Malam hari, di sebuah desa di Kecamatan Cdy, di Kabupaten M, (nama tempat disamarkan demi privasi).

Muncul sebuah lentera tanpa pembawa, yang melayang-layang mengitari desa.
Para penduduk bertanya-tanya....apakah itu?
Jelas penduduk merasa takut.
Setelah berputar sekian lama...lentera itu menghilang di salah satu rumah penduduk.

Kembali, masyarakat menimbun tanya. Apakah yang akan terjadi pada penghuni rumah itu?

Tiba-tiba lentera muncul kembali dan melesat menuju ke Selatan desa.
Beberapa orang ingin mengejar untuk mengetahui kemana tujuan lentera itu, tapi tak ada yang bernyali.
Kejadian itu sontak menjadi perbincangan penduduk malam itu.

Esok harinya, terdengar kabar bahwa salah satu anggota keluarga yang semalam didatangi lentera itu, mendadak sakit.
Sakit panas tinggi dan mengigau tidak jelas.
Sore harinya, si sakit meninggal dunia.

Kejadian tersebut membuat masyarakat desa itu bingung dan takut. Apakah ada hubungannya dengan lentera yang terlihat semalam?

Tidak ada yang mampu menjawab pertanyaan itu.
Semua masih menjadi misteri.

Seminggu setelah kejadian itu, masyarakat kembali dikejutkan oleh berita tentang sakit dan meninggalnya seorang warga.
Ada beberapa orang yang melihat bahwa malam kemarin, ada lentera yang terbang berputar-putar di atas rumah orang yang meninggal.
Cerita itu mulai menjalar dari mulut ke mulut.
Akhirnya masyarakat menjadi gempar dan ketakutan.

Apalagi, kejadian itu terjadi terus menerus.
Membuat penduduk desa makin dicekam ketakutan saat malam tiba.
Suasana desa saat malam menjadi semakin sunyi. Jarang ada yang berani keluar rumah kalau tidak sangat terpaksa. Apalagi, belum ada listrik masuk desa saat itu.

Para sesepuh dan perangkat desa merasa prihatin dengan keadaan tersebut. Ini bukan wabah penyakit, karena keluarga yang kematian anggota keluarganya sehat2 saja.
Maka, para sesepuh desa dan perangkat desa mencoba mencari orang pintar untuk mengatasi masalah tersebut.
Sudah banyak orang pintar diundang, namun teror lentera tak juga terhenti.
Ada apa ini?

Bagaimana harus mengatasi persoalan ini?
Dalam situasi yang makin kalut, seorang kyai mengajak masyarakat untuk berdoa bersama, memohon petunjuk dari Sang Khalik.
Lalu, di tengah teror itu, terus diadakan doa bersama, mujahaddah, dan mohon diberi petunjuk untuk mengakhiri teror lentera itu.

Rupanya, doa mereka diijabah Sang Maha Pencipta.
Suatu hari, datanglah seorang bersorban dan bertamu ke rumah pak Kyai.
Beliau menjelaskan, bahwasannya, teror lentera itu terjadi karena kesalahan penduduk sendiri.
Rupanya, selama ini beberapa penduduk desa boker sembarangan di sebelah selatan desa.
Maklum, waktu itu belum ada jambanisasi.
Dan ternyata....tempat boker yang di selatan desa, adalah sebuah tebing yang tidak terlalu curam...
Dan masalahnya ada di bawah tebing itu.
Di bawah tebing itu, ternyata ada makam dari cikal bakal desa tersebut (yang membuat desa itu).
Oleh orang bersorban itu, penduduk disarankan untuk membersihkan tempat itu, dan meminta maaf.
Orang bersorban itu lalu pamit dan menghilang begitu saja.

Pak Kyai segera menghubungi sesepuh dan perangkat desa, serta menyampaikan pesan orang bersorban tersebut.
Segera pengumuman disampaikan.

Esoknya masyarakat bergotong royong membersihkan tempat itu, dan dipimpin pak Kyai, mereka meminta maaf atas kecerobohan mereka.

Setelah itu, tak ada lagi teror lentera maut yang menakutkan.
Saat ini, makam cikal bakal itu sudah dibangun dan diberi pagar tembok di sekitarnya.

Cerita ini, menjadi cerita turun temurun di desa itu.
TS merasa beruntung mendengarnya dari teman TS di desa itu.

Satu lagi pesan moralnya, janganlah kita membuang hajat di sembarang tempat, karena kita tidak tahu apa yang ada di tempat itu.

Sekian dan terima kasih.