Apa mungkin seseorang mencintai orang lain apa adanya? Kan sering ya kita dengar ungkapan, cintai aku apa adanya, dalam berbagai konteks. Ada yang naksir seseorang dan mengungkapkan, "Aku mencintai kamu apa adanya."

Atau ada orang yang terus menerus dapat omelan dari pasangannya, lalu bilang, "Aku ingin kamu mencintaiku apa adanya."

Dan yang lebih ngenes adalah ketika seorang jomblo berkata, "Aku ingin ada orang yang mencintaiku apa adanya."

Menurut TS kadang yang salah dimengerti dari perkataan itu "Cintai aku apa adanya", adalah untuk seseorang bisa mencintai orang lain, pasti "ada apa-apanya" dalam diri orang itu, yang membuat dia dicintai orang lain. Sebagai manusia pasti ada kelebihan (ada apa-apanya) dan ada kekurangan. Pernyataan mencintai apa adanya, merujuk pada "kelebihan"-nya itu menjadi modal yang cukup bagi seseorang untuk mencintai dia, dan menerima kelemahannya.

Jadi di tahap awal, perlu ada sesuatu yang membuat seseorang itu bisa menarik orang lain untuk dicintai. Entah itu dari segi fisik, kepribadian, ataupun faktor-faktor lain.


Artinya saat masih jomblo, berusahalah untuk memperbaiki diri. Supaya modal kita untuk dicintai orang itu makin besar. Kans atau kesempatan untuk mendapatkan cinta pun jadi makin besar.

Kemudian setelah menjalin hubungan, jangan lupa, cinta itu karena ada apa-apanya, jadi untuk memelihara cinta, artinya modal yang awal tadi jangan dilupakan, tapi dipertahankan dan terus ditingkatkan. Supaya lebih awet dan terjaga, terus upgrade diri kita, supaya makin bertambah point-point yang membuat kita dicintai oleh pasangan.

Ketika terjadi masalah dalam hubungan, maka tinjau kembali, apa memang ada yang perlu dan bisa untuk diperbaiki?

Atau memang sebaiknya diakhiri saja karena mempertahankan hubungan itu, menuntut sesuatu yang sudah berada di luar kemampuan kita, karena pada akhirnya tidak ada manusia yang sempurna, sehingga setiap pasangan harus bisa menerima dan mencintai pasangannya apa adanya.


Tulisan ini 100% opini pribadi berdasarkan pengalaman dan renungan pribadi, jauh dari benar apalagi dari sempurna.

Boleh setuju, boleh didebat, boleh dikritik.

Salam.............