Game horor adalah salah satu game idaman banyak orang. Walaupun ngasih efek ketakutan, jumlah penjualan game horor tidak pernah turun. Bahkan penjualan game horor makin meluas ke berbagai penjuru dunia.




Sayangnya, beberapa negara melakukan sensor dan pencekalan ke game horor yang hadir di pasaran. Ada banyak alasan kenapa sebuah game mendapat sensor dan banned. Padahal tidak ada konten pornografi di dalamnya.

Eh tapi yang melakukan sensor dan pencekalan itu bukan Indonesia. Jadi alasannya nggak mungkin karena konten pornografi. Esportsku bikin 5 game horor yang kena banned dan sensor negara. Semoga ini jadi referensi bahwa banned nggak melulu karena pornografi.

1. Silent Hill: Homecoming
Serial game Silent Hill adalah legenda game horor. Teror Silent Hill selalu membekas buat setiap pemainnya. Konsistensi dan kekuatan horor Silent Hill selalu terjaga di tiap serinya.

Baca juga:
Penglaris Hari Ini: Resep Celana Dalam Bekas Untuk Melezatkan Makanan
https://kask.us/iGlhh

Dengan kekuatan horor dan teror itu, Silent Hill: Homecoming ternyata nggak lolos sensor. Alasannya, ada adegan yang terlalu mengerikan untuk ditampilkan ke publik. Akhirnya, game ini mengalami banned dari Jerman dan Australia. Efeknya nggak bisa beredar di dua negara tersebut.

Buat mengakali aturan banned, akhirnya Konami merilis Silent Hill khusus negara Jerman dan Australia.




2. Left 4 Dead 2
Game horor Left 4 Dead 2 mendapat banned dari Australia. Alasannya sama kayak game Silent Hill: Homecoming, ada adegan yang terlalu brutal dan terasa nyata.

Developer game Left 4 Dead 2, Valve, menolak alasan sensor dan banned dari Australia. Dua pihak ini melakukan aksi ngotot-ngototan. Sampai akhirnya Valve menyerah juga. Valve merilis Left 4 Dead 2 edisi Australia.

Dalam rilisan game khusus Australia itu, berbagai adegan kekerasan dan berdarah diminimalisir.




3. Outlast 2
Outlast 2 adalah salah satu game horor dengan teror paling mengerikan yang pernah hadir di bumi. Berbagai simbol yang berkaitan dengan horor satanisme bisa kamu temukan di sini.

Bagian paling lucu dari game Outlast 2 adalah kontroversi sensor dan banned dari Australia. Developer Outlast 2, Red Barrels, mengirimkan versi alfa Outlast 2 ke badan sensor Australia. Dalam versi alfa, terlalu banyak adegan brutal dan berdarah dibandingkan versi retail resminya.

Karena kesalahan pengiriman itu, Australia langsung melakukan banned ke game ini. Untungnya, Red Barrels segera sadar kesalahannya itu. Mereka akhirnya mengirim ulang versi retail resminya. Untungnya, setelah itu, Outlast 2 nggak jadi kena banned.




4. Devotion
Devotion adalah game horor yang kena banned bukan karena adegan brutal dan horor. Tapi karena adegan bullying pemimpin negara Cina.

Baca juga:
4 Wanita Cantik & Pintar yang Bisa Jadi Tandem Reiso Broto Asmoro di Gugus Tugas
https://kask.us/iGkYw

Dalam game Devotion terdapat sebuah easter egg tulisan berbahasa Cina. Tulisan itu mengandung arti Xi Jinping Winnie The Pooh. Tindakan ini dianggap melecehkan pemimpin Cina. Otomatis Cina melakukan banned ke Devotion.

Selain Cina, Steam juga melakukan banned ke game ini karena bertindak tidak beretika.




5. F.E.A.R 2: Project Origin
F.E.A.R 2: Project Origin adalah salah satu game horor yang mendapat dukungan dari publik saat berhadapan dengan lembaga sensor negara.

F.E.A.R 2: Project Origin mendapat banned dari Australia. Mengetahui itu, publik Australia melakukan protes. Karena tindakan badan sensor Australia nggak adil. Saat F.E.A.R 2: Project Origin mendapat banned, game yang sama brutalnya malah lolos sensor.

Akhirnya, setelah protes berbulan-bulan, F.E.A.R 2: Project Origin dapat sertifikasi lolos sensor dan beredar dengan luas di Australia. 



Sumber: jagatplay.com