djalanloeroes
TS
djalanloeroes
Sejarah Digelapkan! Bung Karno Penemu Makam Imam Bukhari. Kaitan dengan Bucek Depp?
Fakta sejarah ini tak akan ditemukan di buku-buku pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah. Desoekarnoisasi dan pemunculan kesan bahwa Soekarno jauh dari Islam yang massif selama Orde Baru membuat peristiwa sejarah ini seakan lenyap ditelan bumi.

Siapa tak kenal Imam Bukhari? Di mata masyarakat Muslim di dunia ini, termasuk di Indonesia, nama ini begitu dikenal dan dihormati. Beliau adalah ulama perawi hadis terkemuka yang menjadi rujukan umat Musim di dunia.


Presiden Soekarno disambut meriah dalam kunjungannya ke Uni Soviet pada 1961.

Imam Bukhari lahir di Bukhara pada 21 Juli 810 M (13 Syawal 194 H) dan wafat di Khartank pada 1 September 870 M (1 Syawal 256 H). Bukhara adalah kota di negara Uzbekistan sekarang, sedangkan Khartank adalah sebuah desa di Samarkand, Uzbekistan. Jadi, Imam Bukhari adalah Muslim asli Uzbekistan, negara di perbatasan Asia Tengah dan Eropa Timur. 

Uzbekistan dahulu merupakan bagian dari negara Uni Soviet. Uni Soviet yang berdiri dari tahun 1922 hingga 1991 adalah negara komunis terbesar dan terkuat di dunia yang merupakan rival Amerika Serikat. Setelah Uni Soviet bubar pada 1991, Uzbekistan pun menjadi negara merdeka yang berdiri sendiri.

Pada 1961, Uni Soviet dipimpin oleh Nikita Khrushchev. Kala itu Presiden Soekarno mendapat undangan dari Khrushchev untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Soviet. Era 960-an adalah masa di mana perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin AS dan Blok Timur yang dipimpin Soviet sedang panas-panasnya.


Nikita Khrushchev memeluk erat Bung Karno seusai Bung Karno berziarah ke makam Imam Bukhari.

Bung Karno sebagai pemimpin RI yang menganut garis politik luar negeri non-blok, memahami betul situasi politik saat itu. Ia tahu Soviet membutuhkan RI, salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia, untuk mendukung Blok Timur. Karena itu, kunjungan kenegaraan Presiden RI sangat berarti bagi Soviet. Apalagi Soekarno diakui dunia sebagai pemimpin berpengaruh bagi negara-negara Asia dan Afrika yang baru saja lepas dari penjajahan (salah satunya dengan diadakannya Koferensi Asia-Afrika pada 1955 di Bandung yang digagas Soekarno). 

Bung Karno memainkan kartu ini. Ia tahu makam Imam Bukhari berada di Samarkand, Uzbekistan, namun karena berada di bawah rezim komunis, makam itu seperti dihilangkan. Keberadaannya digelapkan dan tak pernah dimunculkan ke publik.

Bung Karno bersedia berkunjung ke Soviet dengan syarat: Khrushchev harus menemukan makam Imam Bukhari karena Bung Karno akan berziarah ke sana. Khrushchev awalnya menolak, namun kemudian menyetujui karena tak ada pilihan lain, sementara dia membutuhkan kehadiran pemimpin RI tersebut.

Setelah beberapa lama mencari, tim yang ditugaskan Khrushchev belum juga menemukan makam yang dimaksud. Ia kemudian menanyakan kepada Bung Karno apakah ada syarat yang lain yang lebih mudah dipenuhi. Bung Karno tetap pada pendiriannya, Khrushchev harus menemukan makam Imam Bukhari karena ia sebagai Muslim ingin berziarah ke sana.

Setelah lebih teliti mencari, tim Khrushchev akhirnya menemukan makam Imam Bukhari. Soekarno pun memenuhi keinginannya, dalam kunjungan kenegaraannya ke Soviet pada 1961, ia juga berziarah ke makam ulama hadis tersebut.

Namun, permintaan Bung Karno tidak sampai di situ. Setelah ziarah selesai, ia mengajukan permintaan lagi pada Khrushchev. Ia melihat makam Imam Bukhari sangat tidak terawat, dikelilingi semak belukar liar, maka ia pun menyampaikan keinginannya untuk memindahkan makam sang imam ke Indonesia. Kalau dipindahkan ke Indonesia, makam itu akan terawat dan terjaga dengan baik. Bung Karno pun bersedia menukar jenazah Imam Bukhari dengan sejumlah emas yang beratnya sama dengan berat jenazah sang imam.


Kompleks makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan.

Tentu saja Khrushchev menolak keinginan Bung Karno tersebut. Namun, ia berjanji akan membangun makam Imam Bukhari dan menjaganya dengan baik. Janji itu pun dipenuhi Khrushchev. 

Begitulah, sampai kini makam Imam Bukhari dalam kondisi sangat baik, selalu dirawat dan dijaga oleh pemerintah Ubzekistan dan masyarakat Muslim di sana. Bahkan pada 1998 pemerintah Uzbekistan membangun masjid megah di kompleks makam tersebut. 


Pengalaman Bucek Depp

Karena penemuan makam tersebut, nama Soekarno sampai kini harum di kalangan masyarakat Muslim Uzbekistan. Ia dikenang sebagai tokoh yang berjasa besar dalam penemuan makam Imam Bukhari. 

Harumnya nama Bung Karno bisa dibuktikan sampai kini. Para peziarah dari berbagai belahan dunia tak pernah sepi berziarah ke makam Imam Bukhari. Namun, mereka umumnya tak diperkenankan masuk sampai area makam. Meraka hanya boleh masuk sampai area masjid saja.

Namun, jika yang datang peziarah dari Indonesia, para pengurus makam sering memperbolehkan masuk sampai ke area makam. Bahkan hal ini pernah dialami Bucek Depp, aktor Indonesia.


Bucek Depp (ketiga dari kiri) bersama rombongan berdoa di depan makam Imam Bukhari.

Bucek yang pada 2011 tergabung dalam tim ekspedisi menjelajahi Asia dan Eropa, ketika berada di Uzbekistan berziarah ke makam Imam Bukhari. Ia terkejut tatkala dipersilakan memasuki area makam untuk berdoa di sana. Padahal, para peziarah dari negara lain hanya diperbolehkan masuk sampai area masjid. 



Referensi 1

Referensi 2

Referensi 3

Referensi 4

Sumber foto 1 & 2

Sumber foto 3

Sumber foto 4
Diubah oleh djalanloeroes 15-05-2020 20:20
scorpiolamapein666nona212
nona212 dan 99 lainnya memberi reputasi
100
14.5K
143
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.