• Beranda
  • ...
  • Buku
  • 5 Langkah Awal Mengetuk Pintu Penerbit Mayor

aniesdayAvatar border
TS
aniesday
5 Langkah Awal Mengetuk Pintu Penerbit Mayor



Sumber: Pixabay, Glints.com

"Bun, Naskah ane dikembalikan dengan catatan, banyak kesalahan penulisan."

" Ane bun, sudah berbulan-bulan kagak ada kabar, tolong bantu dong. "

Dua kalimat langsung itu saya terima terkait naskah yang dikirimkan penulis kawan ane ke Gramedia, salah satu penerbit Mayor di Indonesia. Eits, sebut merek, tak apa yah, bukan bermaksud promo wong ane juga kagak dibayar. Hanya memperjelas saja sebagaimana teori 5 W + 1 H, what,who, where, when dan How, ketika menyajikan tulisan. Penerbit mayor itu sudah gede tanpa ane harus ikut mompa. Hehe, balon kelees.

Jadi gini, ceritanya tuh teman ane yang telah malang melintang di dunia menulis platform digital semacam Kaskus ini, merasa sudah pantas tulisannya diterbitkan Mayor.

Biasanya indie bareng ane sih. Lalu untuk menguji diri dia kirimlah naskah itu ke penerbit mayor. Berhari ditunggu, berbulan dinanti, seperti Bang Toyib yang tak pulang-pulang, naskah itu tak ada berita, hingga datang kabar tak mengenakkan.

Ditolak, pinangan kawan saya yang pertama dikembalikan. Nyeseknya sampai ke ubun ubun. Belum sempat merasakan kencan, tembakan mental. Uring-uringan, sewotnya sampai ke ane pula.

Quote:


Dia masih untung ada kabar, meski mengecewakan. Dibanding kawan ane satunya, naskahnya puss, lenyap bak ditelan bumi. Salahnya, dia tak mau konfirmasi. Macam ingin ta'arufan tapi takut berhadapan, cuma ajuan saja. Ya mana ditanggapi, cinta itu butuh perjuangan Mas Gaess, Agan dan Sista.

Termasuk bertanya bagaimana kabarmu hari ini, butuh teman hidupkah, kalau dijawab iya lakukan langkah selanjutnya. Kalau tidak, manuver lain. Ih, kok ngotot amat. Ya namanya berjuang. Ahay

Omong punya omong, ternyata naskah itu dikoreksi dulu. Begitu kata editor senior di penerbit yang ane kenal lewat sebuah workshop, sebelum intens komunikasi membicarakan beberapa agenda. Seperti naskah yang ane kirim padanya. Hasil nulis bareng- bareng dengan komunitas, KomalkuRaya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan Sekitarnya.

Seneng sih diperhatikan, meski via chat saja. Secara ane memang punya kontaknya, jadi ane nguber bener. Demi kawan- kawan juga, supaya bisa segera diterbitkan. Mayor euy, sesuatu kan? Meskipun antologi. Langkah awal buat pembelajaran sebelum jadi solois.

Koreksi itu tentang pengiriman naskah. Dia minta lewat e mail, lengkap, jangan ada revisi susulan. Jadi naskah yang dikirim harus sudah fiks, jangan dirubah lagi.

Spoiler for 5 Langkah Awal Mengirim Naskah Ke Penerbit Mayor:


Kelima hal itu akan diperhatikan penerbit mayor untuk melanjutkan penilaian atas karya agan dan sista. Kalau layak terbit maka kita akan dihubungi, membicarakan kontrak juga royalty.

Kalau tidak, kadang diberitahukan, kadang tidak pula. Baiknya kita yang pro aktif menanyakan. Sebab naskah yang masuk ke mereka juga seabrek. Setiap hari ada saja penulis yang mengirim naskah. Mencoba peruntungan untuk diterbitkan.

Nah agan dan sista yang punya keinginan menerbitkan naskah lewat mayor 5 langkah pembuka itu bisa dicoba. Jangan takut ditolak coba saja dulu. Dari tulisan tulisan kita di Kaskus ini bisa juga loh. Mayor tidak membatasi, asal belum pernah diterbitkan tempat lain oke saja. Kriteria utama menurut saya sebetulnya adalah, layak dijual apa tidak. Adakah pangsa pasarnya?

Kalau agan dan sista merasa karya yang dipunya bakal laku keras di pasaran. Kirim saja, jangan ragu. Siapa tahu dewi fortuna sedang berpihak kepada kita. Okeh. Yuk Gan ngirim naskah ke Penerbit Mayor.










liliek.pur
nona212
qoni77
qoni77 dan 72 lainnya memberi reputasi
69
4.2K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.