• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • SDD Selamat Berpulang, Karyamu Takkan Pernah Mati 'Hujan di Bulan Juni'

qoni77Avatar border
TS
qoni77
SDD Selamat Berpulang, Karyamu Takkan Pernah Mati 'Hujan di Bulan Juni'
pict

Beliau berpulang, sastrawan besar dari bumi Indonesia.



Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono di rs. Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Hari ini 19 Juli 2020, jam 19.17 WIB.

Dosen yang dikenal sangat humbleoleh murid-muridnya. Sebut saja pak Guruh Ramdani, belau dalam postingannya mengaku sangat kehilangan.

Quote:


SSD yang merupakan nama beken pujangga kebanggaan Indonesia ini, sangatlah produktif. Karya-karyanya, seperti puisi, bahkan telah dialihbahasakan yang menunjukkan betapa legend-nyabeliau itu. Pak Supardi Djoko Damono juga telah menjadi penerjemah sastra sejak 1969 lho, Gansist. Beliau juga menulis fiksi baik berupa cerpen atau esai yang sangat menunjukkan kualitas kedalaman ilmunya dalam kesusastraan Indonesia.

Memasuki usia senja, SDD masih tetap produktif, itu terbukti dengan karya-karyanya yang juga diangkat ke layar lebar. Tua adalah keniscayaan pun pikun, tetapi Pak Supardi Djoko justru semakin banyak menulis, misalnya pada jam tiga dini hari. Ane sendiri memuja sekali karya beliau Hujan di Bulan Juni.


Quote:


Hujan di Bulan Juni adalah novel trilogi dari SDD yang paling diburu. Kisah cinta Pinkan dan Sarwono yang sangat membuat Ane dihentakkan berkali-kali. Sungguh, demikianlah cinta tanpa memandang kasta, harta, bahkan terlalu kuat untuk sekedar menggeliat.

Ane sendiri juga menonton film Hujan di Bulan Juni yang memang mengahru biru itu. Pinkan yang diperankan oleh Velove Vexia dan Sarwono diperankan Adipati Dolken, sementara Pak Sapardi Djoko menjadi ayahnya Sarwono. Dialog mereka saat Sarwono menyampaikan pada SDD tentang keinginannya untuk menikahi Pinkan mampu membuat Ane bergetar-getar hebat. Hebat, mereka menghantarkan petuah hidup dalam bingkai sastra budaya, dan itu membiasakan seni tanpa batasan. Bukankah cinta memang demikian?

Hujan di Bulan Juni, awalnya berupa puisi, kemudian menjadi lagu, kemudian menjadi komik, kemudian film, kemudian beralih wahana menjadi novel. Sungguh sangat legendsastrawan yang lahir di Solo, 22 Maret 1940 ini lho, Gansist. Seperti setting film Hujan di Bulan Juni, beliau Supardi Djoko Damono juga merupakan guru besar pensiun di UI sejak tahun 2005. Sosok yang begitu lembah manah, bukankah legend selalu demikian?





Pada usia 80 tahun Pak Supardi Djoko Damono benar-benar meninggalkan dunia yang fana ini. Dunia yang mengajarkannya akan indahnya perbedaan. Dunia yang juga membuat Ane tahu menempatkan rasa.

Banyak sekali ungkapan bela sungkawadari para tokoh di Indonesia. Sebut saja seperti Pak Ahmad Sahal (Pengurus Cabang Istimewa NU di Amerika) yang menulis, "Sugeng tindak, Penyair 'Hujan di Bulan Juni' Supardi Djoko Damono, semoga husnul kotimah," dalam akun Twitter @sahal_AS.

Selamat jalan Pak Supardi Djoko Damono. Karyamu takkan pernah mati, abadi menemani. Lahummul Alfatihah ....

Mari sahabat Gansist kita doakan untuk kebaikan beliau. Selamat siang dan menikmati hari libur. Semoga berita ini membuat kita lebih mengahargai para seniman dari bumi Indonesia juga. Salam santun dari Ane. Sahabatmu, Gansist ....



Sumber: klik, klik,klik


Ngawi, 19 Juli 2020
With Love

Warna_Senja
Diubah oleh qoni77 30-07-2020 01:26
jangkrikgirl32
japarina
ressive
ressive dan 54 lainnya memberi reputasi
55
5.7K
142
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.