• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Berusaha Memahami Sinyal Yang Membingungkan Dari Pemerintah Mengenai Corona

lonelylontong
TS
lonelylontong
Berusaha Memahami Sinyal Yang Membingungkan Dari Pemerintah Mengenai Corona

gbr diambil dr : www.tlnt.com


Dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, di mana dibutuhkan kerja sama antar warga, tentu butuh satu kepemimpinan agar segala sesuatunya bisa berjalan kompak dan harmonis. Ada pemimpin-nya pun itu masih belum cukup, perlu ada pengertian dan pemahaman yang sama antara yang dipimpin dan yang memimpin.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar, maka masalah kepemimpinan ini tidaklah begitu terasa. Asalkan secara administratif pemerintahan itu berjalan, maka kita warga negara bisa sibuk dengan kehidupan kita masing-masing.

Namun, kali ini kita berada dalam kondisi yang tidak biasa. Pandemi Corona melanda seluruh dunia dan bukan hanya mengancam kesehatan, tapi lebih-lebih juga mengancam perekonomian. Di saat-saat seperti inilah kita membutuhkan kepemimpinan yang kuat dari pemerintah, supaya sebagai rakyat bisa bergerak kompak, sehingga bersama kita bisa melewati masa krisis ini secepat dan sebaik mungkin.

Lalu bagaimana yang saya rasakan dengan kepemimpinan pemerintah kita saat pandemi Corona ini?

Bingung.

Apakah pandemi Corona ini sesuatu yang serius dan mengancam? Entah itu dari sisi kesehatan, ataupun ekonomi, atau dari aspek lain berbangsa dan bernegara. Pertanyaan-nya apakah ini ancaman? Krisis?

Atau pandemi Corona ini sesuatu yang biasa saja? Kita tidak perlu khawatir, hidup saja seperti biasa.

gbr diambil dr : Halodoc


Jadi membingungkan karena di satu sisi, banyak pejabat yang berperilaku dan berkata-kata, yang menyiratkan tentang adanya krisis. Misalnya seperti Bu Risma yang sampai bersujud. Isi konpers Bapak Anies Baswedan di awal-awal pandemi yang sampai bergetar menyebutkan tentang angka kematian korban Corona, bahkan mengatakan bahwa itu baru puncak gunung es. Ada Bapak Joko Widodo yang kemarin ditunjukkan marah-marah pada para menteri.

Secara tersirat, tentu saja ini semua menggambarkan kegentingan. Ada krisis yang sedang dihadapi dan perlu ada suatu gerakan bersama untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari krisis ini.

Tapi di sisi lain, muncul juga berita-berita dan komentar-komentar dari pejabat, yang menyiratkan bahwa tidak ada yang perlu dirisaukan dengan masa pandemi ini. Baiklah kita lupakan "gurauan-gurauan" pejabat-pejabat kita di masa awal-awal pandemi (nasi kucing, empon-empon, dsb). Segera setelah grafik mulai melandai, ada kabar CFD dibuka oleh Bapak Anies Baswedan, meskipun kemudian dievaluasi kembali setelah pelaksanaan. Bayangkan jika dalam situasi perang (krisis), kemudian Jendralnya pakai strategi coba-coba. Atau dokter IGD menangani orang yang sudah sakaratul maut, pakai prosedur coba-coba.


Gbr diambil dr : medcom.id

Berita yang masih hangat mengenai kantung ajaib antivirus keluaran Kementan (sumber). Bahkan Kemenkes pun sempat saya baca berkomentar tentang kalung yang akhirnya diakui bukan anti virus itu, bahwa dia belum mempelajari tentang kalung produk kementan tersebut, tapi jika itu membuat tumbuh rasa percaya di masyarakat, ya tidak masalah (sumber). Terbacakah suatu kondisi krisis dalam jawaban tersebut?

Dan yang menurut saya paling parah adalah, tidak adanya ketegasan dalam menerapkan peraturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah sendiri. Misalnya pada saat PSBB, aturan new normal, himbauan untuk wfh, dan yang lain-lain.

Tidak ada pengawasan yang intensif di lapangan, masih banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran, yang dibiarkan saja terjadi.

Apakah ada tersirat kondisi krisis jika seperti ini yang kita lihat di lapangan?

-----------------------

Saya bukan seorang pejabat, bukan orang pandai, bukan orang yang dekat dengan informasi-informasi penting di dunia ini. Jadi saya bergantung pada pemerintah untuk menentukan sikap.

Apakah pandemi ini sebuah krisis (baik kesehatan, ekonomi, dll)? Atau bukan?

Kalau ini krisis, maka tunjukkanlah kesatuan antar pejabat, antar departemen. Kesatuan antara kebijakan dan langkah-langkah penanganan sebuah kondisi krisis.

Jangan kiranya muncul sinyal-sinyal yang saling kontradiktif, baik kontradiktif antar departemen/pejabat. Maupun kontradiktif antara yang tersurat, dan yang tersirat (dari tindakan).



Ttd,


Wong cilik lan bodoh.

NB:Sakjane yo bakal manut wae opo jare pemerintah.


Diubah oleh lonelylontong 09-07-2020 06:29
m4ntanqvJunmai92pt.tsm.import
pt.tsm.import dan 27 lainnya memberi reputasi
28
5.7K
187
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.