• Beranda
  • ...
  • Tanaman
  • Meski Masam, Nyatanya Keempat Buah Ini Masih Banyak Diminati, Apa Saja Itu?

rirandara
TS
rirandara
Meski Masam, Nyatanya Keempat Buah Ini Masih Banyak Diminati, Apa Saja Itu?

dokpri


Assalamu'alaikum warahmatullahi


Pukih, Kupa, Cermai, Honje.
Di antara kita, tentu ada yang memiliki kenangan tersendiri dengan salah satu jenis buah di atas. Atau justru ada yang belum pernah tahu dan merasakan sama sekali gimana rasanya? Jika iya, yuk simak ulasan ringan ala saya mengenai buah-buahan tadi.

1. Pukih

Spoiler for Poto Pukih:
dokpri


Buah yang satu ini memiliki banyak nama. Saya mengetahui fakta ini dari komentar-komentar teman-teman FB. Setahun lalu, saya pernah posting foto ini di FB. Dan di luar dugaan, responnya begitu positif. Salah satunya, banyak dari teman-teman yang memberi informasi, bahwa di tempat tinggal mereka pukih itu namanya ini ini ini ini.
Misalnya, teman saya yang di Bogor bilang, kalau pukih di tempat dia biasa disebut Nam-Nam. Lantas, ada lagi yang cukup membuat saya terkejut, di daerah tertentu disebut Kopi Anjing. Heem … lumayan extrime ya namanya untuk daerah ini. 

Pukih memiliki batang pohon yang keras. Berbeda dengan pohon-pohon kebanyakan, yang bercabang  ke sana kemari, pukih tidak. Daunnya berukuran sedang. Bila berbuah, biasanya bergerombol di sela-sela bunganya. Rasanya? Aduhaaii ... masam sekali. Bikin liur menetes. Buah yang masih muda berwarna hijau pekat. Semakin tua, warna kulit akan memudar dan akhirnya menguning. Nah, saat benar-benar matang itulah rasanya enggak seutuhnya masam. Sedikit ada manis-manisnya gitu. Tapi tetap, yang dominan si masam itu. Saat kita membelah pukih, akan kita temukan satu biji besar bercokol di tengah buah. Warna dalam buah, putih. Permukaan luar pukih sendiri, seperti bercorak.

Dari bertubi-tubi komen yang menghunjam, ealah,kebanyakan mereka pada kangen makan buah ini. Sayang, sekarang agak sulit menemukan pukih itu sendiri.


2. Kupa

kupa

Bentuknya bulat ungu layaknya anggur. Hanya saja lebih sedikit besar. Siapa coba yang enggak tertarik. Sama seperti saya dulu ketika pertama kali makan. Lagaknya saja seperti yang akan habis satu tangkai. Eh, pas udah digigit, ampun jendral. Masam! Kayak kenangan bareng kang mantan. 

Kupa memiliki nama berbeda di tiap daerah. Ada yang menamainya gowok (kayak satu tradisi kuno, ya, namanya Hehee). Di tempat saya tinggal disebut kupa. Tapi, saya lebih suka menyebutnya anggur kampung.

Kupa memiliki daging buah berwarna putih. Mirip seperti anggur, namun lebih pekat. Anggur cenderung transparan. Pohon kupa tumbuh menjulang tinggi. Saya pernah menjumpai pokok kupa ketika berkunjung ke rumah teman, yang kebetulan berada di pegunungan (padahal rumah saya sudah termasuk kawasan kaki gunung, jika mau ke rumah teman saya, harus naik lagi. Bisa dibayangkan tempatnya seperti apa, 'kan?). Saat berbuah, kupa menggerombol layaknya anggur. Enggak salah kan, jika saya bilang di awal tadi, kupa adalah anggur hitam?! hehhee. Hanya berbeda di pohon saja kedua buah itu.

Kupa selain dimakan seperti biasanya kita makan buah, di tempat kami, sering dijadikan rujak. Rujak buah lebih tepatnya. Banyak peminatnya meski dengan menetes-netes air liur. Campuran antara pedas dan masam juga manis gula.


3. Cermai
cermai

Agan sista pecinta buah Cermai mana suaranya? Kapan terakhir kali makan buah ini kalau boleh tahu? Saya? Saat SMP. Ketika pohon Cermai di depan rumah nenek belum ditebang. Sebetulnya saya merasa sayang, salah apa coba si pohon Cermai itu sampai harus ditumbangkan. Walau pun rasanya amat lah membuat mata merem melek saat memakannya, tetap saja bagi saya itu salah satu buah fenomenal. Sekarang malah sulit ditemukan. cermai

Cermai memiliki bentuk yang imut. Bila sudah matang, berwarna kuning transparan. Karena rasanya yang sungguh masam, Cermai lebih enak dimakan bila sudah berubah jadi manisan. Duh, jadi mau manisannya. 

Pohon Cermai termasuk ke dalam tumbuhan perdu. Batangnya sedang. Saya belum pernah menemukan batang Cermai yang berdiameter sepelukan orang dewasa. Pohon yang di depan rumah nenek, batangnya hanya sebetis orang dewasa. Berbuah di tiap dahannya ada juga di pokok pohonnya. Daunnya lonjong kecil. Seperti daun belimbing wuluh. Jika berbuah, pohon Cermai terlihat cantik dengan rimbunnya buah yang bergerombol.

4. Honje

dokpri

Buah yang satu ini emang enggak semua orang tahu dan suka. Saya sendiri pernah makan hanya dua kali jika tak salah ingat. Itu pun sudah lama sekali. Honje merupakan buah dari pohon honje. Sebelum jadi buah, honje ini berupa bunga berwarna merah muda gitu. Dan bunga itu sendiri biasa kita tahu dengan nama, kecombrang. Kecombrang seringkali dibuat lalapan pecel. Saya senang banget sama pecel toping kecombrang. Biasanya daerah Kroya yang kerap pakai toping begitu. Belinya di atas kereta yang sesak oleh penumpang. Kecombrang juga nikmat dibuat sambal. Cocol nasi hangat. Sedangkan honje sendiri, paling banter kami buat campuran rujak manis. Buah honje memiliki biji yang kecil-kecil hitam di dalamnya. Penasaran rasanya gak? Kuy ... cari di kebon atau hutan terdekat. Honje mudah sekali tumbuh. Di daerah apapun dia mampu hidup. Di tempat asal saya masih mudah ditemukan dan masih sering dibuat rujakan. Kalau ada honje, rasanya lebih nendang.
honje


Dari keempatnya, kira-kira paling masam yang mana, ya, versi Gansist?
Saya, sih, yang nomor 4. Berbagi pengalaman masam yuk di ko-kom.

Semasam apapun keempat buah tadi, saya rasa lebih masam rona muka saat tahu bahwa si dia berpaling hati, eh.

Saya rirandara, pamit dulu. Sampai jumpa kembali di thread selanjutnya.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
🌾🌾🌾


wisudajuninarujeansllz
sllz dan 49 lainnya memberi reputasi
50
11K
396
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tanaman
Tanaman
icon
3.9KThread2.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.