• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Rugby Di Kolombia : Pembunuhan Di Medellin & Taruhan Yang Mengubah Hidup

Isda555Avatar border
TS
Isda555
Rugby Di Kolombia : Pembunuhan Di Medellin & Taruhan Yang Mengubah Hidup
Pada tanggal 17 November 2010, seorang wanita berusia 20an bernama Andrea dibunuh di Medellin, Kolombia.

Pada hari itu Andrea seharusnya menjemput temannya, Isabel, yang bolos sekolah sehingga mereka bisa keluar kota untuk beberapa hari.

Tapi pada hari tersebut Isabel memutuskan untuk tidak pergi bersamanya, dan ketika Andrea terbunuh saat berada di tempat dan waktu yang salah, Isabel berada di tempat lain dari kampung halaman mereka.



Ketika satu kehidupan diambil dengan kejam, kehidupan lainnya diselamatkan oleh sesuatu tak terduga di tempat yang dulu pernah dikenal dengan ibukota pembunuhan terbesar di dunia.

Kini Isabel Romero yang telah berusia 23 tahun, berterus terang mengenai pembunuhan salah satu teman masa kecilnya dengan perspektif ketika seseorang dibesarkan di tempat yang kematian hanyalah hal biasa pada kehidupan sehari-hari. Andrea adalah satu dari 2.023 korban yang tewas dibunuh pada 2010 di Medellin, kota terpadat kedua di Kolombia.

Isabel berkata sahabatnya "pergi ke arah yang salah", menghabiskan waktu di sudut-sudut jalan dan bergaul dengan orang-orang yang menggunakan narkoba. Isabel menghormati orang-orang ini karena mereka memiliki banyak hal yang tidak dimilikinya seperti ponsel, sepeda motor dan uang yang cukup untuk membeli semua makanan yang mereka inginkan.

Dibesarkan oleh seorang ibu yang harus bangun pada jam 4:30 pagi dan berjalan kaki selama tiga jam untuk pergi bekerja setiap harinya hanya demi menempatkan perbekalan paling dasar di atas meja, dia dan saudara perempuannya, Yurani sudah terbiasa menjalani kehidupan tanpa bepergian.



Isabel merasa harus ada cara yang lebih mudah untuk menghasilkan uang. Pada usia 13 tahun dia mempunyai ambisi bekerja untuk salah satu geng kriminal Medellin.

"Ibuku bekerja di tempat yang sangat jauh dan yang dia tinggalkan untuk kami makan adalah arepas (kue jagung Kolombia), mentega, dan garam. Rasanya sangat menyedihkan bagi kami dan ketika anda berada dalam situasi seperti itu anda selalu menginginkan jalan keluar tercepat dan termudah" ujarnya.

Tetapi Isabel belum menawarkan jasanya kepada geng mana pun dan pada hari yang menentukan itu pada tahun 2010, dia melakukan kesalahan yang lain.

Dia memutuskan untuk bolos sekolah dan bergabung dengan Andrea dan beberapa teman di 'finca', sebuah rumah di pedesaan, untuk menghabiskan akhir pekan di sana.
Tapi semua rencananya berubah karena sebuah taruhan.

Kira-kira empat minggu sebelum kematian Andrea, lapangan rugby pertama di Kolombia dibuka di salah satu lingkungan yang paling kejam di Medellin.



Ini merupakan bagian dari kompleks olahraga di Castilla, sebuah pinggiran kota yang terletak di barat laut. Sepetak bidang hijau di antara rumah-rumah yang berjejeran di jalan yang miring, dengan pegunungan Andes menjulang tinggi di belakangnya.

Dari sinilah Isabel berasal, dan ia sangat bangga akan hal itu. Ketika ditanya apakah dia dilahirkan di Castilla, dia dengan sukacita menjawab: "Di rumah yang sama tempat saya tinggal sekarang."

Seperti di sebagian besar Amerika Selatan, sepak bola di sini adalah raja, namun pembangunan lapangan yang aneh dengan tiang-tiang berbentuk H yang menjulang di atasnya membangkitkan minat penduduk setempat.



Isabel tinggal hanya setengah blok dari lapangan rugby dan ketika pertama kali dibangun, ia dan teman-teman sekolahnya pergi menonton para pemain saat berlatih. Salah seorang temannya bertaruh 20.000 peso atau sekitar 80 ribu rupiah bahwa ia tidak bisa bermain olahraga fisik seperti itu.

"Mereka mengatakan saya gemuk dan saya tidak bisa bermain," kenangnya. "Aku tidak suka mereka membicarakan tubuhku dan berkata aku tidak bisa melakukan sesuatu."

Pada tanggal 17 November 2010 dia pergi ke lapangan hanya untuk membuktikan bahwa dia bisa dengan membatalkan rencana yang telah dibuatnya bersama Andrea.

Dia langsung disambut oleh Alejandra Betancur, seorang legenda rugby Kolombia yang memiliki 12 tahun pengalaman internasional dalam menaungi semua pemain Amerika Selatan di komite penasehat wanita World Rugby.

Hal pertama yang dilakukan Isabel adalah berlatih dengan 'tackle bag' dan dia menyukainya, dia melakukannya sampai lupa akan waktu dan pulang dengan senyum di wajahnya tanpa sedikitpun memikirkan rencana bersama temannya.

Tetapi ketika dia kembali ke rumah, dia melihat orang-orang berkumpul di jalan dengan memarkirkan sepeda motor di trotoar.

"Saya berpikir, apa yang terjadi di sini?'" Saat itulah mereka mengatakan kepadaku bahwa Andrea telah dibunuh. Mereka membunuhnya dengan sangat kejam, mereka memotong kepalanya.
Hal Itu berdampak besar pada diriku. Saya menyadari diriku berada di tengah-tengah suatu hal yang sangat buruk dan dalam situasi itu anda dihadapkan dengan pilihan apakah harus bereaksi atau menyerah." kenang Isabel.

Setelah kejadian itu Isabel memutuskan untuk bereaksi, setelah apa yang dia rasakan pada pengalaman pertamanya saat bermain rugby.

Kematian Andrea adalah hal pertama yang disebutkan Isabel ketika ditanya tentang rugby. Seolah-olah Andrea dan rugby adalah seutas benang merah dalam kisah hidupnya yang tak pernah bisa dipisahkan.

Untuk memahami kisah Isabel, Kita harus kembali melampaui tahun 2010, bahkan sebelum dia lahir.


Pada 1980-an, Medellin dikenal sebagai kota paling berbahaya di dunia, puncaknya adalah kekerasan yang terjadi antara Kartel Medellin Pablo Escobar dan organisasi saingannya.

Segalanya mulai berubah setelah kematian Escobar pada tahun 1993, tetapi para milisi yang tinggal di perkotaan terus berkontribusi pada kerusuhan-kerusuhan yang terjadi.

Ketika Isabel masih muda, kekerasan sering sekali terjadi dan meninggalkan rumah adalah hal yang sangat berbahaya untuk dilakukan. Dia juga mengatakan konflik bisa saja terjadi hanya karena hal-hal yang sepele dan suara baku tembak di depan rumahnya adalah hal yang biasa terjadi.

"Selalu ada orang yang menjaga lingkungan sekitar, mereka adalah orang-orang yang berasal dari geng kriminal yang terkenal," ujarnya.

"Tapi ada orang lain di sekitarnya yang ingin melawan mereka. Yang berbahaya adalah ketika orang luar datang ingin membuat masalah dan mereka yang menjaga lingkungan tidak akan membiarkan itu terjadi."

Mengapa rugby diperkenalkan di salah satu lingkungan termiskin dan paling berbahaya di Medellin? Pilihan lokasi bukanlah sebuah kebetulan.

Institut Rekreasi dan Olahraga Dewan Medellin (Inder) memilih tempat dengan sengaja untuk menyebarkan pesan bahwa di Kolombia, rugby akan menjadi olahraga rakyat.

Isabel hidup sebagai pembenaran atas pilihan Inder untuk menempatkan lapangan mereka di Castilla, yang sekarang menjadi pusat rugby di Kolombia yang sedang berkembang.

Bakat Isabel menjadi sangat jelas ketika dirinya menjadi bagian dari tim nasional Kolombia sejak tahun 2012. Dia dan rekan satu timnya berhasil mengantarkan Kolombia lolos ke Olimpiade Rio 2016.

Saat ini Kolombia Women berada di peringkat ke-29 di dunia, pencapaian tertinggi yang pernah mereka raih untuk mengamankan 1 tempat di Piala Dunia. Babak playoff melawan Kenya dan satu tempat Kualifikasi Repechage di turnamen, di mana kemenangan akan membawa mereka lolos ke even utama pada tahun 2021.

Berkompetisi di Piala Dunia adalah hal yang tak terduga untuk Isabel satu dekade lalu, ketika melihat perbandingan kehidupannya yang sangat kontras antara dulu dan sekarang.

"Saya tidak akan pernah membayangkan hidup saya akan seperti ini. Bahwa saya akan menjadi seorang olahragawan yang akan menemukan dunia" ujarnya sambil ketawa.

"Tanpa rugby, aku akan berakhir mati atau di penjara. Aku akan bersama dengan orang-orang yang seharusnya tidak bersamaku, berada di tempat yang yang tidak seharusnya serta melakukan hal-hal yang seharusnya tidak kulakukan. Rugby telah mengembalikan hidupku sepenuhnya." ujarnya kembali.

Ketika pribadi Isabel telah berubah selama dekade terakhir, dia mengatakan Castilla juga telah berubah di sekitarnya. Pertanyaannya adalah apakah "Castilla tidak berbahaya" untuk dijadikan tempat tinggal.

Secara keseluruhan segalanya tampak membaik di Medellin. Pada bulan Januari 2020 merupakan bulan yang mencatatkan kasus pembunuhan terendah selama 40 tahun terakhir yaitu 24 kasus dibandingkan Januari 2019 yang terdapat 54 kasus. Dalam 12 hari secara terpisah di bulan yang sama, tidak terjadi satupun kasus pembunuhan.

"Orang-orang yang sama dari geng sebelumnya yang mendukungku, berkata saya harus bermain dan berlatih. Semua orang selalu memberikan dukungannya kepadaku dan mengatakan saya adalah kebanggaan bagi lingkungan," tambah Isabel.

"Rugby benar-benar bisa menyelamatkan hidup di Kolombia. Anak-anak melihat rugby sebagai alternatif untuk melakukan perubahan."

Kisah Isabel adalah kisah yang luar biasa, tetapi masih begitu banyak hal yang harus diceritakan di kemudian hari oleh kelompok-kelompok yang mendedikasikan dirinya dalam membawa kesuksesan rugby di Kolombia.

Ada Alejandra Betancur, yang memperkenalkan rugby kepada Isabel dan terus memperkenalkannya kepada yang lain karena dia tahu bahwa kekuatan olahraga jauh lebih besar daripada satu pemain saja pada suatu hari.

Ada juga Jose Manuel Diosa, yang hampir dikeluarkan dari sekolah sebelum ia menemukan rugby dan mengubah hidupnya serta menjadikan dirinya sebagai kapten rugby negaranya.

Ada medali perunggu dari kejuaraan Panamerican Games 2019 yang didedikasikan untuk pelatih Lucas Caro yang terbunuh pada usia 31 tahun setelah terperangkap dalam baku tembak antara dua geng.

Hingga saat ini ada sekitar 18.000 pemain rugby di Kolombia, lebih dari 6.000 adalah wanita, dan jumlah itu terus bertambah.

Sama seperti Isabel, setiap orang yang terlibat dalam permainan, semuanya harus menghadapi pertempuran yang keras di negaranya.

Setiap tim pernah merasa kehilangan dan pengalaman ini jauh lebih buruk ketika kalah di lapangan rugby. Namun berbekal cinta pada olahraga yang mereka tekuni, mereka siap untuk maju.

Ketika Isabel dan rekan satu timnya mengenakan kostum Kolombia, hal itu lebih dari sekadar rugby.

"Kami berkembang," kata Isabel. "Ini adalah sesuatu yang kami wakili 100%. Kami merasa sangat bangga karena kami ingin menunjukkan terbuat dari apa wanita Kolombia itu.
"Ketika saya bermain rugby saya merasa seperti saya tidak mudah diserang. Saya tidak bisa dihancurkan" ujarnya dengan penuh semangat.



Sumber : BBC.com
Diubah oleh Isda555 25-05-2020 13:05
indramamoth
m4ntanqv
tien212700
tien212700 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.1K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.