AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Biarkan Balita Berkreasi, Agar Motoriknya Cepat Berkembang



Bagi GanSis yang punya anak hingga usia lima tahun (balita), tentu menginginkan buah hatinya cerdas dan terampil saat dia dewasa nanti. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya anak harus diberikan pendidikan sejak usia ini. Dan dalam usia balita adalah masa yang tepat untuk mengasah aspek motorik (gerak dan keterampilan) anak. Jangan semata-mata diserahkan kepada PAUD, tapi orang tua di rumah juga harus memberikan bimbingan dan pembiasaan bagi anak agar cerdas, terampil dan kreatif.

Keterampilan motorik itu seperti memegang, melipat, menggunting, menyusun, melempar, menangkap, melompat, memanjat, dan sebagainya. Daya motorik ini sangat erat dengan daya pikir otak, sehingga berpengaruh terhadap daya kreasi anak.

Berbagai upaya dilakukan orang tua, seperti membelikan berbagai jenis mainan, memasukkan anak ke PAUD, dan sebagainya. Namun yang tak kalah pentingnya adalah kreasi dan keinginan anak itu sendiri.

Nah, salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah MEMBIARKAN ANAK BERKREASI SENDIRI. MEMBIARKAN di sini dalam arti:



1. Tidak Banyak Memberikan Larangan



Anak usia balita terutama yang sudah 3-5 tahun, punya rasa keingintahuan yang tinggi. Karena itu, tumpukan atau kumpulan benda apa saja yang dilihatnya, selalu ingin dipegangnya lalu dihamburkannya. Isi laci meja kerja Ane, baru saja dirapikan, terus dibuka dan dihamburkannya, kemudian ditinggalkannya mencari yang lain lagi. Dirapikan lagi, dibuatnya berantakan lagi.

Memang sih kesal dibuatnya, karena selain merepotkan, kadang dia juga merusak peralatan. Namun itulah proses dia belajar mengenali benda-benda. Maka biarkan saja dia melakukan itu. Yang perlu diperhatikan hanyalah menjauhkan benda berbahaya seperti jarum, gunting, pisau atau benda tajam lainnya serta benda yang mudah rusak.


2. Tidak Memarahi atau Membentaknya



Jika merusak sesuatu, sebaiknya tidak memarahi atau membentaknya. Jika dia memegang sesuatu yang berbahaya, jangan diambil secara paksa, tapi cobalah cari benda penggantinya yang aman. Lalu bujuk dengan lembut agar dia mau menukarnya.

Memaksa, memarahi dan membentak dapat mempengaruhi sikapnya di kemudian hari. Sebab apa yang didengar dan dirasakannya dari perilaku orang tua, akan membekas dalam memori otaknya.


3. Memberikan Pujian Atas Setiap Sikapnya

Apapun yang dilakukannya, baik atau buruk, upayakan untuk selalu memujinya.

Kok perbuatan buruk juga dipuji? Memuji di sini maksudnya adalah untuk mengubah sikapnya ke arah yang lebih baik. Misalnya, anak kencing di lantai, lalu dipuji, ‘bagus sudah bisa kencing, tapi lebih bagus lagi kalau kencing di WC.”

Memberikan pujian membuat anak percaya diri dan dihargai serta diperhatikan.


4. Meminta Anak Merapikan Kembali

Apapun yang dilakukan anak, ajarkan dia agar bertanggung jawab atas perbuatannya. Misalnya anak diminta merapikan kembali benda yang dihamburkannya jika dia sudah selesai bermain.

Demikian di antara bentuk pembiaran anak berkreasi dalam rangka mengembangkan daya motoriknya, berdasarkan apa yang pernah Ane terapkan pada anak-anak Ane. Semoga ada manfaatnya.***

Diolah berdasarkan pengalaman sendiri. Foto2 koleksi pribadi.
tata604
tata604 memberi reputasi
1
1.7K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.