Hai gansis jumpa lagi dengan ninaahmad. Salam literasi dan salam sehat selalu. Kali ini tulisan ane sangat mengguggah selera. Mengangkat keragaman masakan khas nusantara terutama masakan khas tanah Bugis, tempat ane bermukim.

Seperti diketahui oleh masyarakat Indonesia terdiri dari 34 Provinsi yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Tentunya banyak keragaman menghiasi didalamnya mulai dari keragaman budaya, suku, maupun jenis masakan yang dikenal dengan masakan khas nusantara. Semoga dengan keragaman itu gansis semua makin cinta dan bangga akan masakan produk Indonesia.

Berikut ane ulas masakan khas Ala Tanah Bugis yang wajib dihidangkan saat lebaran tiba

Masakan dalam bahasa bugis disebut Nasu, Lengkuas dalam bahasa bugis disebut Likku'. Nasu Likku adalah masakan ayam yang dicampur dengan lengkuas yang wajib dihidangkan pada saat lebaran oleh masyarakat Bugis. Nasu Likku berbahan bumbu utama Lengkuas, potongan ayam dimasak dengan Lengkuas yang telah dihaluskan bersama dengan santan dan sereh. Terakhir menambahkam kelapa sangrai agar kuah lebih kental, namun sebagian orang terkadang tidak menanmbahkan kepala sangrai, tergantung selera.

Masakan yang tidak kalah dari Nasu Likku adalah Opor ayam, bedanya dengan Nasu Likku terletak pada lengkuasnya. Opor ayam tidak menggunakan Lengkuas, bahan yang digunakan hanya cabe, bawang merah, bawang putih, sereh yang ditumbuk halus dan ditumis setelah itu tambahkam air dan masukkan potongan ayam dan kentang. Setelah empuk tambahkan santan dan penyedap rasa,lalu angkat, taburi bawang goreng dan hidangkan.

Buras dalam istilah Bugis disebut Burasa'. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat Burasa adalah beras pulen yang dimasak bersama santan kental hingga setengah matang. Setelah itu, dibungkus menggunakan daun pisang dan diikat agar tidak terburai saat proses memasak selanjutnya. Tetapi perlu memperhatikan cara mengikat agar tidak teralalu kuat karna pada proses pemasakan biasanya akan terasa mentah meski proses pemasakannya lama, dan jangan terlalu longgar agar tidak terburai saat proses pemasakan. Proses pemasakan lebib bagus dengan menggunakan panci presto agar proses pemasakan tidak terlalu lama. Opor ayam dan nasu likku menjadi pelengkap saat menyantap Burasa.

Lemang dalam bahasa bugis disebut Lemmang. Bahan dasarnya adalah beras ketan, dapat menggunakan beras ketan hitam ataupun putih. Setelah beras dicuci kemudian dimasukkan dalam bambu yang lebih dahulu di alas dengan daun pisang muda. Setelah beras dimasukkan dalam bambu kemudian ditambahkan santan kental dalam bambu yang telah diisi beras tadi. Setelah itu dibakar dengan menggunakan bara api besar. Rasanya sangat nikmat, apalagi jika dimakan dengan opor ayam, nasu likku maupun masakan lauk pelengkap lainnya.

Gogos dalam bahasa bugis disebut Gogoso'. Bahan dasarnya adalah beras ketan, dapat menggunakan beras ketan hitam ataupun putih. Setelah beras dicuci kemudian dikukus, setelah matang angkat dan di campur dengan santan kental. Setelah itu pindahkan kewadah yang lain dan tunggu hingga hangat. Sendok sedikit demi sedikit dan bungkus dengan menggunakan daun pisang membentuk bulatan panjang dengan kedua sisinya di sematkan lidi agar isinya tidak terburai. Setelah itu dibakar dengan menggunakan bara api sedang.

Ketupat dalam bahasa bugis disebut Katupe. Ketupat dibuat dari bahan dasar berasa pulen. Beras di cuci bersih dan di tiriskan, tetapi ada sebagian orang melakukan proses perendaman selama 1 jam terlebih dahulu lalu ditiriskan. Setelah itu dimasukkan dalam daun kelapa muda atau daun pandan yang telah dianyam terlebih dahulu. Pengisian beras kedalam anyamana daun perlu diperhatikan. Isi tidak boleh sampai penuh diperkirakan hanya sampai setengahnya saja. Karena jika sampao penuh akan sulit pada proses pemasakan, meskipun dimasak lama hasilnya akan mentah karena beras tidak mengembang sempurna dalam anyaman karena isi terlalu banyak. Tetapi tidak boleh juga terlalu sedikit karena hasil akan terasa sangat lembek. Dan jika sudah matang angkat dari panci pemasakan dan sebaiknya digantung agar ketupat tidak lembek.

Tape Ketan Hitam atau disebut dalam bahasa bugis Bahan gambang adalah ketan hitam/ketan putih atau campuran keduanya yang dikukus terlebih dahulu kemudian diberi ragi. Tape ada yang menggunakan beras ketan tetapi ada juga yang menggunakan singkong rebus. Tetapi makanan khas lebaran ala orang Bugis adalah Tape Ketan Hitam. Sebaiknya pilih ragi yang berkualitas karena akan berpengaruh pada rasa manis yang dihasilkannya. Tape mulai dibuat dua hari atau tiga hari sebelum hari lebaran. Pada saat lebaran tiba, tape sudah masak berair dan siap untuk dihidangkan.

Barongko merupakan kue tradisional khas Bugis dengan tekstur lembut, berair dan rasanya manis. Memang kue barongko sudah bisa didapatkan di mana-mana, tidak seperti dulu hanya ada saat hari raya atau acara tertentu misalnya pesta pernikahan. Di Tanah Bugis, makanan ini termasuk sajian wajib saat lebaran tiba. Bahan dasar barongko adalah pisang raja yang sudah sangat matang yang dihaluskan lalu dicampur dengan telur dan santan barulah dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Untuk menghindari aroma telur yang terlalu menyengat, sebaiknya jangan menggunakan telur yang terlalu banyak. Meski ada sebgian orang yang justru menyukainya namun tidak sedikit pula yang kurang suka jika menggunakan telur yang banyak. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna boleh ditambahkan dengan agar-agar warna putih. Untuk menambah rasa nikamat simpan dalam kulkas sebelum disajikan.

Songkolo atau Sokko dibuat dari beras ketan hitam ataupun putih. Beras direndam dan dicuci berseh terlebih dahulu. Kemudian lakukan proses pengukusan dengan menggunakan api sedang. Jika sudah matang akan dan hidangkan dengan menggunalan jenis lauk sebagai pelengkap.

Demikian ulasan ane gansis, semoga makin cinta dengan kekayaan masakan khas nusantara di negeri kita.