ikardusAvatar border
TS
ikardus
Ada Gerakan Makar di UGM Saat Jokowi Sibuk Atasi Covid-19



28 May 2020 | 13:15

Bagas Pujilaksono

Gerakan Makar

Dengan hormat. Ada gerakan makar yang sedang dibangun di Yogyakarta lewat acara seminar yang temanya Wacana Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Covid-19. Poster seminar terlampir. Lebih memalukan lagi iklan seminar tersebut dimuat di website Universitas Gadjah Mada.

Inikah demokrasi, pada saat bangsanya sibuk bergotong-royong mengatasi pandemi Covid-19, kelompok sampah ini justru malah mewacanakan pemecatan Presiden. Ini jelas makar dan harus ditindak tegas.

Apa yang salah dengan Presiden Jokowi? Apakah Presiden mengkhianati UUD 1945, NKRI dan Pancasila dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Tanah Air?

Tabu berwacana Pemecatan Presiden pada kondisi pandemi saat ini.

Presiden sigap, dan terbuka soal data Covid-19, termasuk penggunaan anggaran dan penanganan dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi di masyarakat.

Tabu berwacana Pemecatan Presiden pada kondisi pandemi saat ini. Lebih-lebih, kelompok sampah ini hanya bermodal mulut besar, tidak melakukan apa-apa kecuali menyebar kebencian dan membuat kegaduhan politik di masyarakat.

Sekali lagi ini makar, harus ditindak tegas.

*Akademisi Universitas Gadjah Mada

https://www.tagar.id/gerakan-makar-d...-atasi-covid19

Kacau nih UGM..

Apa negara episentrum baru dunia si Putin (390 ribu +) dan Bolsonero (420 ribu +) apa ga sekalian dilengserkan nih..
Jumlah penduduk tiap negara itu mirip Indo 260 juta,, positif nya 22 ribu.


Erdogan skrg udah krisis ekonomi akibat lockdown coba aja pake disuruh pecat/makar.. bakal dikejar2 esdogan tuh sampai ujung dunia seperti percobaan kudeta di 2018.



Kutip politikus ini aja..

Selain itu, pemerintah pusat dan daerah juga harus bersinergi untuk memastikan pemeriksaan kesehatan yang massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yang paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yang tepat sasaran dan perlindungan kesehatan. Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendirian mengatasi Corona. Apalagi jika ada kepala daerah yang merupakan perpanjangan tangan Presiden seakan-akan menentang kebijakan Pemerintah.

“Selebihnya terserah kita apakah mau berpartisipasi atau tidak, mau melindungi diri atau tidak. Berhentilah menjadi provokator dan menyebarkan energi negatif yang tidak bermanfaat serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik,” ujarnya.

“Jika cemas, lindungilah diri dan keluarga. Sebab itulah satu-satunya cara sampai dunia menemukan vaksin, obat yang murah dan terjangkau,” pungkasnya.
Diubah oleh ikardus 28-05-2020 14:48
fiestamedic
tepsuzot
legbail
legbail dan 11 lainnya memberi reputasi
10
6.5K
122
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.