Quote:
Sumber

Jakarta - Gaung anti vaksin Corona bergema cukup kencang di media sosial semacam Facebook. Hal itu menjadi perhatian tersendiri bagi Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock.
Konten propaganda anti vaksin ternyata laris. Dikutip detikINET dari Guardian, dilaporkan sekitar 60 juta orang di Amerika Serikat dan Inggris menyukai konten semacam itu di media sosial.
Fenomena itu sampai menjadi bahasan di parlemen Inggris. Politisi dari Partai Buruh, Chris Elmore, menyebut bahwa konten anti vaksin di medsos harus dicegah dan Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, diminta untuk sigap menangkalnya.
Hancock menyebut dia sudah berkomunikasi dengan Nick Clegg, Head of Global Affairs and Communications Facebook. "Perusahaan media sosial punya tanggung jawab penting dan mereka telah melakukan beberapa aksi dan saya menghargai mereka untuk itu," cetus Hancock.
"Tidak hanya Facebook dan Instagram yang beraksi, tapi kami akan berdiskusi aksi apalagi yang bisa diambil untuk memastikan orang yang propaganda kebohongan tentang vaksin tidak bisa menyebarkannya," tambah dia.
Laporan The Anti-Vaxx Industry dari lembaga Center for Countering Digital Hate, menyebutkan bahwa makin banyak orang Inggris anti vaksin Corona lantaran terpapar konten menyesatkan di media sosial.
"Menkes perlu memberitahu Facebook untuk menegakkan aturan mereka sendiri dan menghapus akun anti vaksin di platformnya dengan jutaan follower, sebagian eksis untuk menjual pengobatan yang tidak terbukti atau membahayakan," sebut Imran Ahmed, pimpinan lembaga itu.
"Dia harus bertanya kenapa Facebook melanggar janjinya tidak mengambil untung dari kaum anti vaksin dengan menerima iklan yang mempromosikan misinformasi antik vaksin," sergahnya.
Menanggapi berbagai tekanan itu, pihak Facebook menyatakan mereka sudah mengambil tindakan terhadap para anti vaksin. "Kami bekerja untuk menghentikan misinformasi berbahaya agar tak menyebar di platform kami dan kami telah menghapus ratusan ribu misinformasi terkait COVID-19," tutur juru bicara Facebook.
Sumber
Hai Gansis
Sudah bacakan Artikel di atas, atau mungkin hanya sebentar saja. yah bener banget gansis sekalian, ada manusia-manusia yang anti dengan vaksin Corona. sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan dan cukup lucu mengingat covid 19 ini sudah menjadi pandemi di seluruh dunia dan juga sudah merenggut nyawa ratusan ribu orang. ane pikir cuma di Indonesia aja nih yang memiliki isu kepercayaan tentang adanya covid 19 yang meragukan bahkan menganggap ada konspirasi dibalik semua ini. Rupanya di belahan dunia lain kayak Inggris sana ada juga yang gak percaya, bersyukur deh gak Indonesia saja yang rada rada.
Tapi di sisi lain juga sangat miris nih gan ngelihat ini, yah bagaimana tidak? karena orang-orang ini yang anti vaksin dan mungkin menganggap remeh covid 19 memiliki jumlah follower jutaan di akun FB itu bahkan ada juga tokoh publik yang tidak percaya dan meragukannya dengan segala teorinya yang kalau orang awam kayak ane pun bisa saja percaya dan berujung meremehkan juga covid 19. padahal sudah ada korban-korban yang meninggal karena meremehkan covid 19 awalnya. apa gak cukup tuh jadi buktinya? apa harus nunggu kena dulu baru percaya bahaya covid 19?
ayolah lihat aja tuh bagaimana sigapnya tenaga medis dan mereka yang digaris terdepan mewanti-wanti tentang Covid 19 ini, mereka tahu loh, punya ilmunya soal covid 19, terlebih lagi dokter juga ikut merawat nih.
buat mereka yang nganggap remeh pastinya bukan lah dari golongan tenaga medis ini, karena gue yakin dah kalau udah ngelihat tuh di depan mata sakitnya dan pusingnya, pertaruhan nyawanya gak akan dengan remeh bilang covid 19 ini hanya bohongan, jadi gak perlu lagi nih bakal calon vaksin covid 19. yang nganggap remeh mungkin santai-santai gitu di rumah, gak dekat keramaian, makan jajanan, tidur rebahan, ngetweet dengan santai di twitter "ini hanyalah sebuah kebohongan belaka, jangan berlebihan takutnya."
Ane gak tahu nih apakah kita berlebihan dalam menanggapi covid 19 ini, tapi pengamatan singkat ane, kayaknya enggak deh. kita cuma cuci tangan, jaga jarak, pake masker untuk mencegah penyebarannya sekalian bantu tenaga medis biar gak nambah lagi tuh yang terjangkit nih virus. Lebay dan berlebihan itu kalo kita sudah panik gak jelas, nyebarin hoax dan melakukan tindakan yang cuma mitos dan teori "katanya" demi melindungi diri dari covid 19. lucu beut dah.
PENUTUP
kayak perlu budaya membaca nih dan juga pastinya kritis untuk masalah covid 19, biar kita gak sesat pikir juga. jangan perlu ada asas praduga konspirasi bermodalkan asumsi tanpa bukti, baca dulu dan telaah. kalau cuma asumsi doang mah semua orang bisa, faktanya gak ada sama aja bohong.
Thank you udah nyimak

Dirawan
PENUTUP
kayak perlu budaya membaca nih dan juga pastinya kritis untuk masalah covid 19, biar kita gak sesat pikir juga. jangan perlu ada asas praduga konspirasi bermodalkan asumsi tanpa bukti, baca dulu dan telaah. kalau cuma asumsi doang mah semua orang bisa, faktanya gak ada sama aja bohong.
Thank you udah nyimak

Dirawan