita Hoarding Disorder memiliki ciri-ciri rumahnya atau kamarnya (jika ngekos) penuh dengan barang-barang yang tidak terpakai, atau bisa kita bilang sampah. Seperti yang terlihat di foto di atas. Ruangan penuh dengan sampah, sehingga orang akan kesulitan untuk berjalan di dalamnya. Harus melewati barang barang yang berserakan.

Kondisi semacan Hoarding disorder disebut sebagai gangguan kejiwaan. Gangguan ini ada beberapa taraf. Untuk yang ringan biasanya penderita masih bisa hidup secara normal. Tetapi untuk yang taraf berat, kehilangan salah satu benda itu akan menimbulkan dampak emosional seperti marah, sedih, cemas, dan depresi. Penderita pada taraf seperti ini pastinya akan mengalami banyak masalah dengan sekitarnya. Dan, mereka ini malu lho atas sikap mereka sendiri. Karena itu mereka cenderung mempunyai pergaulan sosial yang terbatas. Mereka cenderung menghindari kemungkinan yang membuat orang tahu kebiasaan buruknya.

Apa sih penyebab kondisi ini?
Penyebab pastinya sih belum diketahui, GanSist, tetapi ada kecenderungan diturunkan secara genetik. Kejadian traumatik di masa lalu juga ditengarai bisa menyebabkan Hoarding Disorder.

2. Depresi



Kemungkinan keduanya adalah depresi. Mungkin dia sedang jatuh dalam kondisi gangguan afek yang berupa depresi. Perasaan sedih yang berlebihan, sehingga jangankan mengurus barang-barangnya, mengurus dirinya sendiri pun tak dia enggan. 



Pada orang-orang yang kamarnya terlihat banyak barang-barang tak berguna, bisa jadi dia sebenarnya seorang penderita depresi berat. Membawanya ke psikiater adalah jalan yang terbaik. Melalui pemeriksaan psikiater akan didapatkan diagnosis akan kondisi yang sebenarnya, penderita depresi ataukah hoarding disorder, meskipun keduanya biasanya diberikan obat anti depresan untuk mengurangi gejalanya.

3. Psikosis misal Skizophrenia

Penderita skizophenia mungkin melakukan hal-hal yang tidak bisa dinalar. Mengalami waham atau delusi sehingga melakukan hal-hal dalam delusinya yang dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka terkadang mengumpulkan sampah-sampah dan tidak bisa mengurus diri sendiri.

Tetapi orang yang suka ngumpulin sampah, bukan berarti pasti skizophenia ya Gan. Harus memenuhi tanda dan gejala tertentu untuk bisa disebut sebagai penderita skizophrenia.



Kamar seorang pemalas bisa jadi penuh sampah, tetapi mereka bukan hoarding disorder. Sebenarnya mereka menginginkan kamarnya bersih dan rapi, hanya mereka malas melakukannya. Apakah ada yang sering seperti ini?

Nah, Agan Sista, adakah orang-orang yang suka mengumpulkan barang-barang tak berguna (di kamar atau rumahnya) di sekitar kalian? Kalau mereka merupakan keluarga, ada baiknya segera diberikan pertolongan dengan membawanya ke dokter. Kondisi tersebut bukan tidak mungkin akan bertambah parah seiring waktu. Penanganan dini dan perhatian lingkungan sangat penting untuk menyelamatkan penderita hoarding disorder pada kondisi yang lebih buruk



Lingkungan yang baik biasanya akan memberikan dampak yang baik. Lingkungan yang saling tidak peduli dan buruk akan memberikan dampak yang buruk pula. Salah satu lingkungan yang bisa kita kendalikan adalah rumah. Oleh karena itu, penting bagi kita menciptakan suasanya yang nyaman di rumah agar orang-orang di dalamnya pun merasa nyaman, sehat jasmani dan rohani.

Sekian dulu Thread dari ane, semoga tulisan ini bermanfaat.
Stay healthy stay safe.

Ditulis oleh @cattleyaonly 

Referensi
Opini Pribadi
Sumber
monicamey
husnamutia
indramamoth
indramamoth dan 43 lainnya memberi reputasi
44
7.9K
244
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.