Rumah Tua Karawang, Saksi Bisu Penculikan Jelang Kemerdekaan


Source: CNN Indonesia

Holla Agan Sista tersayang. Semoga Gan-Sis selalu sehat dan bahagia. Sekarang 'kan bulan juli, nih. Gan-Sis tahu nggak kalau ini bulan kelahiran Julie Ann? Nggak tahu ya, ya nggak apa-apa, skip saja.

Hal terpenting adalah Gan-Sis semua pasti tahu, kalau bulan depan yakni Agustus di hari ketujuh belas merupakan hari peringatan proklamasi kemerdekaan negeri kita tercinta, Republik Indonesia.

Tujuh puluh lima tahun silam, di hari itu, Bapak proklamator kita, Ir. Soekarno dengan semangat 45 mengambil langkah awal untuk membebaskan Indonesia dari kungkungan penjajahan.

Namun, sehari sebelumnya, pada tanggal 16 agustus 1945, Bapak pendiri negara kita, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diculik oleh para Pemuda ke Rengasdengklok, tepatnya di rumah Babah Djiauw Kie Siong. Mereka dipaksa untuk memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia. Kenapa ke Rengasdengklok? Karena Rengasdengklok pada waktu itu merupakan kecamatan yang sudah merdeka dari pendudukan tentara Jepang.

Rumah tua tersebut masih berdiri dan terawat sampai sekarang. Meskipun bukan aset pemerintah, melainkan milik pribadi, rumah tersebut masih dijaga dengan baik oleh keturunan Babah Djiauw Kie Siong. Rumah tersebut terletak di dusun Kalijaya, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kab. Karawang, Jawa Barat.


Source: CNN Indonesia

Yep, nama Rengasdengklok sudah nggak begitu asing terdengar di telinga. Nama kecamatan di Kota Karawang ini abadi di dalam buku sejarah dan juga sangat berkesan di ingatan rakyat Indonesia.

Impian yang menggebu membuat para pemuda merasa nggak sabar lagi sehingga kejadian penculikan itu terjadi. Para pemuda itu adalah pemuda dari Perkumpulan Menteng 31 seperti Wikana, Aidit, dan Soekarni.

Alhasil naskah proklamasi pun lahir. Ketika naskah proklamasi akan dibacakan, tiba-tiba pada Kamis sore datanglah Ahmad Subardjo. Beliau mengundang Ir. Soekarno dan kawan-kawan berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56.


Source: CNN Indonesia

Rumah tua itu telah memberikan pesan besarnya. Memberikan tempat berteduh bagi Bapak pendiri negara kita, bersama teguhnya impian para pemuda. Bagaimana dengan pemuda zaman now? Apakah setegar rumah tua ini yang mengabdikan diri pada negeri ini? Setidaknya bersemangat untuk menjaga Karawang, daerah yang memiliki nilai sejarah tinggi ini.

Ah, Julie Ann nggak mendikte, tetapi hanya sekedar mengenang sedikit sejarah yang berkesan di Kota Karawang menjelang hari perayaan kemerdekaan Indonesia. Kita dapat mengetahui jati diri jika mengenal sejarah sendiri. Iya apa iya, Gan-Sis? Okelah, sekian dari ane, sampai jumpa di thread Julie Ann selanjutnya.

Sumber Tulisan: Opini pribadi dan CNN Indonesia
Sumber Gambar: CNN Indonesia/Agung Rahmadsyah
Link Source