Kericuhan Penonton di Masa Mendatang Jangan Terulang Lagi

Selamat pagi semua agan dan sista semoga sehat dan bahagia selalu.

Selama kurun waktu empat bulan masa pandemi hingga membatasi ruang gerak kita. Tidak hanya itu pemutusan hak kerja, pemotongan gaji bahkan ada juga tidak digaji. Sungguh masa-masa sulit di tahun ini. Begitu juga dunia sepakbola.

Sepakbola identik dengan penonton. Tanpa penonton sepakbola melempem tak bergairah. Tapi tahun ini berbeda, sepakbola tanpa penonton terjadi akibat masa pandemi. Pengawasan ketat oleh gubernur DKI Jakarta agar membatasi penonton sepakbola. Kita harus bisa menerima kenyataan ini sepakbola tanpa penonton agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Harapan kedepannya masa pandemi ini segera berlalu. New normal berjalan dengan lancar. Sehingga rakyat Indonesia kembali bangkit semangat baru , memulai tatanan baru meraih sukses.

Siapa yang tidak pernah melihat klub Persija. Kala itu tahun 2019 ane perjalanan pulang dari Jakarta ke Bekasi. Naik Busway dari rumah saudara. Jalan raya itu dipenuhi dengan parade Jakmania Persija. Seragam merah, ada yang naik truk, bus, mobil dan lain-lain. Rata-rata membawa yel-yel. Suasana kala itu ramai sepanjang jalan menuju ke Gelora Bung Karno. Mereka bernyanyi bersorak sorai, sepanjang jalan itu, menjadikan suasana ramai.



Persija adalah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga 1. Persija merupakan salah satu klub sepakbola paling sukses di sejarah sepakbola Indonesia dengan torehan 2 kali juara liga domestik dan 9 kali juara turnamen.
Masih ingat pada tahun 2019 terjadi kericuhan penonton Persija vs Persib Senayan Jakarta.



Seorang penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno diamankan oleh pihak keamanan. Insiden ini terjadi di area dekat tribun media dari VVIP SUGBK, tepat pada babak kedua, sesaat sebelum terciptanya gol striker Persija Marko Simic pada menit -25. Hal-hal seperti ini sering terjadi dan ini sangat menggangu apabila sampai melempari pemain.

Boleh-boleh saja kita fanatik dengan jagoan sepakbola yang kita dukung. Tetapi tetap yang sewajarnya saja. Jangan gara-gara kepanatikan kita nama Indonesia tercemar sehingga para penonton maniak tidak bisa ikutan menjadi suporter bila ada pertandingan bola dunia.



Para suporter ini tergabung menjadi satu club seperti Persija, Persib dan lain- lain tergantung daerahnya. Nah sebelum menjadi anggota suporter alangkah baiknya dibuat dulu poin-poin peraturan suporter agar tidak terjadi lagi kericuhan. Bila ada salah satu diantaranya melanggar peraturan dikenakan sanksi yang membuat jera. Semoga kedepannya para suporter Indonesia lebih disiplin dan bertanggung jawab agar keadaan tetap kondusif.



Sekian dulu ya agan dan sista sampai jumpa lagi di tread selanjutnya terima kasih




Opini pribadi

Sumber gambar dan tulisan

1. link

2. link