malakorAvatar border
TS
malakor
Sesuatu tentang mimpi
        

Something about Dreams...

Mungkin sudah ada ratusan, atau mungkin angka yang sebenarnya tak ingin kucoba menghitung kembali, Mimpi. mencoba tidak untuk bercerita kepada siapapun. Tenang dalam penyangkalan yang seharusnya. For keep move on...Namun Pada akhirnya aku memutuskan untuk menulis di sebuah note kecil ku ini. Tentang apa yang kurasa, kuingat dari semua adegan yang tersisa dikepalaku sebelum akhirnya pudar menua.

Aku bermimpi tentangnya hampir 5 tahun belakangan ini. Ya, 5 tahun.

       Tadi malam tepat pada tanggal 26 Mei 2020, aku bermimpi tentang kehidupan ku di pesisir pantai bersama ibuku. Mungkin disana aku memutuskan bersedia menemani sisa umurnya disana. Setiap kali aku bermimpi, aku bermimpi menjadi seorang yang dengan profesi yang sangat biasa saja dan gaji yang mungkin bisa dibilang tak seberapa dibandingkan pendapatan yang aku dapatkan sekarang. Setelah beberapa hari aku sadar berada disana, aku menemukan sesosok wanita, agak sedikit pendek dariku, dengan rambut di ikat(ponytail) berjalan menikmati pantai yang tidak jauh dari rumahnya. That's was her..Setiap kali aku bermimpi. Entah kenapa sampai sekarang aku tak mengerti. Aku menemukan wanita yang sama. Dengan senyumnya yang terlalu manis, aku menatap dengan terheran seakan itu tak pernah terjadi sebelumnya, namun itu sudah terjadi ratusan kali. di alam mimpiku aku tak ingat apapun dan siapapun, hanya mengenal orang-orang tak pernah aku temui kecuali keluargaku sendiri, seakan ada ratusan versi diriku hidup di dunia yang berbeda.

        Percakapan yang tak bisa dielakkan, aku mengenalnya kembali sebagai mantan kekasihku sebagaimana dia mengingatkanku kembali. Mengajakku mengunjungi rumahnya yang tidak jauh dari sini. Aku selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama diawal. Bagaimana kehidupannya menjadi seorang ibu bersama anak laki-lakinya yang masih balita. Dengan kehidupan seorang istri yang harus sabar menunggu hingga suaminya pulang, jauh dari dirinya. Kami berbincang, kami tertawa, walaupun argumen pedas tak terhindarkan. Sebuah Scenelama yang selalu terjadi diantara kami berdua.

         She's really know what to do to change our subject. Dulu aku dan mantan kekasihku ini sering cekcok dengan argumen setiap harinya, teman-temanku mengatakan bahwa itu bukanlah healthy relationship,tapi mereka tidak mengerti. Kami saling adu argumen yang pada akhirnya menyatukan pendapat kami. Bukan karena itu kami harus berpisah. Lalu pada suatu waktu yang tak jauh. Aku diminta olehnya untuk mengambil sesuatu diluar yang sayangnya aku tak mampu untuk ku ingat. Ketika aku keluar menuju belakang rumahnya aku tersadar bahwa disekitar rumahnya terdapat sekumpulan buaya besar tepat disekitar rumahnya (mimpi tidak ada yang logis) . Aku terkejut dan mengambil tindakan, kembali kedalam rumahnya dan mengatakan bahwa dirinya dan anaknya tak seharusnya tinggal ditempat yang sangat berbahaya seperti ini, namun wanita itu menyangkal bahkan sudah terbiasa dengan apa yang telah terjadi, rela menunggu suami yang tak mempedulikan waktu. Tentu saja aku menyangkal. Dengan perasaan emosional yang begitu kuat antara aku dan dirinya. Aku memeluknya mencoba membuat dirinya tenang. Anehnya dari semua mimpi, yang hanya aku ingat hanyalah bau khas darinya, lekuk tubuhnya, dan

wajahnya yang belia. Aku selalu berkhayal jika waktu dapat berhenti dan aku bisa menikmati selamanya.

        Setelah suasana reda, aku kembali memohon dengan lemah lembut dan menjelaskan kepadanya. Ia pada akhirnya menerima dan aku mengajaknya untuk pergi, pindah dari tempat itu segera. Selagi mempersiapkan barang-barang aku sempat melihat diriku dikaca. Dengan wajah sedikit tua, sekitar umur 30an keatas. But she comforting me, seakan aku dengannya hidup dengan kesempatan kedua. Tepat setelah itu, beberapa orang datang dengan membawa senjata api, meletuskan butiran peluru pada wanita itu, kejadian yang begitu cepat membuat badanku menggigil dan tubuhku mati kaku. aku merasakan takut dan menggigit lidahku dalam penyesalan. detik-detik terakhir hanya untuk menyaksikan orang yang aku cintai bersama anaknya mati tepat didepan mataku, hingga akhirnya giliran timah panas itu meletup dikepalaku.

       Aku terbangun dengan rasa kacau. Lagi dan lagi seakan Endless Cycle, bertemu dengannya dengan tema yang berbeda namun tragedi yang sama. Mencoba untuk terbiasa yang pada akhirnya aku tak mampu. Bagaimana mungkin aku bisa terbiasa dengan Tragedi yang menikam hatiku berulang-ulang.  Berharap aku bisa hidup bersamanya dan menyelamatkannya, hidup dalam penyangkalan bahwa dunia mimpi itulah realita dan aku mengira terbangun disini hanyalah sebuah projeksi mimpi. Miris bukan?

      Tapi sekarang semuanya baik-baik saja. Sungguh, Aku mengerti. Aku tidak se-depresi yang dulu. Setelah ratusan mimpiku dengannya aku mencoba untuk mengerti bahwa semua harus dijalani, selagi nafasku belum berhenti. Percaya bahwa masih ada sesuatu untukku.

           percaya atau tidak, Saya menjadi seorang yang cukup humoris disekitar lingkungan yang saya hinggapi, berjalan kesana dan kesini bersama teman-teman yang tidak peduli dari mana saya berasal dan bagaimana, kita hanya mencari kebahagiaan yang sama. Mengikuti komunitas sosial, berolah raga. bahkan iseng-iseng membuat Memes di jejaring sosial. Segala aktifitas sehat yang dapat melupakan pahitnya realita. Hingga aku dan mereka tak tahu bahwa saya hidup dalam topeng tawa menyelundupkan gelisah dan depresi. Apakah saya baik-baik saja sekarang? Tentu saja. Apakah saya sudah melupakan mantan kekasih saya? Iya tentu saja, bahkan ada beberapa wanita yang menyukai saya dan saya tertarik dengan mereka juga.

But why?!Hampir setiap kali ketika aku tertidur dan bermimpi aku bertemu dengannya, menjejali tiap-tiap tragedi mimpi aku bersamanya, bahkan malam satunya lagi aku juga bermimpi dengannya. Seakan setiap kali aku bermimpi, hati dan pikiran kami terhubung. Aku mencoba untuk menyangkal dan membanggakan hidup dalam denial melupakan dirinya.

          Mungkin... Mungkin saja dalam hatiku yang jauh didalam sana, mencari Pembenaran. Terhadap dengan apa yang terjadi kala itu. Aku tak akan pernah bertanya lagi kenapa ini dan itu terjadi, kenapa dia tega mengkhianati. Aku tak akan bertanya. Mungkin dalam hati kecilku yang menyedihkan itu berharap aku bisa memperbaiki hubungan setelah apa yang terjadi. Sebuah serpihan kaca yang menjadi pasir, mencoba disatukan kembali satu. Mungkin Tuhan mencoba menyampaikan maksud kepadaku dari hamba nya yang mencoba mengerti petunjuknya, Atau aku hanya manusia yang terjebak dalam liang delusi, seperti yang mereka bilang, mimpi tak mengandung arti, Hanya pecahan emosi.


Part 1. End


Diubah oleh malakor 29-03-2021 18:28
Enisutri
aryanti.story
nona212
nona212 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
797
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.