sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
Ketika Seorang Istri Memutuskan Untuk Menunda Kehamilan, Tahukah Agan Apa Artinya?
Banyak pasangan yang memilih untuk menunda kehamilan setelah menikah, dan ane adalah salah satu dari pasangan tersebut. Bagi ane pribadi ada banyak faktor yang dipertimbangkan, tapi faktor utamanya adalah pasangan kita sendiri.




Quote:

Gini deh, pada umumnya setiap pasangan yang telah mengambil keputusan untuk menikah pasti ingin sekali langsung mempunyai momongan. Apalagi seorang istri. Tapi kenapa? Kok bisa ada komitmen untuk menunda kehamilan dulu setelah menikah, entah siapa pencetusnya baik si suami atau istri. Tapi yang bisa ane pastikan disini, karena ane seorang istri. Ketika seorang istri mengusulkan untuk menunda kehamilan, pasti ada konflik batin di dirinya. Dan konflik batin itu biasanya karena pasangannya. 

- Istri Meminta Menunda Kehamilan Karena Masih Ingin Bekerja.
Agan percaya kalo istri agan ngomong ini? Yakin ga ada maksud tersembunyi?Seorang istri berkeinginan menunda kehamilan biasanya setelah melewati beberapa bulan masa pernikahan. Dan ketika seorang istri menungkapkan niat menunda kehamilan dengan alasan masih ingin bekerja, ketahuilah para suami. Bukan itu alasan sebenarnya!

Setelah beberapa bulan menjalani pernikahan, seorang istri pasti sudah mengevaluasi tanggungjawab suami, ketika istri merasa si suami tidak memiliki tanggung jawab semestinya sebagai kepala rumah tangga. Si Istri pasti bersiap membuat tameng dengan menunda kehamilan. Itu pasti!

Banyak hal lain yang memicu seorang istri meminta untuk menunda kehamilan, diantaranya adalah hal-hal berikut :

1. Suami Tidak Bekerja dalam Kurun Waktu Yang Cukup Lama

Tidak bekerja yang ane maksud adalah mereka yang bermalas-malasan setelah menikah, padahal tugas seorang suami setelah menikah adalah menjadi tulang punggung keluarga kecil, walaupun belum ada anak untuk dinafkahi, ingat sudah ada istri yang kamu nikahi yang juga wajib untuk dinafkahi. 

Dengan kondisi semacam ini, wajar saja seorang istri menunda kehamilan. Sampai si suami mau bekerja dan dinilai layak hingga mempunyai tanggung jawab yang cukup untuk menafkahi. Ya, mungkin bagi sebagian istri termasuk ane, suami tidak menafkahi selagi masih belum ada anak tidak masalah karena istri juga bisa mencari uang sendiri. Tapi beda kondisi jika sudah ada anak nanti, apakah harus istri yang menafkahi anak? 

2. Suami Tidak Transparan Masalah Keuangan.
Melahirkan anak serta membesarkan anak, membutuhkan biaya yang sangat banyak. Dan membutuhkan kerjasama yang baik antara suami dan istri. Tapi ketika suami tidak bisa transaparan mengenai kondisi keuangan, tentu ekonomi keluarga menjadi tidak sehat. Yang perlu diketahui, ketika suami tidak transparan masalah keuangan pasti ada yang ia tutup-tutupi, dan ini terjadi pada pernikahan ane. 

3. Suami Tidak Menjalankan Kewajibannya.
Kewajiban seorang suami apa sih? Memberikan nafkah kan? Ketika suami kalian tidak menjalankan kewajibanya untuk memberikan nafkah, jangan pernah berpikir untuk melanjutkan pernikahan dengan pikiran "walaupun suami tidak menafkahi, yang penting aku masih bisa kerja, masih bisa mencukupi kebutuhan".

STOP ! Jangan bernah berpikir seperti itu, karena itu hanya akan menjadi boomerang untuk diri kamu sendiri! Jika sejak awal penikahan suamimu jarang menjalankan kewajibannya dengan sengaja, pilihan terbaik adalah menunda kehamilan. Dan banyak sekali temen ane yang melakukan itu, sembari menunggu suaminya berubah. Dari pada kalian tetap ngotot mempunyai anak, tapi suami tidak bertanggung jawab menafkahi dan sebagainya, beban istri akan semakin berat. Mau dilanjut pernikahanya, berat di istri, mau cerai berat di anak karena sudah punya anak. Dilema kan?

Selain faktor-faktor diatas memang ada juga pasangan yang setelah menikah sengaja menunda kehamilan dengan komitmen bersama karena ingin sama-sama membangun hal berikut :
- Menikmati quality time bersama sebelum mempunyai anak
- Mempersiapkan mental dan materi sebelum mempunyai anak


Ane sih percaya, pada dasarnya setiap anak mempunyai rejeki masing-masing. Dan jika dilahirkan pasti ada saja rejeki nya untuk bisa membesarkan anak tersebut. Tapi kalau prinsip ane pribadi, ane tidak mau mempunyai anak kalau pasangan ane masih belum mempunyaii rasa tanggung jawab. Karena ane ga bisa menjamin apakah ane bisa mempertahankan pernikahan dengan pasangan yang tidak mempunyai tanggung jawab. Tentu kasian anak ane nantinya kalau ujung-ujungnya bercerai, lebih baik bercerai sebelum mempunyai anak, karena hanya ane yang menanggung bebannya. Dari pada bercerai dengan membawa anak, kasian anak ane kalau harus ikut menanggung beban perceraian juga. 

sumber : opini pribadi
novalr16
tien212700
aygilagility
aygilagility dan 81 lainnya memberi reputasi
80
18.7K
488
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & Family
icon
8.8KThread9.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.