Smartphone terbaik bukan smartphone yang mempunyai brand ternama namun di Indonesia smartphone terbaik adalah sebuah ponsel yang banyak dibeli orang.

Smartphone apa yang menjadi raja di masyarakat Indonesia, pasti semua tahu ponsel apa itu kan. Ya "Xiaomi" brand yang dipilih masyarakat dibandingkan merk lain, lalu kedua adalah "Samsung" karena brand dari korea itu tetap punya fansnya sendiri.



Namun dikalangan masyarakat Indonesia banyak yang menengah ke bawah sedangkan brand kompetitor memberikan smarphone dengan kapasitas pas-pasan harga lebih tinggi.

Ini yang membuat xiaomi merajai pasar Di Indonesia, yaitu harga murah spesifikasi mewah. Sungguh luar biasa xiaomi menawarkan hal yang sangat patut diacungi jempol, bahkan build qualitynya tidak asal-asalan cenderung rapih dan keren juga.



Ini point penting untuk merebut hati pasaran di negara berkembang, mereka berani untung sedikit tapi laris manis. Qualcomm juga menjalin kerjasama dengan brand ini untuk menunjang performa dari gadget yang mereka ciptakan.

Bahkan mereka juga memperkenalkan berbagai variant dengan berbagai macam harga, siapa yang tak tergiur dengan segmentasi yang lengkap. Tapi tetap saja harganya dibawah harga pasar dengan spesifikasi yang sama pada ponsel lainnya.



Harga murah spesifiksasi mewah lalu apalagi?

Ada yang punya ponsel xiaomi jadul?apakah saat ini masih bisa dipakai atau sudah tak berfungsi berapa lama kekuatan ponsel ini bila dipakai harian?

Rata-rata penggunanya cukup puas, dipakai hingga tahunan tetap tidak ada kendala yang berarti. Bahkan dengan batere yang cukup besar ponsel ini nyaman dipakai untuk mereka yang sering mobile.



Pelajaran yang bisa dipetik dari mereka yang menciptakan ponsel dengan harga yang murah adalah, pemerintah mendukung langkah pengusaha lokal agar bersaing di dunia internasional. Investor asing tidak dibuat ribet dengan birokrasi yang rumit.

Indonesia harusnya mampu, tapi apalah daya ditangan anak muda yang edukasinya hasil sogok sana sini mana bisa berkembang dan meroket seperti ekonomi China!



Tetapi jangan putus semangat Indonesia bisa kok menjadi konsumen utama produk dari asing, berarti masyarakat punya uang walau harus hutang sekalipun alias kredit.

Sumber 1