Saat - saat ini tanah air sedang dihebohkan berita kembalinya John Kei. Sosok yang dijuluki sebagian orang sebagai God Father of Jakarta itu kembali dicokok aparat karena kembali membuat keonaran di Jakarta. 





Dilansir kumparan.com, 22 Juni 2020, John Kei dibekuk polisi di kediamannya di Bekasi Minggu malam, 21 Juni 2020, bersama sekitar 24 orang lainnya dengan barang bukti berbagai senjata tajam dan tumpul. Penangkapan itu berkaitan dengan penyerangan dan pengerusakan yang diduga kuat diperintahkan oleh John Kei terhadap kelompok Nus Kei pada hari itu juga yang menimbulkan korban luka dan tewas. Masalah pembagian penjualan tanah diduga sebagai akar masalah John Kei versus Nus Kei yang sebetulnya masih ada pertalian keluarga itu.




Meski sebelumnya telah menyatakan tobat, John Kei bukanlah nama asing dalam dunia preman Jakarta. Begitu legendarisnya sehingga muncul istilah God Father of Jakarta.




Meski demikian, jika dilihat lebih besar lagi pada tingkat internasional kelompok John Kei bisa dibilang tidak ada apa-apanya. Di dunia Internasional dikenal gangster-gnagster kelas kakap yang sudah sangat kesohor akan keganasannya. Dan salah satu yang terhebat mungkin adalah Yakuza.

Yakuza adalah gangster asal Jepang dan salah satu yang terbesar di dunia. Keanggotaannya sangat rumit dan kuat. Anggotanya mencapai puluhan ribu. Dilansir Palembang.tribunnews.com, 21 Juni 2020, pendapatannya mencapai 4,5 miliar dollar Amerika atau sekitar 60,7 triliun. Kelompok ini mendapatkan uang dari bisnis narkoba, perjudian, dan pemerasan. 

Saking mengguritanya kelompok ini sampai mempengaruhi politik di Jepang. Dilansir Tempo.co, 5 Juni 2014, setidaknya ada empat perdana menteri Jepang yang terlibat jaringan Yakuza. Perdana Menteri Jepang Pertama dari Partai LDP, Nobusuke Kishi terbukti bagian dari Yakuza. Noboru Takeshita Perdana Menteri Jepang tahun 1987 juga merupakan anggota dari Yakuza. Yakuza sering ikut berkampanye dan juga menjaga keamanan saat Pemilu. Gangster ini juga biasa memberikan jaminan untuk memenangkan kandidat yang telah dijagokan.

Dalam menjalankan praktik suap menyuap, Yakuza juga bukan seperti gangster-gangster kacangan. Jika mereka menginginkan suap dalam bentuk besar, maka akan menjalankan praktik yang disebut dengan Sokaiya. Modusnya adalah mereka akan membeli saham pada suatu perusahaan dalam jumlah besar sehingga mendapat kursi pada rapat pemegang saham. Setelah itu mereka akan melakukan segala cara untuk mempengaruhi keputusan perusahaan yang ujung-ujungnya adalah aliran pundi - pundi dana ke kantong Yakuza.

Salah satu ciri khas dari anggota Yakuza adalah adanya tato dari para anggotanya. Tato ini bisa sampai hampir memenuhi seluruh tubuh mereka. Tato dalam keanggotaan Yakuza sebagai simbol keberanian melawan rasa sakit. Dibuat dengan metode tradisional Jepang. Pada umumnya tato yang mereka sandang bergambar naga, pegunungan, pemandangan, atau perempuan.

Satu ciri yang mengerikan dari Yakuza adalah ritual potong jari pada para anggotanya yang dianggap gagal. Aksi yang disebut dengan Yubitsume ini dilakukan sebagai hukuman terhadap anggota yang dianggap tidak menjalankan kerja sesuai yang seharusnya. Adapun yang melakukan pemotongan jari tersebut adalah anggota yang bersangkutan. Biasanya pemotongan dimulai dari jari kelingking tangan kiri.

Negara semodern Jepang pun ternyata tak lepas dari bayang - bayang gangster. Semoga di Indonesia segera bisa ditumpas sehingga tak membesar dan merajalela...I]


Referensi:

1. https://kumparan.com/kumparannews/re...gi-1tf0a8pg7Yn

2. https://dunia.tempo.co/read/582703/1...tentang-yakuza

3. [url=https://akuraS E N S O Rnews/id-1146821-read-kronologis-kelompok-john-kei-acakacak-kediaman-hingga-bacok-anak-buah-mus-kei]https://akuraS E N S O Rnews/id-1146821-read-kronologis-kelompok-john-kei-acakacak-kediaman-hingga-bacok-anak-buah-mus-kei[/url]