Libur Lebaran yang Harus Dipersingkat 2 Hari

Image Source

Sudah masuk waktu libur bersama, apakah masih ada yang berencana ingin mudik ke kampung halaman? Jika bisa tunda sajalah dahulu, mengingat situasi juga belum se-kondusif biasanya, karena beresiko juga kalau sampai nekat ingin mudik padahal jangka waktu libur tidak seberapa lamanya dibanding harus mengikuti prosedur mudik yanh sudah ditetapkan perintah yaitu harus bersedia di-isolasi selama jangka waktu 14 hari dan begitu tiba di kampung halaman juga harus menjaga jarak dengan keluarga sambil melakukan isolasi mandiri selama 14 hari lagi.

Jadi, membuat ribet diri sendiri, bukan? Sementara jadwal libur hanya dibatasi mulai besok (sebenarnya hari ini sudah dimulai karena tanggal merah, sih) sampai dengan tanggal 25 Mei 2020.



Libur Lebaran 2020 yang jatuh di hari Minggu dan Senin, 24-25 Mei 2020. Itu adalah Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa disebut Lebaran pertama dan Lebaran kedua. Dimana untuk lebaran tahun ini menjadi sangat berbeda dan memang terasa sangat getir bila membayangkan bila tak lagi bisa bersama keluarga tercinta merayakan hikmadnya salat idul fitri dan berkumpul bersama saling bersilaturahmi dengan sanak famili dan tetangga lainnya.

Image Source

Semua dilakukan demi kebaikan kita bersama, agar bisa menghentikan penularan virus corona dan memutus mata rantai penyebaran virus itu dimana saja, sehingga suasana salat Idul Fitri atau salat Ied diimbau dilaksanakan di rumah saja, para pejabat juga diimbau tidak boleh menggelar open houseatau menggundang masyarakat untuk bersilaturahmi, dan pertemuan dengan keluarga di kampung halaman dilakukan secara virtual.

Inilah dampak dari hidup kita sekarang, dimana yang sebelumnya tidak memakai masker bila kemana-mana akhirnya harus dengan sukarela memakainya, dimana anjuran mencuci tangan yang baik dan benar dengan sabun dulunya hanya digaungkan pada saat sekolah TK sekarang menjadi tindakan wajib tanpa mengenal usia. Dimana dulu slogan menjaga jarak aman itu hanya terlihat di belakang truk, sekarang menjadi kelakuan nyata masyarakat. Semua perubahan mendasar itu terjadi akibat pandemi Covid19 yang tiba-tiba datang menjenguk dan berdiam lama di bumi Indonesia.

Masyarakat yang dulunya santai berbelanja kebutuhan pokok kini semakin menjaga stok pangan, terlebih menjelang lebaran. Dimana waktu libur telah tiba, anak-anak yang merengek meminta baju baru dan segala tetek bengek tradisi lebaran juga tak luput dari perhatian.

Ibu-ibu rumah tangga bisa mengantisipasi dengan mempersiapkan keperluan Hari Raya mulai sekarang. Semoga pada hari ini keramaian dan kerumunan pasar bisa dinetralisir dengan bantuan dari pihak keamanan yang berwenang sehingga tak ada yang terjangkit virus covid19 setelah Lebaran pertama dan kedua selesai, karena di keesokan harinya harus langsung beraktivitas kembali.

Image Source

Karena suasana lebaran kali ini yang mengharuskan kita berdampingan dengan virus Covid19 yang setiap saat bisa mengincar imun tubuh kita, maka dalam rangka percepatan penanganan pandemi virus corona atau penyakit COVID-19, pemerintah menggeser cuti bersama di 2020, termasuk cuti bersama Lebaran Idul Fitri.

Kementerian BUMN juga mengumumkan bahwa aktivitas perusahaan negara kembali seperti biasa pada Selasa, 26 Mei 2020. Karyawan yang berusia di bawah 45 tahun wajib masuk. Sejumlah perusahaan juga mengumumkan kembali beroperasi.

Image Source

Hingga kini, pemerintah DKI Jakarta belum memutuskan apakah tetap memberlakukan PSBB hingga 22 Mei 2020 atau bakal memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar itu. Namun, jika harus diperpanjang apakah tidak akan menimbulkan masalah kesenjangan ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah yang semakin hari semakin mengalami penurunan?

Mengenai ketiadaan empat hari cuti bersama Lebaran 2020, pemerintah masih mengkaji dua opsi pengganti. Pertama, mengganti cuti bersama Lebaran 2020 pada Hari Raya Idul Adha yang diperingati pada 31 Juli 2020. Kedua, mengganti cuti bersama Lebaran 2020 di akhir tahun, yakni pada tanggal 28-31 Desember 2020.



Namun, titik cerah akan perpanjangan libur lebaran ini telah dibahas oleh Wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin.



Semoga saja, libur lebaran kali ini tak apalah dipangkas, mumpung tak bisa mudik juga. Daripada tinggal di rumah bengong mending kembali kerja sajalah, asal libur lebaran Idul Adha bisa diperpanjang sebagai ganti libur lebaran Idul Fitri yang sejatinya bisa berjalan seperti biasa, tetapi karena pandemi Covid19 yang ditakutkan penularannya one by one, maka diharapkan jelang lebaran Idul Adha kelak, masa pandemi Covid19 ini bisa berakhir.

Jika libur panjang yang dicanangkan di lebaran Idul Adha masih saja terusik isu pandemi corona, maka tak apalah jika libur panjangnya kembali digeser ke bulan Desember, dimana ada libur natal dan tahun baru yang bisa dijadikan ajang libur panjang. Semoga saja akhir tahun kita bisa merasakan mudik yang sebenarnya, itupun jika situasi telah berjalan kondusif seperti biasanya.



Sungguh sangat terasa perbedaannya merayakan lebaran Idul Fitri di tahun ini bersama dengan suka duka kisah Covid19, kita seakan bersisian, tetapi tidak sehaluan. Ibarat bertetangga dengan orang asing, tetapi tidak bisa saling bertegur sapa. Kalau berdampingan dengan Covid19 tak apalah, biar tak sehaluan juga tak apa-apa asal tidak menjangkiti fisik dan meracuni pikiran.

Selamat jelang lebaran, selamat menikmati masa libur yang dipersingkat. Mari raih kemenangan berpuasa dengan hati yang bersih dan pikiran yang tidak terdoktrin oleh virus-virus opini negatif, jadilah arif dengan kebersahajaan dan jadilah bijak dengan kesederhanaan tingkah laku. Jangan karena pandemi Covid19 menghalangi kita menikmati lezatnya kari/opor ayam dengan gurihnya ketupat lebaran.


Sumur TS : Sumur 1, Sumur 2