Laki-Laki Selalu Salah


Konon laki-laki itu selalu salah. Mari biar kita simak dahulu percakapan sederhana ini. Meski sederhana, ini layaknya death note bagi lelaki yang sedang duduk di pinggir ranjang memasang wajah masam. Ia bingung alang-kepalang sebab istrinya ngambek di malam pertama mereka.

Gadis yang bersetatus sebagai istri pria berwajah masam tadi terus memasang wajah jengkel, meski terlihat imut karena bibirnya monyong tapi situasi ini jelas bukan situasi yang kondusif, apalagi jika mengingat pikiran nakal lelaki yang sedang duduk di pinggiran ranjang, hati-hati nanti dicincang.

"Kan tadi kamu yang mau diceritakan tentang mantan-mantanku, Dek. Ya aku ceritakan dengan jujur dan apa adanya. Kok sekarang kamu marah?" Lelaki itu bertanya dengan nada yang lembut. Kalimatnya bahkan telah ia pikirkan selama lima menit bebarengan dengan pikiran nakalnya yang bergelut hebat di selamparan lazuardi imajinasi di balik tulang kepalanya yang keras.

"Kamu jahat!" teriak sang gadis tadi yang mungkin sekarang sudah tidak gadis.

"Tapi kan itu permin---" Lelaki berwajah masam itu mencoba menjelaskan sebelum disentak dengan kalimat-kalimat menggelikan khas cewek ngambek, bagai dibombardir dengan pesan mertua yang pedas.

"Diam! Kamu nggak pernah ngertiin aku!"

"Kamu tega!"

"Kamu nyebelin!"

"Kamu jahattt!"

Gadis itu terus merancau tidak jelas. Hal itu membuat lelaki berwajah masam yang duduk di pinggir ranjang menjadi geram.

Sebenarnya kalimat itu sudah tidak relevan lagi dilontarkan kepada pria berwajah masam tadi, sebab cerita tersebut adalah cerita masa muda yang telah lama berlalu. Tapi demikian jika menyangkut perasaan yang konon wanita memiliki kelembutan di dalam hatinya bagai tahu jepang. Mereka mungkin sensitif sekali perkara mantan kekasih suaminya. Meski hal tersebut tidaklah masuk akal jika dipikirkan.

Pria berwajah masam itu masih diam di pinggir ranjang. Bingung mau berkata apa lagi, berkata ini salah, berkata itu juga salah. Padahal baru beberapa menit yang lalu setelah kami sepakat untuk membuka pintu utama. Tapi lima menit setelah permintaannya, situasinya jadi begini.

Besok lusa sepertinya pria berwajah masam tersebut harus banyak membaca, agar ia dapat bermain retorika saat bercerita dengan istrinya.
Apalagi jika sedang menghabiskan malam berdua.

Dua puluh menit yang lalu pasca kejadian ini. Sang gadis yang sudah tidak gadis itu bergelayut manja di dada suaminya. Ia meminta agar suaminya menceritakan kisah cinta di masa mudanya dulu. Tentu saja pria berwajah masam itu tak mampu menolak, apalagi jika menatap mata sang gadis yang baru saja dia gadisi itu. Bola matanya berkilau sebab terkena sorotan lampu kamar, kelopak matanya membius sesiapa yang menatap gadis yang sudah tidak gadis tersebut. Benar-benar menawan.

"Tapi kamu harus ingat, ya, ini udah masa lalu," ujar sang pria mengingatkan gadisnya. Manisnya, gadis itu mengangguk mantap. Seperti pede sekali mendengarkan cerita lama yang akan seru. Tapi semua tak sesuai ekspetasi. Jadilah berakhir seperti penjelasan di atas.

Tamat.