Semenjak pandemi corona, banyak pilar ekonomi yang lumpuh. Dari segi usaha, semua pengusaha dan pembisnis bahkan pemerintah pusat berjibaku untuk mempertahankan usaha yang telah dibangun.

Dari setingkat pedagang kaki lima, distributor, hingga ke produsen. Semua lini usaha terancam untuk gulung tikar akibat pandemi corona yang melanda dunia.

Ane sendiri yang merupakan anak dari seorang petani, merasakan imbas nyata bahwa harga hasil pertanian dibeli murah karena pandemi ini. Meskipun ane tinggal di daerah pedesaan, tetapi efek akibat kelesuan ekonomi sungguh sangat terasa.

Berbeda dengan wilayah perkotaan yang warganya dapat melakukan "Stay At Home" atau membatasi aktivitas diluar rumah, wilayah pedesaan berbanding terbalik. Di Pedesaan, warga banyak yang tidak mengindahkan himbauan untuk "Stay At Home". Bukan karena ingin melawan, tapi aktivitas warga di desa sebagian besar berada di ladang atau sawah. Jika tidak pergi ke ladang atau sawah bisa tidak makan.

Karena orang dewasa di wilayah perdesaan sedikit yang tetap berada di rumah saja, anak kecil pun tetap melakukan aktivitas bermainnya meskipun sekolah diliburkan. Perbedaannya adalah aktivitas main yang biasanya dilakukan oleh banyak anak sekarang hanya dilakukan oleh sedikit anak.

Melihat anak kecil yang masih sering bermain diluar, ane kepikiran untuk membuka usaha kecil-kecilan, yaitu membuka warung.



Karena dibuka karena sekolah libur, pendapatan dari warung ini walanya berasal dari anak-anak, apalagi pada bagian penjualan makanan ringan hal ini karena anak-anak tetap membeli jajan meskipun tidak sekolah.




Alhamdulillah, hasilnya lumayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari karena kalau cuma mengandalkan hasil dari bertani yang sekarang harganya murah, ane rasa kurang. Membuka warung pun dengan modal yang awalnya minim, dari jual pulsa ditabung untuk menyicil beli sedikit demi sedikit stok yang ada di warung, hingga sekarang lumayan lengkap.

Pandemi corona memang sangat berdampak pada kondisi perekonomian negara ini, bahkan sekarang kita harus "berdamai" untuk mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia yang sempat jatuh, banyak orang yang beralih usaha dan memutar otaknya lebih keras untuk dapat bertahan ditengah pandemi ini.

Demikianlah cerita singkat dari lahirnya warung kecil ane, semoga kita tetap dapat bertahan ditengah kondisi ekonomi yang sulit ini. Selain berjualan masker, handsanitizer, dan jualan online. kita juga dapat membuka warung setelah melihat peluang adanya banyak calon pembeli, seperti ane yang melihat anak kecil yang bermain sebagai calon konsumen tetapi secara tidak sengaja orang dewasa pun juga masuk dalam daftar konsumen

Apapun Usahanya, yang penting tetap Usaha dan tidak berpangku tangan mengharapkan bantuan.

Salam,
Yunike Selviana