Yak, begitulah sebuah penggalan kalimat dari surat pernyataan yang dibuat oleh pihak keluarga yang melakukan pemecatan atau "pemutusan hubungan keluarga" antara orang tua dan anak. Lah kok bisa?



Ternyata pemecatan itu gak cuma ada dalam hubungan antara karyawan dan perusahaan aja Gan. Meskipun gak lazim terjadi, tapi pemecatan dalam hubungan keluarga ada juga loh. Contohnya seperti yang dilakukan oleh orangtua berinisial GW dan LL terhadap anaknya yang berinisial MIC.

Diketahui jika MIC merupakan seorang pemuda asal Batam kelahiran 10 Juli 1997. Ia resmi dipecat oleh kedua orangtuanya pada tanggal 20 Mei 2019. Epic-nya lagi, pemecatan tersebut disiarkan secara luas melalui koran dengan mencantumkan detail keterangan dari pemuda tersebut.

Beberapa detail dari surat pernyataan yang tertuang dalam koran tersebut memuat informasi seperti pekerjaan MIC yang merupakan pengangguran dan tempat tinggalnya yang diketahui telah tinggal di Yogyakarta selama tiga tahun terakhir saat surat tersebut dibuat.



For your infomation aja nih, kalau kasusnya karyawan yang dipecat oleh perusahaan otomatis pihak perusahaan tidak akan lagi memperkerjakan tenaga karyawan tersebut, sehingga karyawan tidak lagi mendapatkan benefit berupa gaji, tunjangan, dan lainnya. Sementara untuk kasus pemecatan dalam hubungan keluarga yang menimpa MIC, diketahui kalau ex-orangtuanya gak akan lagi bertanggungjawab atas perbuatan dan segala akibat yang dilakukan oleh MIC.



Kayaknya si MIC ini udah melakukan suatu kesalahan yang tidak bisa ditoleransi lagi oleh GW dan LL, buktinya ex-orangtua MIC sampai menuliskan kata “pemberitahuan ini kami buat dengan sungguh-sungguh,”. Kata “sungguh-sungguh” tersebut sangatlah merepresentasikan kekecewaannya yang mendalam terhadap ex-anaknya sendiri. Entah apa kesalahannya, yang jelas kalau kasusnya kayak begini gak mungkin cuma gara-gara lupa matiin kompor doang.



Kasus yang sebenarnya sudah terjadi satu tahun yang lalu ini belakangan baru viral di media sosial Twitter. Foto surat pernyataan yang ada di koran tersebut bermula setelah diunggah oleh akun Twitter dengan username @pondoxcinapada Selasa, 9 Juni 2020.

Melihat fenomena ini, tentunya membuat gw cukup bingung. Karena kalau istilah ex-suami atau ex-istri ya udah banyak kasus yang terjadi, dan udah menjadi hal yang lazim juga. Tapi kan gak ada tuh yang namanya istilah ex-anak.

Apakah ini merupakan suatu hal baru dalam sistem dunia perkeluargaan era postmodern? Atau hanya orangtuanya aja yang berlebihan?