• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Miris, Kenapa Orang Pintar dan Jujur Selalu Dicap Munafik serta Sombong di Sekolah?

malaikatrinduAvatar border
TS
malaikatrindu
Miris, Kenapa Orang Pintar dan Jujur Selalu Dicap Munafik serta Sombong di Sekolah?


Kujujuran merupakan sebuah aset berharga dalam diri seseorang yang sangat langka di negeri ini. Di mana mereka melakukan segala sesuatu dengan baik saat dilihat orang maupun tidak, bekerja secara benar tanpa sibuk pembenaran dan selaras atas apa yang ada dalam nurani dengan ucapannya.

Saking langkanya, kita sampai jenuh karena tak kunjung menemukannya. Berita setiap harinya hanya berisikan politisi melakukan tindak korupsi, suap, pungli hingga kecacatan hukum yang memprihatikan. Yang jelas-jelas salah dipermudah, sementara yang benar malah diincar-incar untuk difitnah.

Karakter seperti ini tak lepas dari kondisi masyarakat yang mana sedari kecil sudah diajarkan untuk lebih memilih kebohongan dan kecurangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai buktinya, saat di sekolah, apakah sistem pendidikan akan lebih menghargai siswa dengan nilai pas-pas tapi hasil sendiri atau nilai sempurna tapi hasil menyontek?

Hampir 99% pasti jawabannya siswa dengan nilai sempurna walaupun melakukan kecurangan akan lebih dihargai. Kejujuran dinomorsekiankan. Tak peduli pembenaran siapapun, kenyataan di lapangan begitu adanya.


Foto: Twitter.com


Baru-baru unggahan di atas tengah menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial. Reaksi netizen atas unggahan itu bermacam-macam. Ada yang menjadikannya sebagai lelucon yang mengundang gelak tawa, ada pula yang menjadikannya satire. Akan tetapi, tak sedikit netizen budiman yang mengkritik unggahan tersebut seperti yang ane temui di grup Facebook, Quora hingga Whatsapp.

Poin penting yang dapat kita soroti dari status Facebook tersebut adalah seorang yang jujur akan dikerdilkan--terlebih jika mereka pintar--karena tidak "membantu" temannya saat ulangan dengan memberikan sontekan.

Perlu dicatat, orang pintar itu belum tentu cerdas. Cara belajar antara mereka yang biasa saja dengan yang berotak di atas rata-rata akan berbeda. Alhasil, orang biasa untuk menjadi pintar perlu perjuangan lebih. Mereka harus banyak membaca dan memahami pelajaran.


Foto: Republika


Bayangkan saat ujian, setelah orang pintar itu berjuang maksimal dengan belajar keras untuk menjawab soal malah diminta jawabannya oleh mereka yang bermalas-malasan. Jika orang pintar itu jujur maka mereka akan dianggap munafik, pelit dan tidak setia kawan.

Lagipula, mereka yang malas di sekolah dan selalu meminta jawaban itu suka memberi apa kepada mereka yang pintar yang jujur? Apakah mereka setia kawan dengan orang pintar yang jujur? Apakah mereka peduli terhadap urusan orang pintar yang jujur?

Hell no!

Mereka hanya bisa bermalas-malasan dengan merasa menjadi korban jika tidak diberikan sontekan. Mereka hanya bisa mengerdilak orang yang giat belajar dan jujur di lingkungannya. Itulah alasan mengapa demokrasi di negara kita penuh dengan ketidakjujuran. Di sini akar mulanya.


Foto: Tribunnews.com


---

Penulis:@malaikatrindu
Referensi: Opini pribadi
Keterangan gambar utama: Facebook.com
momo3003
robotdwi
fias17
fias17 dan 18 lainnya memberi reputasi
15
5.2K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.