brina313Avatar border
TS
brina313
Kenapa Harus Berkomunitas? Bukankah Sendiri Juga Bisa?


Assalamualaikum, selamat malam Agan dan Sista Kaskus semuanya. Senang sekali saya masih diberi kesempatan untuk menuliskan kegelisahan saya di sini. Tulisan anak remaja yang sedang meraba untuk menuju dewasa. Ya, saya mengakui bahwa saya belum menjadi dewasa. 



Tentang diri saya yang sebenarnya tidak begitu menyukai keramaian, berkomunitas sempat menjadi hal yang anti sekali. Bagaimana tidak? Berkomunitas memaksa kita untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Saling mengenal, itulah salah satu yang saya dapatkan dari sekian banyaknya manfaat berkomunitas seusia saya.


Berawal dari hati yang terombang-ambing, saya menemukan sebuah komunitas yang pas di hati saya. Di sini saya tidak akan membahas yang cenderung memuji sebab saya adalah salah satu anggota di dalam komunitas ini. Pun, saya tidak akan membicarakan hal buruk tentang komunitas ini. Saya paham betul bagaiamana cara orang dewasa menanggapi sebuah pernyataan. Ya, jika yang membaca memang sudah berpikiran dewasa. Semua kembali lagi pada diri masing-masing, karena baik buruknya sesuatu itu bergantung pada penilaian masing-masing.

Kembali lagi pada pembahasan tadi, KOMUNITAS. Anda pasti sudah paham tentang komunitas apa yang sedang saya perbincangkan disini. Ya, KomPAk, Komunitas Penulis Aktif Kreatif.Ada yang penasaran tentang munculnya komunitas ini, ada juga yang sudah paham.


Namun sejauh ini sempatkah Anda berpikir tentang “Mengapa harus berkomunitas? Bukankah sendiri juga bisa? Bukankah sendiri justru malah menjadikan hidup lebih tenang? Tidak ada beban di hati jika tidak berkomunitas”

Saya pernah berada di tahap itu, di mana hati merasa tidak tenang. Lalu berpikir kembali dan saya menemukan jawaban. Bahwa jika seseorang berpikir seperti itu, artinya dia belum dewasa dalam mengolah emosinya. Ego yang tinggi merusak segalanya. Sedangkan dalam berkomunitas sendiri, harus bisa mengendalikan itu semua.

"Emang perlu ya, masuk komunitas buat nyari temen? Apalagi KomPAK? Terus, yang gak berkomunitas, gak gaul gitu?"


Pada kesempatan ini saya tekankan bahwa tidak ada yang mengatakan ketika Anda masuk ke dalam sebuah komunitas, Anda harus mengikuti semua aktifitas yang ada di dalamnya. Nah, KomPAk membebaskan Anda. Tapi ingat, bebas bukan berarti seenaknya sendiri.

Ketika Anda bertanya seperti itu pada saya, maka saya akan jawab perlu, dan memang sangat perlu. Untuk apa? Untuk saling menginspirasi satu sama lain. Apalagi untuk Anda yang senang dengan kompetisi. Dengan saling menyemangati, maka jiwa kompetitor Anda akan meningkat.

Sejauh ini, belum ada kritik dari saya, tapi tidak ada kritik bukan berarti tidak ada kekurangan. Introveksi dan mawas diri sangatlah penting demi kemajuan komunitas. Keterbukaan menerima kritik dan saran dari komunitas ini sangat membuat nyaman khususnya untuk diri saya sendiri.

Masalah itu akan selalu ada. Tinggal bagaimana kita menyikapi masalah itu dengan kepala dingin. Semakin besar sebuah komunitas, maka akan semakin besar pula kekuatan orang-orang yang mencoba untuk mengancurkan. Kita jangan sampai kuat di luar saja namun dalamnya keropos. Usahakan harus kuat luar dalam.


"Yang paling penting dalam komunitas adalah kolaborasi, karena dari situ kita bisa menghasilkan sesuatu yang besar"
- Shinta Soebijandono


Harapannya dari gadis kecil di antah berantah, perlahan kita melangkah bersama dengan memperbanyak kolaborasi. Kolaborasi dengan siapa? Di lingkungan kecil, saya berharap bisa ada kolaborasi dengan sesama anggota. Tidak perlu malu untuk mengeksplore kemampuan masing-masing. Percayalah, setiap orang itu mempunyai potensi yang kadang orang tidak mengetahuinya. Melalui KomPAk, mari kita saling kolaborasi.

Lalu, jika kolaborasi antar sesama anggota bisa berjalan dengan lancar, maka mulailah kita berkolaborasi dengan komunitas yang jauh lebih besar, agar kita bisa punya pedoman untuk melangkah ke tahap berikutnya.


Bagi Anda yang tujuan awal masuk sebuah komunitas hanya untuk mencari uang. Anda salah tempat! Silakan Anda balik kanan dari sekarang! Karena sejatinya, berkomunitas dari hati justru lebih banyak mengeluarkan uang, daripada menghasilkan uang.


"Berkomunitas itu bukan soal apa yang bisa kita dapatkan dari komunitas itu, melainkan apa yang bisa kita berikan untuk komunitas dan apa yang bisa kita lakukan untuk banyak orang dengan berkomunitas" 
- Edwita

Ungkapan di atas sungguh merubah pemikiran saya. Terkadang kita egois hanya ingin mengambil manfaat dari orang lain tanpa mau memberi manfaat kepada orang lain. Apakah itu adil? TIDAK. Mulai sekarang, mari kita sama-sama menata hati kita, kita tanya diri kita masing-masing untuk apa kita mengikuti komunitas?

Saya Brina, terima kasih telah memberikan wadah yang nyaman untuk menyalurkan inspirasi saya. Mohon maaf bila banyak kesalahan. Jangan lupa terseyum walau hanya dua detik. 


"Bukan tentang siapa saya yang dulu denganmu, tapi siapa saya sekarang dengan KomPAk"
- Brina







Diubah oleh brina313 13-07-2020 16:20
agungdar2494
callmelin
evywahyuni
evywahyuni dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.