Sleipnir9Avatar border
TS
Sleipnir9
Mengaku Temukan Obat Covid-19, Hadi Pranoto Minta Jangan Dicemooh


KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Hadi Pranoto meminta Pemerintah Pusat Gugus Tugas Covid-19 dan lembaga terkait seperti Kemenkes, BPOM, IDI untuk tidak mencemooh dan beropini negatif.

Sebab, kata dia, masyarakat akan dibuat bingung sehingga tidak memberi solusi pencegahan penyebaran Covid-19.

"Saya memohon sekali kepada IDI dan lembaga terkait untuk mengakomodir apa yang sudah kita temukan ini, jangan mencemooh kemudian jangan beropini yang enggak-enggak, sehingga membuat publik pun akan menjadi bingung," kata Hadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Hadi menilai seharusnya apa yang disampaikan di YouTube Anji tersebut, bisa dilihat dari sisi positifnya.

Ia mengklaim penemuan antibodi Covid-19 itu adalah bentuk inisiatifnya lewat riset bersama 10 relawan di laboratorium di luar negeri.

Timnya berniat mengembangkan ramuan herbal itu untuk berkontribusi ke pemerintah dalam mengurangi penularan Covid-19.

"Setelah lihat video seharusnya insiatif, oo itu ada yang baik jadi perlu dipanggil untuk lakukan uji klinis bukan malah dicaci maki, kita itu anak bangsa ingin memberikan sesuatu karya kepada bangsa ini jadi jangan disudutkan dihantam kanan kiri, kalau semua riset anak bangsa diperlakukan seperti ini tentu tidak akan bisa bangkit di dunia keilmuan," ungkapnya.

Bukan lulusan IPB
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di website Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) ada nama Hadi Pranoto dengan gelar akademik doktor (Dr) lulusan S3 Institut Pertanian Bogor (IPB).

Namun foto Hadi Pranoto di website Dikti tersebut berbeda dengan Hadi Pranoto yang tampil di YouTube musisi Anji.

Hadi Pranoto lulusan S3 IPB yang ada di website Dikti saat ini merupakan dosen di Universitas Mulawarman.

Kompas.com sendiri menanyakan ke Hadi Pranoto soal gelar doktornya.

Saat dikonfirmasi mengenai latar belakang pendidikan S-3 dari IPB, Hadi Pranoto membenarkannya.

"Iya," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com via WhatsApp mengenai pendidikan terakhirnya tersebut, Senin (3/8/2020).

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti melalui rilis ke Kompas.com membantah jika Hadi Pranoto lulusan S3 IPB.

"Menurut penelusuran di internal institusi kami, sosok Hadi Pranoto yang dimaksud Kompas.com adalah orang yang berbeda dengan Hadi Pranoto yang merupakan alumnus IPB (saat ini dosen Universitas Mulawarman). Nama sama, tetapi beda orang," tulis Yatri dalam rilis, Senin (3/8/2020).

IPB melalui Yatri keberatan jika Hadi Pranoto yang ada di YouTube musisi Anji dikaitkan sebagai alumnus IPB.

"Oleh karena itu kami sampaikan keberatan atas pemberitaan yang menyebutkan bahwa Hadi Pranoto yang dimaksud adalah alumni IPB," pungkas Yatri.

Penjelasan Universitas Mulawarman
Dihubungi secara terpisah, Hadi Pranoto yang juga dosen di Universitas Mulawarman menegaskan jika ia bukanlah Hadi Pranoto yang tampil di YouTube musisi Anji.

"Iya jadi data di Dikti itu memang saya," kata Hadi melalui telepon kepada Kompas.com, Senin (03/8/2020).

Hadi yang saat ini berada di Kalimantan meminta perhatian dan kerjasama agar informasi mengenai dirinya segera diluruskan.

"Dari fotonya juga bukan saya, terus bidang keahliannya juga bukan saya, dia (Hadi yang viral di YouTube musisi Anji) itu kan ngomongnya profesor dan bidang keahliannya Mikrobiologi, sedangkan saya bidangnya Agroforestri dan dosen Fakultas Pertanian dan saya alumni IPB S3, S1 UMM Malang, S2 Mulawarman Samarinda," bebernya.

Hadi Pranoto yang saat ini Dosen Universitas Mulawarman menerima permintaan maaf Kompas.com yang sempat mengira dirinya adalah orang yang sama dengan Hadi Pranoto yang tampil di YouTube musisi Anji.

Dengan begitu, ia menyampaikan agar pemberitaan diluruskan saja dan menyarankan untuk konfirmasi ke Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas, Universitas Mulawarman.

"Disampaikan apa adanya saja di berita bahwa memang Hadi (viral YouTube) itu bukan saya," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas, Universitas Mulawarman, Dr. Bohari Yusuf menyampaikan hal yang sama bahwa sosok Hadi Pranoto yang dimaksud di pemberitaan adalah orang yang berbeda dengan Hadi Pranoto yang saat ini mengampu sebagai Dosen Universitas Mulawarman.

"Namanya ada di website itu dan memang Hadi yang di sini alumni IPB. Yang penting ditulis aja bahwa Hadi Pranoto yang viral itu tidak ada kaitannya dengan Universitas Mulawarman," kata Bohari kepada Kompas.com, Senin (03/8/2020).

Bohari juga memberi maaf dan menganggap kekeliruan ini bisa menjadi pembelajaran ke depannya.

"Enggak ada masalah (dengan berita itu) yang penting jelaskan saja kalau Hadi Pranoto itu enggak ada kaitannya dengan kita (Universitas Mulawarman)," tegasnya.

Untuk melakukan riset herbal antibodi Covid-19 itu, Hadi menyebut tidaklah mudah karena harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan butuh tenaga ekstra.

Hingga saat ini, kata dia sudah ratusan ribu botol yang dia produksi dan sudah dibagikan ke masyarakat yang kurang mampu

"Nah lembaga terkait ini harusnya bertanggung jawab bukan malah saya, karena lembaga ini yang disumpah oleh negara dan sudah makan gaji uang dari rakyat, kan harusnya mereka mengakomodir apa yang menjadi hasil temuan rakyat bukan malah mendiskreditkan hasil temuan ini," terangnya.

Dia menambahkan, antibodi Covid-19 yang dibuat oleh tim risetnya bukanlah vaksin yang biasa diimpor pemerintah.

Adapun bahan yang digunakan murni dari tumbuhan-tumbuhan alam yang sudah lama diriset sehingga dinamakan antibodi Covid-19 berbahan herbal.

"Jadi kita mencari senyawa herbal yang ada di Indonesia dan kita kembangkan di tempat laboratorium yang memang punya kemampuan mengurangi herbal tersebut dan kadang kita kembangkan lewat laboratorium yang dipinjam di Belanda, karena keterbatasan laboratorium kita dan sedangkan di sini belum ada yang mengembangkan secara serius tentang penelitian juga riset herbal ini. Jadi jangan menyalahkan kami," ungkap dia.

Sebelumnya, pemerintah dan sejumlah pakar mengomentari pernyataan terkait obat atau herbal yang bisa menyembuhkan Covid-19.

Tidak sedikit orang Indonesia atau pihak tertentu yang mempertanyakan dan meragukan klaim tersebut.

Bahkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang pernah menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, angkat bicara soal klaim obat Covid-19 Hadi Pranoto tersebut.

Achmad Yurianto, yang biasa disapa Yuri, menganggap hal tersebut sebagai pembodohan.

sumber
nomorelies
areszzjay
areszzjay dan nomorelies memberi reputasi
2
2.3K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.