Gambar

Ane yakin banyak dari kalian sudah pada nonton film "The Wolf of Wall Street" kan? Itu lho film Hollywood arahan eyang Martin Scorsese yang dibintangi Leonardo DiCaprio, sama ada mbak Margot Robbie juga di situ.

Walaupun film ini bisa dibilang cukup kontroversial karena banyak memuat konten seksual secara eksplisit, kata-kata kasar, penggunaan narkoba hingga hewan, tapi film tersebut tetap mampu meraih review positif baik dari segi kritik maupun finansial. BTW, The Wolf of Wall Street ini juga jadi film terlaris dari Martin Scorsese sepanjang karir sutradaranya lho!


Eits, tapi di sini ane bukan mau review filmnya yah, tapi mau bahas tentang sosok Jordan Belfort (yang asli) yang diceritakan dalam film ini. Seperti yang kalian tahu, The Wolf of Wall Street adalah film yang dibuat berdasarkan buku memoar kisah perjalanan hidup Jordan Belfort. Sebagian besar peristiwa yang ada di dalam film ini benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata, tentu saja termasuk semua penipuan yang Belfort lakukan bersama koleganya.


Gambar

Buat yang belum tahu, di 'masa jayanya' Belfort ini sosoknya dianggap sebagai salah satu ikon pebisnis muda di AS. Tapi imagenya langsung tercoreng saat Belfort dan rekan-rekannya terlibat skema penipuan dan pencucian uang melalui perusahaan pialang saham yang ia dirikan, Stratton Oakmont pada tahun 90'an. Para investornya ramai-ramai melaporkan perusahaan Belfort atas tuduhan manipulasi pasar saham.

Gilanya lagi, sebagian besar keuntungan dari hasil scam yang mereka dapat ternyata dihabiskan untuk membeli kokain, sewa pramuria, gelar pesta-pesta mewah, pokoknya untuk foya-foya lah (sama seperti yang kita lihat di dalam filmnya). Yah singkat kata, seperti itulah gambaran gaya hidup Belfort dan koleganya saat itu sampai akhirnya FBI masuk dan mengakhiri pesta mereka.



Gambar

Tahun 1999, Belfort mengaku bersalah atas kejahatan yang ia lakukan terkait manipulasi pasar saham dan menjalankan boiler room sebagai bagian dari skema penipuannya. Belfort dijatuhi hukuman 4 tahun penjara pada tahun 2003, tapi ia hanya menjalani masa tahanan selama 22 bulan di penjara sebagai bagian dari perjanjian di mana ia akan kerja sama dengan pemerintah AS untuk mengekspos semua orang yang telah bekerja dengannya.


Gambar

Terus setelah bebas gimana kabar Belfort sekarang? Saat ini ia 'banting setir' jadi motivator bisnis dan penulis. Tommy Chong, teman satu selnya dulu waktu di penjara adalah orang yang memotivasi Belfort untuk menulis tentang pengalaman hidupnya. Belfort menulis dan merilis buku pertamanya, "The Wolf of Wall Street" (2007), yang diikuti oleh "Catching the Wolf of Wall Street" (2009). Yang diadaptasi menjadi film adalah buku pertamanya. Dalam "Catching the Wolf of Wall Street" Belfort menuliskan tentang kehidupan setelah penangkapannya.

Tahun 2017, Belfort merilis buku ketiganya, "The Way of the Wolf" di mana dalam buku itu ia membagikan beberapa strategi dalam pemasaran, buku ini juga dijadikan sebagai buku motivasi di seminar-seminar yang ia gelar. Selain menulis dan memberikan motivasi kepada orang-orang, Belfort juga menjalankan podcast bernama 'The Wolf's Den' di mana ia membahas beberapa pengalaman dalam hidupnya, ia juga suka mewawancarai tokoh-tokoh selebritas, pengusaha, praktisi, dan siapa pun yang dapat menginspirasi.


Gambar

Tapi, walaupun kini Belfort terlihat sudah 'tobat' dan mencari nafkah dengan cara 'halal', ternyata ia masih punya kewajiban menyelesaikan hukuman ganti rugi sekitar $ 110 juta yang sebagian besar belum dibayarkan. Di mana ia baru membayar sekitar $ 700.000 sebagai ganti rugi sejak tahun 2007, di tambah sekitar $ 12,8 juta dari aset properti yang ia lepas saat masa hukumannya.

Sebetulnya publik Amerika masih banyak yang memandangnya skeptis karena Belfort masih bisa menikmati kehidupan high-profile walau sebenarnya ia masih terlilit utang ratusan juta dolar. Terus, kok bisa-bisanya mantan kriminal kayak gini sekarang jadi motivator bisnis.

Well, ane akui Belfort ini memang hebat banget mempersuasi orang, coba deh kalian lihat konten-kontennya. Gak heran kalo ada orang yang mengagumi sosoknya (dan gak heran juga kalo dulu bisa banyak yang kena tipu).



Referensi:
1. 2 . 3 . 4