• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Weird Genius ft Sara Fajira, Sangat Jenius Dengan Mahakarya "Lathi"

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Weird Genius ft Sara Fajira, Sangat Jenius Dengan Mahakarya "Lathi"




Kata mbokku neng omah di kampung, Lathi itu adalah lidah. Lidah itu setajam silet dapat melukai orang lain hingga terkadang timbul dendam berkepanjangan ucapan yang sudah keluar tak bisa ditarik kembali. Jangan heran, kalau konsep yang ditawarkan kelompok musik EDM Weird Genius memberikan suguhan yang luar biasa namun memang bukan tontonan untuk anak kecil zaman now.

Kenapa? Budaya tradisional yang ditampilkan berkaitan dengan kuda lumping, kalau bocah zaman sekarang apalagi tinggal di kota sudah susah melihat atraksi mereka. Sebuah atraksi yang kuno dan berbahaya, dengan memanggil bantuan dari hantu entah demit opo jeneunge blass ndak ngerti aku, yang penting makane beling, kaca, paku ditelen semua.



Tapi sebenarnya ada yang lebih menakutkan dari atraksi kuda lumping, yaitu wakil rakyat kalau nelen ga tanggung-tanggung duit negara di telen bikin susah satu Indonesia. Itu yang paling ngeri ya toh.

Banyak orang melihat konsep tarian Lathy dengan musikalitas kontemporer EDM dan campuran bahasa Inggris dan Jawa, serta tariannya juga konsep kontemporer yang bikin bangga. Jenius, briliant, sensasional, perfect pokoknya bagus dah. Hingga di reaction oleh banyak youtuber mancanegara, disini kita jangan overproud dulu.



Tapi ada sesuatu yang perlu kita tahu siapa itu Weird Genius? Berawal dari 2 youtuber Eka Gustiwana dan Reza “Arap” Oktovian, satu lagi adalah Gerald Liu. Ketiga orang ini yang membuat konsep jenius hingga menggandeng Sara Fajira vokalis dan juga raper asal Surabaya.

Hasilnya karya mereka yang viral hingga banyak dibahas orang dari anak kecil hingga yang dewasa memang baru dari karya Lathi ini yang menghipnotis orang banyak, walau kalah trending dibanding "keke bukan boneka" padahal karya mereka terutama weird genius sudah dikenal oleh pecinta musik EDM.

Namun karya mereka banyak yang menyangka buatan orang luar, karena konsepnya bukan kaleng-kaleng.



Apalagi Reza Arap sudah malang melintang di dunia youtube hingga ia keluar dari zona nyaman dan kembali mendongkrak namanya di kancah entertaint. Grup itu sudah dibentuk dari tahun 2016 yang lalu, cukup lama bukan tapi konsisten dalam berkarya dan biarkan karya itu menemukan jalannya sendiri untuk sukses.

Seorang kreator tak boleh cengeng, semua butuh proses dan hasil akan mengikuti ketika seberapa kuat kita terus konsisten mengeluarkan sebuah karya. Ketika karya itu semakin besar maka akan ada saja orang yang ingin menjatuhkan apalagi dengan dalih agama, tarian Lathy yang kental dengan nuansa mistis di kritisi wan Dazrin asal Malaysia entah mungkin "kuda lumping" salah satu budaya yang tak bisa di klaim oleh mereka atau ada maksud lain?





Yang jelas kesuksesan butuh proses, tidak ada yang instant mas gan. Dan saat ini musikalitas Indonesia sudah banyak yang menggema di mancanegara, tinggal tunggu kaum globalist mau berpihak pada Indonesia agar setara KPop atau tidak. Jangan berharap pada pemerintah tentang seni kreatif, mereka juga tunduk pada titah elite global.

Weleh kenapa elite global dibawa-dibawa ga ada korelasinya punk, jangan kebanyakan lihat cerita dongeng wes turu ae sampean punk.

Yo weslah, ngopi ndi sek lur.


Salam, saya c4punk see u next thread.






emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF





Diubah oleh KS06 07-06-2020 21:22
Dsitumeang
amyjk02
zukii.vixii
zukii.vixii dan 70 lainnya memberi reputasi
69
11.1K
215
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.