FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Mempermalukan Lawan Melalui Inverted Winger

Winger dalam sepakbola sudah barang tentu memposisikan diri untuk melebar ke sisi lapangan. Winger juga dianugerahi kemampuan untuk lolos dari penjagaan lawan. Cenderung pro-aktif bukan reaktif adalah karakter yang dimiliki seorang winger. Kesempatan emas untuk mencetak gol datang dari bagian pinggir lapangan ketika seorang winger cermat membaca arah bola dan tau kemana bola akan mengarah selanjutnya.

Bukan sebuah masalah ketika winger tidak piawai dalam melakukan heading, itu adalah hal lumrah. Karena, mencari posisi yang tepat adalah prioritas para winger daripada harus berduel. Sebelum era sepakbola modern, pemain sayap kerap mendapat julukan "orang pinggiran" karena posisi dan perannya selalu di pinggir lapangan sampai mendapat bola. Namun di sepakbola era sekarang ini ketika suatu tim bermain dengan skema dasar 4-3-3 maka seorang winger harus lebih fleksibel. Tak seperti era sebelumnya, kini winger tak lagi kaku dalam bermain. Dan banyak winger yang lebih produktif dari strikernya.

Kembali pada judul, inverted winger adalah winger yang berposisi di sisi lapangan yang berlawanan dengan kaki terkuatnya. Winger dengan kaki kidal berposisi di sisi kanan, sedangkan winger berkaki kanan ditempatkan di pos kiri.

Dengan cara semacam itu inverted winger bisa mengkreasi serangan dan peluang bagi dirinya sendiri dengan membawa bola lebih kedalam, lalu dengan leluasa mencoba mencetak gol dengan kaki terkuatnya. Misalkan seorang winger kidal yang diplot di sisi kanan, bisa mencari ruang ke tengah atau langsung menusuk ke kotak penalti, dan bisa melakukan shot dengan kaki kirinya. Seperti ketajaman Robben dan Bale di klub maupun timnas masing². Robben dan Bale merupakan spesialis posisi di sisi kanan lapangan, tanpa menghilangkan keistimewaan mereka sebagai pemain kidal.

Di sisi lawan, cara semacam ini sungguh tidak bisa dianggap remeh. Umumnya para pemain bertahan, seperti fullback kanan diisi oleh pemain yang berkaki kanan dan sebaliknya. Ketika inverted winger melakukan inside cut, mau tidak mau seorang fullback harus menjaga dengan kaki terlemahnya, dengan catatan mayoritas seorang fullback menempati sisi sesuai kekuatan kaki terbaiknya. Jika fullback tersebut ingin merebut bola dengan kaki terkuatnya, paling tidak fullback harus memutar badan untuk kaki terkuatnya agar leluasa merebut bola sekaligus melakukan tekel. Hal itu bisa berjalan mulus namun dengan catatan ia pasti kalah beberapa langkah dari winger tersebut yang pasti sudah berlari kencang menuju kotak penalti, alhasil pemain terlewat begitu saja atau yang lebih buruk sang fullback memberi tekel keras pada winger tersebut yang berujung pelanggaran.

Produktivitas boleh dikesampingan oleh seorang inverted winger, namun tugasnya ialah dituntut lebih cerdik dalam mengkreasi serangan. Saat inverted winger bergerak ke tengah dan berhasil memancing fullback untuk masih terus menjaganya, artinya ada lubang di pinggir pertahanan yang di eksploitasi oleh rekan satu tim yang lain. Tipe striker yang statis dan hanya menunggu umpan dari sisi lapangan tentu tidak cocok dengan tim yang menekan serangan dari sepasang inverted winger. Dibutuhkan striker yang mampu bergerak dan membuka ruang bagi inverted winger untuk bisa masuk ke jantung pertahanan dan agar serangan lebih eksplosif. Bahkan lebih baik jika striker tersebut bisa bertukar posisi dan hebat untuk bermain lebih melebar. Hal tersebut yang menurut ane mendukung penampilan superior Arsenal di awal medio 2000an, di sisi kiri ia mempunyai inverted winger senama Robert Pires yang bahu membahu dengan Ashley Cole dibelakangnya, juga ujung tombak Arsenal diisi Henry yang sering bermain melebar dan duetnya bersama Bergkamp yang pandai dalam menggocek bola.

Perbedaan sederhana dengan tradisional winger
Traditional winger ditempatkan di sisi sesuai kaki terkuatnya. Posisi yang pernah diisi David Beckham ini akrab dengan formasi lawas 4-4-2 flat. Sepasang sayap bekerja sama menyisir area samping untuk kemudian menebar umpan ke tengah, tak jarang pemain yang berperan sebagai tradisional winger punya tendangan yang cukup indah. Fungsinya tentu berbeda dengan inverted winger, jika inverted winger bekerja untuk lebih dominan menciptakan peluang bagi dirinya sendiri, maka tradisional winger bekerja untuk memberi peluang bagi striker dan pemain lain. Jika dihadapkan dengan pemain tradisional winger, fullback tentu tak terlalu dipusingkan karena hanya tetap menempel ketat winger lalu kemudian tidak memberi kesempatan untuk menebar peluang lewat umpan silang.

Bukan berarti inverted winger tidak bisa dihentikan
Dari yang diterapkan oleh pelatih ane di kampus, setidaknya ada 2 cara untuk menghentikan inverted winger.

Opsi pertama, memasang fullback yang berani 'bertarung' dan memenangi duel dengan inverted winger. Jika mau lebih ekstrim langsung saja memasang counter yakni inverted fullback, memasang bek kidal di sisi kanan dan sebaliknya. Namun cara ini ada sebuah pertaruhan, seorang inverted fullback yang ditugaskan menjaga inverted winger, perlahan namun pasti akan cenderung menyerang menjadi inverted winger dan lupa turun untuk kembali bertahan.


Cara kedua adalah yang lebih memungkinkan dengan memasang double pivot di depan 4 bek sejajar, dengan membagi tugas antar kedua pivot tersebut. Satu pivot nge-press inverted winger dan sebisa mungkin tidak melakukan inside cut, dan pivot lain menjaga serta menutup ruang gerak pemain lawan yang lain.
Quote:


Ada Pengalaman Tentang Peran Inverted Winger? Diskusikan Di Bawah!
emoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Star
#CMIIW

HernandezJoe
bromocool
tien212700
tien212700 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
6.9K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.