Ketika Anime muncul di Jeda Komersial : Fenomena Iklan Indonesia Bergaya Anime

Beranda

...

Anime & Manga Haven
Ketika Anime muncul di Jeda Komersial : Fenomena Iklan Indonesia Bergaya Anime

gilbertagung

23-05-2020 03:30

Ketika Anime muncul di Jeda Komersial : Fenomena Iklan Indonesia Bergaya Anime

Jika Anda mengikuti perkembangan dunia periklanan Indonesia dalam satu tahun terakhir, Anda akan menemukan satu fenomena yang sedang terjadi. Beberapa produk konsumsi yang populer di masyarakat meluncurkan iklan dengan gaya animasi khas Jepang atau anime.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Pada 2017, ada satu iklan tidak resmi GO-JEK yang dibuat oleh sebuah studio animasi lokal bernama Renaria Animation. Video ini ditonton lebih dari 300 ribu kali namun tidak diadaptasi ke televisi. Video ini dibuat untuk kompetisi GO-VIDEO.

Tren iklan televisi bergaya anime ini bisa dibilang dimulai dari Ichi Ocha. Produk minuman teh ini membuat sebuah iklan yang menggunakan gaya anime dengan jalan cerita yang mirip kisah shoujo(serial cantik). Dalam iklan yang dirilis pada 31 Juli 2019 ini, sepasang muda-mudi, seakan-akan ingin melakukan adegan romantis dengan gaya kabe-don. Namun, pada akhirnya, adegan menjadi komedik dengan pekikan si cogan, "BOTOL MEMBAWA WANG".

Pocari Sweat pun tidak ketinggalan menggarap iklan semacam ini. Pemilihan gaya anime dalam pembuatan iklan oleh merek ini sebenarnya sangat masuk akal. Pocari Sweat dan anime sama-sama merupakan hal yang identik dengan kebudayaan populer Jepang di Indonesia. Tentu saja, Pocari Sweat ingin meningkatkan brand awarenessmereka di kalangan penggemar kebudayaan populer Jepang.

Iklan yang diunggah pada 6 September 2019 dan telah disaksikan 14 juta kali ini dibuat untuk mempromosikan kontes "Bintang SMA", ajang pencarian bakat khusus untuk murid SMA yang digelar oleh produk buatan Otsuka ini.

Iklan ini memiliki desain khas karya Makoto Shinkai dan ternyata memang dikerjakan oleh beberapa animator Jepang yang pernah ikut dalam proyek Shinkai, salah satunya Yoshitoshi Shinomiya.

Kesuksesan dua iklan ini membuat beberapa merek lain juga ikut membuat iklan dengan gaya anime. Antara lain :

Branz Mega Kuningan
Bahkan, Branz Indonesia yang berencana membangun sebuah proyek properti di Mega Kuningan, sudah satu langkah lebih maju dengan membuat sebuah film pendek bergaya anime berdurasi 10 menit untuk mempromosikan proyek ini. Trailernya sudah dirilis sejak 20 September 2019 dan versi lengkapnya dirilis pada 26 Februari 2020.

MyTea
Merek ini merilis beberapa iklan pendek berdurasi 6 detik sejak Maret 2020. Dengan gaya anime, iklan kilat ini mengampanyekan bahwa MyTea adalah minuman yang pas saat menyantap berbagai hidangan khas Indonesia seperti nasi tumpeng, bakso, nasi padang, dan lain-lain.

Coklat Dilan
Produk cokelat yang menjadi bagian dari promosi film Dilan ini juga membuat iklan bergaya anime, tentu berkisah soal Dilan dan kisah cintanya dengan Milea. Beberapa iklannya dirilis pada April dan Mei 2020.

Sasa Tepung Bumbu
Anda mungkin lebih mengenalnya sebagai merek MSG. Namun, Sasa juga memiliki produk tepung bumbu. Pada 24 April 2020, merek ini meluncurkan sebuah iklan dengan gaya anime. Iklan ini bercerita tentang seorang gadis yang berusaha mengejar mimpinya untuk menjadi seorang chef dan memutuskan meninggalkan pekerjaan lamanya demi mimpinya tersebut. Iklan ini telah ditonton lebih dari 2 juta kali.

Khong Guan
Betul sekali. Biskuit yang kalengnya hampir selalu ada di saat Lebaran ini juga tak ketinggalan membuat iklan bergaya anime, untuk menyambut Ramadan dan Lebaran 1441 H. Iklan pertama, untuk Ramadan, dibuat dengan gaya 3D. Ini menampilkan keluarga yang menikmati Khong Guan dan berkomunikasi dengan kerabat melalui komunikasi jarak jauh. Iklan ini dirilis pada 2 Mei 2020.

Iklan kedua, untuk Lebaran, dibuat dengan gaya anime klasik. Iklan ini juga dibuat untuk memperingati 50 tahun merek ini. Iklan ini menceritakan bagaimana sebuah keluarga lintas waktu merayakan Lebaran dengan cara yang berbeda namun tetap menghadirkan biskuit Khong Guan. Iklan ini dirilis pada 19 Mei 2020.

Menurut Anda, apakah penggemar anime di Indonesia mulai dilirik sebagai pasar potensial yang baru? Mari diskusikan di kolom komentar. Terima kasih telah berkunjung.