Gansis masih inget ga kasus fun football hari Minggu lalu (12/7) di Stadion Patriot Bekasi, ketika kepala pengadil lapangan diinjak pemain Champas FC? Kabar terbarunya sang wasit yang bernama Wahyudin menolak uang damai sebesar Rp 20 Juta, dan lebih memilih melaporkan kejadian tersebut ke polisi.




Hal ini telah dirundingkan Wahyudin dengan matang-matang bersama keluarga, dan persatuan wasit. Tujuan Wahyudin menolak uang damai dan melapor ke polisi karena harga diri, agar tidak ada kejadian seperti ini terulang lagi kedepannya.

Sebelumnya Wahyudin telah bertemu dengan panitia Champas FC, dan pemain yang menginjaknya, Senin (13/7) dengan menawarkan uang sebesar Rp 5 juta untuk berdamai. Namun Wahyudi menolak. Setelah Wahyudi menolak, ternyata nominalnya semakin dibesarkan menjadi Rp 20 juta. Wahyudin tetap menolaknya. Mantap gan!




Wahyudi menegaskan bahwa dirinya tidak akan merima uang sebesar apapun nominalnya, karena kasus ini sudah menyangkut harga diri, keluarga, dan wasit. Kini Wahyudi telah melaporkan dua orang pemain Champas FC, berinisial ND, dan IS.

Sekarang, Wahyudin hanya tinggal menunggu keputusan dari kepolisian mengenai kasus penganiyaan atas dirinya.

Keren banget ya gansis, keprofesionalan wasit satu ini, dan keteguhan hatinya patut kita acungi jempol. Ga goyah loh ngeliat uang Rp 20 juta, banyak banget kan itu ya..

Semoga kita semua dapat pembelajaraan kehidupan dari wasit Wahyudin bahwa hidup itu bukan hanya sekedar duit semata. Duit memang bisa dicari, tapi kalo harga diri sudah diinjak, pekerjaan kita dianggap sepele, ya kita lawan.. Tapi lawannya sesuai jalur hukum yang ada gansis, tetap ikuti aturan yang ada. Jangan bar-bar.

Sekarang ane doain semoga masalah ini cepat kelar, amin. Cepet pulih untuk sang wasit, dan para pelaku bisa mendapatkan efek jera, karena yang udah mereka lakuin ke wasit Wahyudin udah ga bener. Masa iya kepala orang diinjek.. Ini sepak bola apa sepak kepala?