Aku yang terlalu cepat menerkah
Atau memang kamu yang hanya sebentar singgah

— Kamu yang datang dengan membawa kenyamanan, keceriaan dan dukungan penuh yang membuat aku mencoba membuka hati.

Kamu seperti puzzle yang beberapa bagiannya hilang lalu aku terus menerus mencari untuk memecahkannya. Saking seru memecahkan puzzle sampai aku tersadar.....

Kamu masih bersamanya.... Kamu milik orang lain yang sedang berjalan-jalan mencari angin...

Kenyataan pahit yang telat ku ketahui.
Masa lalu mu yang belum sedetik pun berakhir

Lantas?
Aku hanya seperti perempuan polos yang tidak mengerti apa-apa, yang selalu mendengarkan obrolan mu di whatsapp, melihat wajahmu di video call

Nyatanya orang yang selalu ku tunggu chatnya itu adalah milik orang lain. Ya! Milik orang lain yang menyapaku ketika dia sedang jenuh dan babak belur dengan dunianya.

Semoga kamu selalu berbahagia bersama dia yang terus merapalkan doa baiknya untuk kebaikan kalian.
— Palembang, 11 Juni 2020 —