jaka.sembvngAvatar border
TS
jaka.sembvng
Jika Denny Siregar Tak Segera Diproses, “Tasikmalaya Membara” Bisa Kembali Terulang

Kegiatan konsolidasi Forum Pondok Pesantren Priangan Timur di Sekretariat MUI Kota Tasikmalaya, Minggu (5/7/2020).Foto:Apip/HR


Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com).- Forum Pondok Pesantren Priangan Timur, meminta pihak berwenang agar segera memproses Denny Siregar yang telah terbukti menyinggung para santri di akun facebooknya.

“Andaikan bulan-bulan ini atau minggu ini tidak segera diproses, kemungkinan santri dari Garut, Ciamis, Banjar, Pangandaran akan turun ke jalan,” ujar Ketua Forum Pondok Pesantren Priangan Timur, KH Yusuf Roni, usai menghadiri acara konsolidasi di Sekretariat MUI Kota Tasikmalaya, Minggu (5/7/2020).

KH Yusuf Roni menegaskan, jika Denny Siregar tidak segera diproses, alias dibiarkan begitu saja, maka api akan terus menyala, kegaduhan-kegaduhan lainnya datang muncul.

“Kalau proses hukumnya ngaret, ini akan memicu gerakan yang lebih besar lagi khususnya di Priatim, intinya proses Denny secepatnya,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku percaya pihak Kepolisian akan segera memproses Denny Siregar, setelah yang bersangkutan dilaporkan.

“Segera usut tuntas kasus Denny Siregar ini, untuk keamanan, kenyamanan bangsa Indonesia, khususnya Tasikmalaya dan Jawa Barat,” katanya.

Kata dia, permasalahan Denny Siregar ini merupakan masalah besar, karena sudah menyangkut berbagai hal, seperti masalah orang tua santri, santri, menyangkut harga diri ustad bahkan menyangkut agama ini.

“Intinya, segera proses Denny Siregar jangan dibiarkan, saya percaya ke penegak hukum, percaya kepada Kapolri, percaya kepada kapolda dan percaya juga kepada Polres Tasikmalaya Kota,” ucapnya.

“Ini bagian dari falyu ghoir biyadih yaitu pemerintah yang punya kekuasaan, tapi kalau memang biyadihnya atau pemerintahnya tidak bergerak, mungkin saya dan santri-santri semua se Priangan Timur, dan para kiyai akan bergerak, saat sekarang saya sebagian masih memantau,” pungkasnya.

Santri Buat Slogan Desy (Denny Siregar) Penjara atau Tasikmalaya Membara
Sementara itu, Ketua Mujahid Tasikmalaya H Nanang Nurjamil menyebut, kasus Denny Siregar akan terus dikawal sampai yang bersangkutan diproses secara hukum.

Hari Senin (6/7/2020) besok, akan dilanjutkan pemeriksaan saksi-saksi pelapor, termasuk dirinya akan di BAP.

“Besok rencanya juga akan berkoordinasi dengan badan musyawarah antar gereja, karena menyikapi kaitan cuitan dari seorang yang diduga seorang pendeta, yang mengomentari postingan Denny Siregar dengan menyebut anak- anak iblis,” jelasnya.

Kemarin Sabtu (4/7/2020),  pihaknya juga kedatangan tim dari Polda Jabar. Kasus ini sudah menjadi atensi khusus dari Kapolda Jabar, dan akan menjadi skala prioritas.

“Andai kasus Denny Siregar ini tidak diproses hukum, saya tidak tau apa yang akan terjadi, saya berlepas diri apa yang akan terjadi di kota Tasikmalaya,” ungkap H Nanang.

Pihaknya berharap, kasus ini tidak terulang lagi.  Karena Tasik punya peristiwa kelam yakni Tasik membara.

Saat ini, dari teman-teman muncul slogan Desi (Denny Siregar) penjara atau Tasik Membara. Dua  kalimat ini yang mestinya oleh aparat penegak hukum bisa disikapi dengan serius, disikapi dengan bijak, beginilah situasi kebatinan di Tasikmalaya.

“Sesuai undang- undang, kita memberikan waktu maksimal 14 hari, setelah 14 hari kita akan lihat seperti apa progresnya, kalau diam di tempat tentu kita akan melakukan aksi lagi yang lebih besar,” pungkasnya.

Ponpes di Tasikmalaya Tercemari
Di tempat yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Tahfid Al Qur’an Darull Ilmi, Ustad Ruslan Abdul Ghani mengatakan, untuk saat ini efek dari kasus Denny Siregar ini memang tidak ada, namun efeknya akan terasa dikemudian hari khususnya bagi pesantren di Tasikmalaya.

“Semua pesantren yang ada di Tasikmalaya akan tercemari, orang tua di uaran sana bakalan berfikir bahwa mesantrenkan di Tasik itu, pesantren-pesantrennya mengkader calon-calon teroris,” katanya.

Kata Ruslan, bagi pesantren Darul Ilmi efek dari kasus Denny Siregar ini tidak ada, mudah- mudahan tidak terjadi, karena orang juga tau mana yang benar mana yang tidak.

“Alhamdulillah, dari segi fsikis santri kita sudah terbentuk, tidak terganggu, bahkan setiap kegiatan pun orang tua santri sudah tau, karena kita punya grup orang tua para santri, dan memang waktu kegiatan ke acara 212 itu kegiatannya mengaji, sesuai yang diberitakan 2017 yang lalu oleh salah satu media bahwa santri saya cuma mengaji waktu di acara 212 itu,” pungkasnya.(Apip/R8/HR Online)

sumber: https://www.harapanrakyat.com/2020/0...bali-terulang/


menarik sekaliemoticon-Traveller
namkul8
bontakkun
viniest
viniest dan 11 lainnya memberi reputasi
12
5.6K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.