serikat.palakAvatar border
TS
serikat.palak
IDI Ternyata Sudah Prediksi Ledakan Covid-19 di Medan Bln Juni dan Juli



MEDAN - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan mengungkapkan keheranannya terhadap Pemko Medan yang tidak melibatkan IDI sejak awal pandemi Covid-19 masuk ke Medan.

Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan IDI, Ramlan Sitompul saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pansus Covid-19 DPRD Kota Medan, Senin (20/7/2020).

"Sejak awal pandemi masuk di Medan, IDI sama sekali tidak pernah dilibatkan. Ini pertama kalinya kita diundang untuk ditanyai tanggapannya. Dari awal saya sudah japri Pak Plt, tapi respons negatif," katanya.

Ramlan berpendapat sejak awal penanganan Covid-19 di Medan tidak efektif, seperti dilakukannya penyemprotan disinfektan di sejumlah jalan hingga mengenai orang yang berlalu lalang.

Selain tidak efektif karena sebagian besar cairan akan jatuh ke aspal, penyemprotan disinfektan yang mengenai tubuh manusia juga berbahaya.

Selain itu, ia mengatakan rapid test massal juga kurang efektif sebab orang yang sedang sakit demam berdarah jika di-rapid test hasilnya pun akan reaktif juga.

"Kalau ditanya apakah penanganan Covid-19 pemko Medan baik atau tidak, kami bilang tidak efektif. Selain soal penyemprotan disinfektan, seharusnya tes PCR yang masif, bukan rapid test karena orang demam berdarah juga reaktif kalau dites.

Lalu jangan dicampur pasien yang masih diduga positif Covid-19 dan yang sudah terkonfirmasi. Dan, saya lihat tidak semua ruang isolasi punya alur APD dimana bisa dibuka, atau diganti," katanya.

Ia mengaku pihaknya sudah memprediksi akan terjadi ledakan kasus positif Covid-19 di Medan antara bulan Juni dan Juli, seperti saat ini yang angkanya sudah mencapai ribuan orang.

Ia juga menyoroti ruangan ber-AC di beberapa rumah sakit atau ruang perkumpulan yang tidak memiliki hemafilter atau filtrasi udara, sehingga hal tersebut dapat menulari siapa saja terutama tenaga medis.

Ramlan juga mengungkapkan angka dokter di Medan yang sudah terpapar Covid-19 pun terus meningkat.

"Meninggal 4, positif ada sekitar 20 orang lebih dan ada yang kondisinya memang sudah keras sebanyak 5 orang.

Belum lagi pegawai puskesmas dan perawat, sebelumnya kita dari IDI juga sudah memprediksi bahwa akan terjadi lonjakan kasus di Medan ini. Kalau terus begini angka pasti akan naik terus, petugas kesehatan pun akan habis," katanya.

Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Medan Sudari, selaku pemimpin rapat, mengaku kaget bahwa IDI tidak pernah dilibatkan bahkan sekadar memberikan rekomendasi kepada Pemko Medan.

"Kami baru tau organisasi kesehatan seperti IDI tidak dilibatkan, kami kecewa, kita enggak tahu ini, apalagi sekarang angka terus naik, sementara komunikasi dengan kadis kesehatan sangat sulit, diundang tidak datang, kami telepon pun tidak diangkat.

Kita merekomendasikan kadis kesehatan dievaluasi, kalau perlu diganti, kalau minggu depan masih tidak datang juga," katanya.

Covid-19 di Sumut

Jumlah warga Sumatera Utara yang terkonfirmasi positif mengidap coronavirus disease 2019 (Covid-19) kembali bertambah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan menginformasikan ada 15 pasien baru yang dinyatakan positif covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Dengan penambahan itu, maka total pasien terkonfirmasi positif terjangkit covid-19 dengan metode PCR saat ini sudah hampir menembus angka 3.000 orang atau tepatnya 2.952 orang.

"Update data Covid-19 yang direkap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, 20 Juli 2020, jumlah pasien konfirmasi sebanyak 2.952 Orang bertambah 15 dari sebelumnya," ujarnya Senin (20/7/2020) petang.

Selain jumlah pasien konfirmasi positif covid-19, dr Whiko juga menginformasikan ada peningkatan pasien sembuh sebanyak 49 orang.
Sementara itu korban meninggal juga bertambah 3 orang.

Sedangkan untuk angka Pasien suspek atau Dalam Pengawasan (PDP) angkanya masih bergerak dinamis naik dan turun.

"Pasien Sembuh tambah 49

jadi total 768 Orang. Suspek 329 Orang bertambah 11, korban meninggal total 150 Orang," imbuhnya.

Mayor Whiko menambahkan tidak sedikit upaya masyarakat dan tim GTPP covid-19 Sumut untuk menangani wabah virus Corona tersebut.

Namun hingga saat ini virus yang telah menghantam ratusan negara di dunia itu masih belum hilang dan masih terus terjadi penularan di Sumut.

Dari kondisi tersebut, GTPP Covid Sumut terus mengimbau agar warga disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak, dan wajib memakai masker jika harus keluar rumah.

Cara ini perlu tetap dilakukan karena sampai saat ini masih ditemukannya penderita covid baru di Sumut.

"Peningkatan angka covid yang didapatkan karena GTPP Sumut sedang gencar melakukan pemeriksaan rapid test maupun PCR. Cakupan pemeriksaan juga semakin luas dan tinggi.

Sehingga banyak penderita baru yang terdeteksi, selain juga masih terjadi penularan di tengah masyarakat," kata Whiko.

https://medan.tribunnews.com/2020/07...-juli?page=all
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

wajar lah lae, berhubung dana covid19 1 triyun uang pajak, maka pihak yang dilibatkan hanya pihak2 yang berkompeten saja, misalnya ketua ranting, ketua PAC, ulama kali kuntul deli, Ansharot Parkir tepi rel kereta api, ketua pemuda mesjid gang buntu, majlis darul palak, dan majlis al Muntahib kali deli

Bayangkan IDI medan itu kompetensi pendidikan nya hanya sebatas paling tinggi S3 alias Prof DR dr

Sementara abang2 ranting kami saja rata2 kompetensi S5 dan S6, malahan ketua umum kami, gelar profesong lulusan universitas Petaksional, setara S10 Plus, lae, kayak samsung itu lae

Contoh sederhananya: Anggota IDI medan bisa tidak operasi tubuh manusia di tengah jalan tanpa peralatan bedah? kalau kami mulai anggota ormas okp terendah saja sudah berpengalaman melakukan operasi tubuh manusia dengan clurit, parang, tumbuk lada,ginsu, obeng

Kelebihan anggota IDI hanya sebatas bius dan jahit nya saja, jadi lebih tenang, pasiennya ga tereak2 mandi darah, simpel saja cuma segitu bedanya

Lagian kalau IDI medan dilibatkan, semakin susah kitak menerapkan budaya 0NANIK, warisan nenek moyang kita lae

Tuh prof pasarsaribu lagi ngasi kuliah online, live dari fuckter manulang, cara malak dan aniaya minim aerosol, buruan join lae ! biar tambah pinter otak kaw ! emoticon-Ngacir

samsol...
sorken
dede4141
dede4141 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
712
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.