c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Lagu Bagus Kaya Gini Kok Gak Pernah Viral?




Sebuah karya seni tinggi di Indonesia sepertinya kurang diapresiasi, entah apa yang merasuki masyarakat di Indonesia yang hobinya hanya suka membully hingga banyak seni tingkat tinggi seperti tak bisa memikat hati.

Terutama seni lagu, yang bisa membawa nama bangsa dan dapat dikenal hingga ke Ranah Internasional. Lagu-lagu yang viral di Indonesia banyak berasal dari applikasi tik tok, sebuah applikasi besar buatan negara tirai bambu.

Sayang kenapa pemerintah tak mengemasnya dengan apik, mensupport para talent dari para seniman hingga bisa besar seperti K-Pop yang telah mendunia, berapa pundi-pundi yang akan dihasilkan oleh pemerintah Korea Selatan ketika mereka ikut memperkenalkan dunia musiknya hingga penjuru dunia?



Di Indonesia demam K-Pop juga terjadi, hasilnya bila saja dunia tidak sedang pandemi, Korea Selatan akan menjadi tujuan destinasi wisata yang banyak diminati para pecinta K-Pop, walau dimasa pandemi lagu-lagu mereka ini sering menjadi hiburan tersendiri.

Kenapa Indonesia tidak bisa? Banyak talent berkualitas yang bakatnya disia-siakan? Dari zaman Sukarno musik "ngak ngek ngok" memang sering disuntik mati.

Tapi zaman sudah berubah, lewat karya musik Indonesia bisa saja mendunia. Ada banyak genre, dangdut, lagu daerah, kontemporer dan sebagainya. Apa yang ingin kita tampilkan agar menjadi standard kualitas seni yang tinggi? Seperti Eka Gustiwana menelurkan "Tersimpan di hati"





Atau masyarakatnya sendiri yang tak suka dengan seni yang berkualitas? Seni tradisi dianggap usang, seni modern dianggap antek asing, seni kontemporer dinilai aneh dan menampilkan hal yang bikin pusing. Lalu ketika ada lagu "Keke Bukan Boneka, Culametan met met" masyarakat terhibur, viral, serendah itukah seni masyarakat Indonesia? Atau bukan karena seninya, tapi suka dengan Bully.

Secara tidak sadar masyarakat di Indonesia diajarkan membully lewat politik, mereka yang menciptakan kasus-kasus penghinaan secara organisasi, teratur dan continue hingga akhirnya membully lewat meme, foto, kata-kata di medsos sudah dianggap biasa.

Media sosial seringkali berkaitan dengan politik yang dilapisi oleh agama, di dalam agama apapun menghina orang lain itu tidak boleh tapi ketika bersinggungan dengan politik hinaan itu seperti "Halal".



Lantas apa yang terjadi selanjutnya? Masyarakat terpecah belah, mudah diadu domba, hingga akhirnya trend Bully menjadi budaya.

Dimana para pelaku seni yang selalu berkarya, dan sebenarnya talent seperti itu dapat memberikan efek positif untuk Indonesia? Mereka dibiarkan berkarya tanpa panggung hingga terpinggir bagaikan sampah, yang dilupakan banyak orang.

Selera pasar Indonesia memang unik, kontent remahan yang mudah nyangkut diotak akan selalu viral. Aneh tapi nyata loh.

Inikah yang dinamakan seni dan budaya kita sudah mendunia? Salam saya c4punk see u next thread.







emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF





Diubah oleh c4punk1950... 11-06-2020 09:22
deabatam
m4ntanqv
amyjk02
amyjk02 dan 40 lainnya memberi reputasi
41
7.1K
162
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.