Terus terang, aku merasa iba sekali kepada Ketua RT dan RW. Betapa tidak, karena setelah negeri ini mendapat serangan Covid-19, tugas mereka berat sekali. Terkadang mereka dicemooh juga.

Karena itu, ingin rasanya aku membahagiakan mereka. Kalau saja aku milyader, dipastikan aku akan memberi apresiasi pada mereka. Mereka akan aku transfer sejumlah uang.

Namun, karena ekonomi aku saja pas-pasan, keinginan itu akhirnya dilimpahkan saja kepada pemerintah, baik daerah, provinsi maupun pusat.

Ya di masa pandemi sekarang, aku harap pemerintah, baik daerah, provinsi maupun pusat, membuat kebijakan baru terkait insentif Ketua RT dan RW.

Yang dimaksud, Pemerintah harus meningkatkan insentif buat mereka. Jika selama ini mereka misalnya menerima Rp 200.000 perbulan, tak ada salahnya naik hingga Rp 1.000.000.

Mengapa?

Jawabnya tentu saja karena tugas mereka begitu berat.

Selama masa pandemi, mereka diharuskan mendata warga yang layak mendapat bantuan.

Parahnya, ketika bantuan sudah turun, tak jarang mereka dicemooh atau jadi bahan gunjingan, karena yang menerima bantuan, ternyata tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

Mewaspadai warga
Kini, setelah tugas mendata warga selesai, di masa yang disebut new normal sekarang, mereka kembali mendapat tugas berat.

Mereka, antara lain, harus tetap mewaspadai masyarakat agar tidak euforia dengan apa yang disebut new normal.

Ya, sebab kini, tak sedikit warga di desa yang beranggapan bahwa di masa new normal, semuanya bebas seperti sebelum Covid-19 muncul dan dengan cepat merebak.

Banyak warga yang sudah punya rencana menggelar hajatan kimpoian atau sunatan, siap-siap melaksanakan rencananya.

Itu tentu keliru. Hidup di masa new normal, sejatinya, ada protokolnya.

Nah semua itu menjadi tugas Ketua RT dan RW untuk menjelaskan kepada masyarakat.
Banyak juga yang khawatir, kriminalitas meningkat karena desakan ekonomi.

RT dan RW juga dipastikan harus berurusan dengan keamanan wilayahnya, dengan menggencarkan kampanye pentinya Siskamling.

Jadi, memang berat dan butuh pengorban besar.

Karena itu, tak ada salahnya pemerintah mempertimbangkan penambahan insentif buat mereka agar lebih manusiawi, sesuai dengan tugas yang diembannya.

Tidak perlu untuk selamanya jika anggarannya tidak memungkinkan. Ya, setidaknya, hingga yang terjangkit Covid-19 di tanah air berkurang.

Tapi, mungkinkah? Mudah-mudaha saja ya..
Nah kalau turun, wahai para Ketua RT dan RW seindonesia, jangan lupakan daku ya....