- Beranda
- The Lounge
Saat Poligami Ditiadakan dan Poliandri Menjadi Pilihan, Berbagi Isteri Itu Lumrah!
...
TS
embunsuci
Saat Poligami Ditiadakan dan Poliandri Menjadi Pilihan, Berbagi Isteri Itu Lumrah!
Tradisi Berbagi Isteri
Hai, Sahabat Kaskus ... Semoga selalu sehat dan sukses, ya. Aamiin. Kali ini ane ingin berbagi informasi tentang beberapa tradisi Berbagi Isteri. Suku dan negara apa saja sih yang melakukan tradisi tersebut? Yuk simak sebagai berikut ini :
Suku Himalaya Nepal
Berbagi isteri merupakan tanda persaudaraan yang kuat. Di kawasan Suku Himalaya Nepal ini, Poligami malah ditiadakan, Poliandri dengan satu isteri banyak suami merupakan tradisi suku pedalaman Himalaya. Anehnya mereka hidup dengan tenang dan bahgia. Biasanya isteri menikah dengan saudara kandung dari suami. Seandainya ada lima saudara, maka berbagi isteri dengan kelimanya. Ada pesan dalam hubungan ini, yakni saat suami bepergian jauh atau meninggal dunia, maka isteri tidak merasakan kehilangan dan kesepian.
Eskimo
Berbagi isteri bagi suku Eskimo merupakan keberuntungan, bersaudara sama artinya dengan berbagi segalanya. Mulai dari makanan, sandang pangan, hasil buruan hingga berbagi isteri.
Saat para suami hendak bepergian dan melakukan perburuan, maka "suami kedua" yang ditentukan setelah Ritual dukun akan menjalin kesepakatan dengan suami asli. Untuk menjaga isterinya juga termasuk tidur dengannya. Sejak Agama Kristen memasuki suku ini, dan memperkenalkan agama pada masyarakat eskimo. Tradisi ini mulai berkurang, tapi tetap saja masih ada yang memakainya kerana sudah melekat dan sulit untuk dipisahkan.
Afrika
Saat kita berkunjung ke Afrika sebagai tamu. Kita sebagai tamu akan diperlakukan dengan sangat baik, salah satunya diberikan selimut, pakaian, makanan, dan paling unik mereka sangat menghargai dan menghormati tamu dengan cara memberikan isteri mereka sebagai teman tidur dan lebih dari itu.
Suku Mardudjara Aborigin, Australia
Tradisi nyeleneh tentang seks di suku Mardudjara Aborgini (bukan Lamborgini, ya) ... 😅 adalah menyunat lelaki saat lagi tak sedarkan diri. Lalu lelaki yang melakukan hal itu memakan daging kemaluan yang baru saja disunatnya.
Gambaran Peradaban Indonesia Tentang Tradisi Seks Melalui Candi Borobudur
Kita memiliki bangunan sejarah yakni Candi Borobudur, di mana tiap gambar pada candi memiliki sejarah bagaimana dulunya tradisi seks Jawa. Salah satunya adalah mengajarkan posisi seks yang bermacam ragam. Dan bagaimana wanita melakukan hubungan seksual dengan banyak lelaki.
Mungkin kebiasaan atau tradisi di sebuah desa di negara ini sangat nyeleneh dan aneh. Tradisi ini tentang perlakuan kepada tamu yang berkunjung ke rumah warga. Kalau di Indonesia, sudah biasa untuk menjalin tali silaturahmi, warga bertamu ke rumah kerabat atau teman.
Dan, untuk menghormati tamu, tuan rumah biasa menyuguhi tamu dengan makanan atau minuman enak. Kadang, kalau sudah akrab, tamu bisa menginap di rumah yang dikunjunginya. Tapi di desa ini lain. Tamu tak hanya disuguhi makanan enak, bisa menginap, namun dibolehkan tidur dengan istri tuan rumah. Bahkan bisa berhubungan intim. Wah, kok bisa?
desa dengan tradisi menerima tamu yang aneh itu Desa Kamchatka. Di Kamchatka, dan beberapa desa seperti Chukchi dan Eskimo, punya kebiasaan nyeleneh saat menerima tamu. Penduduk di desa-desa itu rela berbagi istri mereka dengan tamu yang mengunjunginya. Atau dengan teman yang berkunjung ke mereka.
Jadi kalau ada teman yang berkunjung, si tuan rumah tak akan marah jika tamu itu menginap dan berhubungan intim dengan istrinya. Pun, sebaliknya jika dia berkunjung ke rumah temannya. Temannya juga akan melakukan hal yang sama. Mempersilahkan tamunya berhubungan dengan istrinya. Wah, kalau di Indonesia bisa terjadi perang bubat. Bisa bunuh- bunuhan.
Ternyata tradisi nyeleneh itu ada tujuannya. Tujuannya adalah sebagai cara untuk membantu suku-suku kecil dalam menarik gen baru ke dalam banyak hubungan darah. Karena di sana, resiko hubungan sedarah sangat tinggi. Maka untuk mencegah efek dari hubungan sedarah, warga di sana rela berbagi istri dengan tamunya.
Bagaimana, Sahabat Kaskus ... Peradaban masa lalu memang ada-ada saja, ya. Syukurlah makin memudar dengan kemajuan zaman. Akan tetapi beberapa masyarakat pedalaman masih saja memakai tradisi, yang bikin geleng-geleng kepala ini. Bagaimana pendapat Agan dan Sista? Silahkan berdiskusi dengan santun dan santuy, ya. Terima kasih. 😊😊
Sumber :
Di sini
Di sini
Di sini
Di sini
Berbagi isteri merupakan tanda persaudaraan yang kuat. Di kawasan Suku Himalaya Nepal ini, Poligami malah ditiadakan, Poliandri dengan satu isteri banyak suami merupakan tradisi suku pedalaman Himalaya. Anehnya mereka hidup dengan tenang dan bahgia. Biasanya isteri menikah dengan saudara kandung dari suami. Seandainya ada lima saudara, maka berbagi isteri dengan kelimanya. Ada pesan dalam hubungan ini, yakni saat suami bepergian jauh atau meninggal dunia, maka isteri tidak merasakan kehilangan dan kesepian.
Eskimo
Berbagi isteri bagi suku Eskimo merupakan keberuntungan, bersaudara sama artinya dengan berbagi segalanya. Mulai dari makanan, sandang pangan, hasil buruan hingga berbagi isteri.
Saat para suami hendak bepergian dan melakukan perburuan, maka "suami kedua" yang ditentukan setelah Ritual dukun akan menjalin kesepakatan dengan suami asli. Untuk menjaga isterinya juga termasuk tidur dengannya. Sejak Agama Kristen memasuki suku ini, dan memperkenalkan agama pada masyarakat eskimo. Tradisi ini mulai berkurang, tapi tetap saja masih ada yang memakainya kerana sudah melekat dan sulit untuk dipisahkan.
Afrika
Saat kita berkunjung ke Afrika sebagai tamu. Kita sebagai tamu akan diperlakukan dengan sangat baik, salah satunya diberikan selimut, pakaian, makanan, dan paling unik mereka sangat menghargai dan menghormati tamu dengan cara memberikan isteri mereka sebagai teman tidur dan lebih dari itu.
Suku Mardudjara Aborigin, Australia
Tradisi nyeleneh tentang seks di suku Mardudjara Aborgini (bukan Lamborgini, ya) ... 😅 adalah menyunat lelaki saat lagi tak sedarkan diri. Lalu lelaki yang melakukan hal itu memakan daging kemaluan yang baru saja disunatnya.
Gambaran Peradaban Indonesia Tentang Tradisi Seks Melalui Candi Borobudur
Kita memiliki bangunan sejarah yakni Candi Borobudur, di mana tiap gambar pada candi memiliki sejarah bagaimana dulunya tradisi seks Jawa. Salah satunya adalah mengajarkan posisi seks yang bermacam ragam. Dan bagaimana wanita melakukan hubungan seksual dengan banyak lelaki.
Quote:
Mungkin kebiasaan atau tradisi di sebuah desa di negara ini sangat nyeleneh dan aneh. Tradisi ini tentang perlakuan kepada tamu yang berkunjung ke rumah warga. Kalau di Indonesia, sudah biasa untuk menjalin tali silaturahmi, warga bertamu ke rumah kerabat atau teman.
Dan, untuk menghormati tamu, tuan rumah biasa menyuguhi tamu dengan makanan atau minuman enak. Kadang, kalau sudah akrab, tamu bisa menginap di rumah yang dikunjunginya. Tapi di desa ini lain. Tamu tak hanya disuguhi makanan enak, bisa menginap, namun dibolehkan tidur dengan istri tuan rumah. Bahkan bisa berhubungan intim. Wah, kok bisa?
desa dengan tradisi menerima tamu yang aneh itu Desa Kamchatka. Di Kamchatka, dan beberapa desa seperti Chukchi dan Eskimo, punya kebiasaan nyeleneh saat menerima tamu. Penduduk di desa-desa itu rela berbagi istri mereka dengan tamu yang mengunjunginya. Atau dengan teman yang berkunjung ke mereka.
Jadi kalau ada teman yang berkunjung, si tuan rumah tak akan marah jika tamu itu menginap dan berhubungan intim dengan istrinya. Pun, sebaliknya jika dia berkunjung ke rumah temannya. Temannya juga akan melakukan hal yang sama. Mempersilahkan tamunya berhubungan dengan istrinya. Wah, kalau di Indonesia bisa terjadi perang bubat. Bisa bunuh- bunuhan.
Ternyata tradisi nyeleneh itu ada tujuannya. Tujuannya adalah sebagai cara untuk membantu suku-suku kecil dalam menarik gen baru ke dalam banyak hubungan darah. Karena di sana, resiko hubungan sedarah sangat tinggi. Maka untuk mencegah efek dari hubungan sedarah, warga di sana rela berbagi istri dengan tamunya.
Bagaimana, Sahabat Kaskus ... Peradaban masa lalu memang ada-ada saja, ya. Syukurlah makin memudar dengan kemajuan zaman. Akan tetapi beberapa masyarakat pedalaman masih saja memakai tradisi, yang bikin geleng-geleng kepala ini. Bagaimana pendapat Agan dan Sista? Silahkan berdiskusi dengan santun dan santuy, ya. Terima kasih. 😊😊
Sumber :
Di sini
Di sini
Di sini
Di sini
Anna471 dan 49 lainnya memberi reputasi
48
12.1K
349
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru