Corona telah menghebohkan dunia, yang kesemuanya itu sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat. Hal ini bukan hanya terjadi di Negeri Indonesia saja, namun negara lainnya juga mengalaminya, krisis yang membuat lebih banyak pengangguran dan penciptaan lapangan pekerjaan yang semakin minim bahkan banyak pelaku bisnis yang gulung tikar, hal ini menjadi perekonomian bangsa lebih terguncang dari biasanya.

Banyak sekali yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga pada akhirnya memilih untuk mencari rezeki dengan berbagai macam hal, seperti halnya Delia, yang pada akhirnya mencoba untuk menaklukkan lidahnya para konsumen untuk membeli dan tidak akan pernah bosan.

Well, begini kisahnya gan-sis. Bunda aku sudah kebanyakan dirumah. Gajinya sudah di potong setengah dan semuanya ini dikarenakan masalah Corona dan pendapatan dari perusahaannya minim. Maka dari itu, pada akhirnya Delia mencoba membuat bunda tersenyum dengan membantunya untuk berjualan di rumah saja. Ya dirumah saja ... Sambil menanti kamu ...ya kamu tuh... untuk datang dan mengembalikan hatiku... Bersama bonusnya.... Wkkwkwk

Well, awalnya sih dikarenakan ada salah satu kawan bunda menawarkan sebuah paketan bumbu instan, maka pada akhirnya Delia mulai mencoba memasarkannya.

Kalian tau tidak? Awalnya dagangan sepi, sepiiiii dan sepiiiiii sekali, bahkan tidak ada yang membelinya. Bayangkan saja gan-sis, tidak laku walaupun sudah aku pasarkan dengan berkeliling di sekitaran lingkungan.

Pada akhirnya aku memcoba cara lain, yaitu dengan cara membuat makanan itu siap saji, memberikan contoh rasa, lalu menunjukkan kepada konsumen, "ini loh jualannya akuh" lalu tralalala .... Berhasil. Pada akhirnya bumbu terjual di hari kedua, tentunya dengan percobaan membuat nasi kebuli tersebut dinikmati gratis satu paket. Well rugi satu paket tidak apa-apa lah, demi untuk mendapatkan hasil.

Bumbu nasi kebuli dari hari ke hari terjual banyak, selain menjualnya dalam keadaan siap makan, pada akhirnya Delia juga menjual bumbunya saja. Menjadi motivasi bagi banyaknya peminat pelaku bisnis untuk membeli dan kemudian membuka usaha. Well, Delia menjadi prasarana untuk mengajarkan mereka berbisnis juga loh.

Hanya satu yang Delia kasih resep berkualitasnya dagangan yaitu tentang rasa. Tersebab rasa memiliki pion utama untuk keberhasilan dari sebuah dagangan


Dan rupanya menjual yang siap saji lebih memiliki nilai lebihnya, ketimbang menjualnya dalam bentuk bumbu. Ya karena harus membeli peralatan lainnya seperti box untuk tempat nasi, juga plastik untuk wadah empingnya. Namun kesemuanya itu adalah bagian dari



Jadi ketika pembelian bumbu nasi kebuli sudah tidak lagi di order, Delia mengantisipasi penjualan dalam bentuk paketan yang sudah siap saji. Hal ini membuat pemasukan tidak mandek, bahkan lebih menguntungkan.

Tidak ada bisnis yang tidak bermasalah loh. Well ....

Kendala dari usaha ini adalah kepada saingan, sebab sudah terlampau banyak penjual nasi, juga bumbu lainnya yang menawarkan bahan-bahan tersebut dengan harga yang lebih murah dari produk Delia. Oh noooooo


Namun kemudian Delia memutar-mutar otak, menambah modal usaha untuk menjadikan lebih berkualitas dengan makanan saji yang membuat lidah merasakan sensasinya. Hal ini adalah sebagian usaha lainnya, demi memikat pembeli, agar mereka tidak pernah melupakan rasa yang diciptakan dari makanan siap saji milik Delia tersebut.

Hingga pada akhirnya makanan tersebut menjadi yang tidak kalah dengan produk lainnya, yang bahkan mampu menjual produk dengan harga yang lebih murah.

Motto dari bisnis ini adalah :sentuh lidahnya dan nikmati keuntungannya kemudian. Sebab dari lidah akan timbul kecintaan rasa yang tak terlupakan. Sehingga selalu ingin dan menginginkannya selalu dan selalunya.

Well, bagi Delia mengambil keuntungan sedikit tidaklah mengapa, bukan sebuah kendala yang dipikirkan, namun satu hal dari itu semuanya yang terpenting adalah kelancarannya dan tentunya konsumen. Maka dari itu dari citra rasalah Delia membujuk lidah para konsumen untuk selalu teringat kenikmatan sensasi dari nasi kebuli tersebut.

Sebab jikalau hanya memikirkan keuntungan besar saja, tanpa memikirkan konsumen, maka sudah pasti seiring berjalannya waktu, bisnis nantinya akan mandek dan pada akhirnya gulung tikar. Sebab zaman sekarang, apalagi di masa pademi ini sudah banyak pelaku bisnis yang muncul dadakan. Sehingga sangat diperlukan untuk membuat bisnis selalu terjaga kestabilannya. Dan itu tidaklah mudah, bukan?

Well begitulah sekiranya tulisan Delia mengenai bisnis yang baru-baru ini ditekuni demi untuk membuat ekonomi tidak terguncang dengan adanya Corona di antara kita.


Ini bisnisku, bagaimana dengan bisnis kalian? Kuy diskusikan yuks!