anna1812Avatar border
TS
anna1812
Dilema Para Emak Terkait Sistem Pendidikan di Era New Normal, Demo Atau Legowo?





Era new normal sudah diberlakukan kurang lebih satu bulan yang lalu. Semua aspek kehidupan dan aktivitas masyarakat, perlahan kembali berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Awalnya, mungkin menjadi dilema bagi banyak kalangan. Seperti yang kita ketahui, pandemi yang merambah hampir di seluruh belahan dunia, melumpuhkan aktivitas masyarakat. Di Indonesia sendiri, pasien positif kian bertambah dari hari ke hari.

Namun demikian, jika kita tetap mengurung diri, terutama bagi pencari nafkah, keluarga, istri, dan anak-anak mau dikasih makan apa? Kalau yang memiliki harta berlimpah dan tidak habis dimakan tujuh turunan, tentu lain cerita, ya.




Oleh sebab itu, penerapan era new normal di segala aspek kehidupan, adalah solusi yang saat ini diambil oleh pemerintah. Namun, kebijakan itu belum diterapkan dalam bidang pendidikan. Tahun ajaran baru yang dimulai pada 13 Juli lalu, masih menggunakan sistem daring atau belajar secara jarak jauh. Dalam hal ini, sistem belajar online bisa memakai hp atau laptop. Banyak aplikasi yang bisa digunakan, seperti zoom atau google meet.

Akan tetapi, sistem belajar seperti ini, banyak dikeluhkan oleh masyarakat, terutama emak-emak. Waktu mereka jadi tersita lebih banyak untuk mendampingi anak-anaknya selama menjalani sekolah online. Selain itu, banyak sebab lain yang menjadi pemicu keluhan kaum multi talenta ini. Kaum emak pasti paham.



Contohnya saja yang baru-baru ini terjadi. Sejumlah emak-emak melakukan demonstrasi ke salah satu Sekolah Dasar (SD) di Desa Tebul Barat, Kabupaten Pamekasan.

Salah satu dari mereka, bahkan mengancam akan mengeluarkan dan memindahkan anaknya jika pihak sekolah tak juga membuka sekolah untuk mengaktifkan kegiatan belajar mengajar secara langsung.

Aksi yang dilakukan para emak ini bukan tanpa alasan. Selama pandemi mewabah yang mengharuskan sekolah meliburkan anak-anak selama empat bulan ini, banyak dari mereka (anak-anak) justru sibuk bermain. Orang tua khawatir, jika sekolah tetap libur, pendidikan anak-anaknya akan terampas. Sangat wajar, sih menurut ane. Jujur, ane juga lebih menyukai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) bertatap muka langsung.




Sistem belajar mengajar bertatap muka langsung dan sistem daring atau online, tentu memberi efek yang sangat jauh berbeda. Dengan belajar secara langsung, anak-anak dapat mengekpresikan ilmu yang mereka dapat. Kemampuan bersosialisasi pun tentu saja akan meningkat, seiring naiknya tingkat kelas mereka. Terutama bagi siswa-siswi yang masuk ke jenjang yang lebih tinggi.




Sementara itu, sekolah dengan sistem online, memberatkan sebagian kalangan. Terutama bagi orang tua tak berpunya hp yang menunjang kegiatan tersebut. Memangnya masih ada orang yang tak memiliki hp? Banyak. Dan ini nyata terjadi di masyarakat, loh.

Hal lain yang memberatkan adalah, bagi yang memiliki hp pun, mengeluh akan sekaratnya kuota karena dipakai online video selama berjam-jam. Untuk kalangan berduit, hal itu mungkin hal remeh, ya. Kuota habis tinggal beli. Atau pasang wifi biar kuota tidak jebol. Namun, yang jadi masalah adalah kondisi ekonomi tiap orang, kan berbeda. Ditambah lagi kendala orang tua yang (maaf) gaptek. Mereka tentu akan kesulitan mengajari anak selama belajar di rumah dengan menggunakan aplikasi yang bikin mumet.




Sementara di sisi lain, jika sekolah dibuka di tengah pandemi seperti sekarang, justru akan menambah masalah baru. Kita semua tentu khawatir jika anak-anak akan terpapar virus tersebut, mengingat tingkat kekebalan tubuh masing-masing anak, kan berbeda.

Sungguh membuat dilema, ya, GanSis, karena dari pihak Menteri Pendidikan pun belum ada keputusan kapan sekolah akan kembali dibuka.

Lalu, langkah apa yang sebaiknya kita lakukan selaku orang tua siswa untuk sekarang ini? Ikut berdemo ataukah menerima dengan legowo keadaan pendidikan saat ini? Jujur saja jika banyak dari kita yang dilema. Berdoa agar pandemi cepat berlalu adalah langkah yang saat ini sebaiknya kita ambil, sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah tanpa rasa khawatir. Jujur ane sedih, GanSis. Mereka sering mengeluh jika sudah sangat bosan di rumah terus. Bahkan anak ane pernah menangis saking bosannya. Mereka rindu ke sekolah dan bertemu guru serta teman-teman, rindu bebas bermain tanpa rasa khawatir terpapar covid-19.

Semoga saja, musibah yang telah merenggut ribuan nyawa ini, segera berakhir dan segala aktivitas bisa kembali berjalan seperti sebelum pandemi menyerang. Aamiin.

Terakhir, bagaimana tanggapan GanSis tentang sistem belajar online selama empat bulan ini? Bagi Agan Sista yang mau berbagi pengalaman selama menjadi 'guru' di rumah, juga ane persilakan.

Terima kasih buat Agan Sista yang sudah menyimak tulisan ini sampai selesai. Sampai jumpa di trit ane selanjutnya.


Penulis : @anna1812
Referensi : opini pribadi dan di sini


Silakan Kunjungi B-Log Kami. Cukup Klik Banner Di Bawah Ini, Ya.




Daniswara92
MienHessel
tien212700
tien212700 dan 39 lainnya memberi reputasi
40
5.9K
240
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.