joko.winAvatar border
TS
joko.win
Sindir Habib Assegaf, Teddy: Jangan Lihat Jubahnya, di Tanah Abang Cuma Rp100 Ribu

Habib Umar Assegaf saat melawan petugas.


JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi mengomentari tindakan Habib Umar Abdullah Assegaf yang cekcok hingga berkelahi dengan petugas Satpol PP saat ditegur karena melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Surabaya.

Menurut Teddy, jika benar Habib Umar Assegaf melanggar hukum, maka polisi tak perlu segan untuk pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan itu.

"Jika Umar Assegaf dianggap melanggar hukum, ya diproses saja, gak perlu lihat jubahnya, karena di tanah abang harganya cuma 100 ribu," tulis Teddy di akun Twitter-nya, Jumat (22/5/2020).

Sebelumnya, video tersebut juga ditanggapi pegiat media sosial Denny Siregar yang geram dengan kelakuan sang habib. Menurutnya, polisi harus segera menindak agar tidak terbentuk opini bahwa melawan petugas adalah hal yang biasa saja.

"Semoga @DivHumas_Polri berani menjemput si Habib yang videonya viral dgn pelat mobil N 1 B karena sudah melawan aparat yg bertugas.

Kalau tidak dijemput, khawatir masyarakat akan menganggap bahwa melawan petugas adalah hal yang biasa dan sah-sah saja.

Kita tunggu kabarnya.." kata Denny di akun Twitternya, Kamis (21/5/2020).

Dalam video yang beredar luas di facebook,  Habib umar Abdullah Assegaf ini berteriak sambil menyebut orang yang kena penyakit corona adalah orang orang yang tidak shalat.

Pegiat media sosial Birgaldo Sinaga, juga membuat cuitan menanggapi insiden tersebut:

MENGAPA HARUS AROGAN MENTANG2?

Setiap kali berhadapan dengan petugas di lapangan, saya selalu menghormati mereka. Entah itu saat razia, pemeriksaan dokumen dll.
Mengapa? Karena ayah saya juga pernah bekerja seperti para petugas di lapangan.

Para petugas di lapangan setiap hari kena asap knalpot. Menjaga perbatasan. Terkena panas matahari. Cape dan sangat melelahkan.

Mengapa kita tidak bisa mengerti sedikit saja bahwa mereka dalam posisi melaksanakan tugas negara? Negara yang menugaskan mereka untuk berada di sana.

Jika boleh memilih, mereka tentu lebih senang di rumah bersama keluarga. Daripada berisiko di jalanan.

Kita sebagai bangsa kehilangan empati. Merasa pongah. Merasa mentang2. Waktu susah menangis. Sudah berada arogan mau menindas.

Cobalah sedikit saja berempati. Mana tahu kelak anak cucumu juga bekerja seperti para petugas itu.

Pak Polisi dan semua petugas...lain kali tegas dan lebih keras ya. Rakyat mendukung bapak2.

Sebelumnya, viral di media sosial video 
seorang pria yang mengenakan gamis putih terlibat cekcok dengan petugas PSBB. Pria itu kemudian mendorong salah satu petugas, dan petugas membalas dengan mendorong pria tersebut hingga terjadi perkelahian.

Karena diketahui melanggar aturan PSBB yang berlaku di Kota Surabaya maka petugas gabungan pun meminta pengemudi dan pemilik mobil agar berputar balik.

Perwira dengan tiga melati emas itu menyatakan petugas sudah meminta pemilik mobil berputar dengan cara baik-baik, namun cara humanis petugas direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata kasar.

Atas insiden tersebut, dia meminta di masa pandemik COVID-19, semua elemen masyarakat memahami dan memaklumi pentingnya kedisiplinan aturan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Corona.
"Kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan harus menjadi tanggung jawab pribadi dan keluarganya," pungkas Trunoyudo.



https://www.netralnews.com/peristiwa...uma-rp100-ribu
Diubah oleh joko.win 22-05-2020 14:10
DruiDs
rizaradri
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.9K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.