• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • SURAT TERBUKA "Kalau Ga Kuat jadi Tenaga Kesehatan, Mending Resign aja!"

squidytenpolesAvatar border
TS
squidytenpoles
SURAT TERBUKA "Kalau Ga Kuat jadi Tenaga Kesehatan, Mending Resign aja!"
Langsung to the point saja, saya akhir-akhir ini banyak melihat statment seperti ini di media sosial termasuk beberapa komentar seperti ini di beberapa Post Kaskus, kurang lebih seperti ini 


"Kalau Ga kuat jadi Tenaga Kesehatan, Mending Resign aja!"

"Semua Pekerjaan pasti ada Resikonya, kalau ga kuat Resign aja!"



dan masih banyak lagi komentar yg modelnya seperti itu, saya mencoba menyelidiki akun-akun yang memberikan komentar maupun tanggapan seperti itu dan benar saja kebanyakan dari mereka (Oknum) adalah penganut Teori Konspirasi garis keras jika dilihat dari beranda media sosialnya, saya kira kalian pasti paham dari mana informasi-informasi Teori Konspirasi macam ini diperoleh.

Teruntuk kalian yang memiliki pemahaman seperti diatas, sebenarnya tidak ada yang salah dengan statment seperti itu, tapi sayangnya kata-kata seperti ini sangat NIR EMPATI dan jelas yang akan dirugikan bukanlah Tenaga Kesehatan, justru orang-orang yang memerlukan layanan Kesehatan yg akan dirugikan termasuk kalian yang melontarkan kalimat seperti diatas, tanpa kalian suruh untuk Resign pun sebenarnya sudah banyak Tenaga Kesehatan yang Resign jauh-jauh hari sebelum wabah merebak, termasuk saya.


Rasio Dokter Indonesia Terendah Kedua di Asia Tenggara
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/04/02/rasio-dokter-indonesia-terendah-kedua-di-asia-tenggara
Yup Rasio Dokter kita terendah kedua di ASIA TENGGARA, atau begini saja silahkan kalian datang ke RS, kalian tanyakan atau lihatlah sendiri di bangsal, berapa perbandingan jumlah bed pasien dengan jumlah perawat yang menangani, yaa kalian lihat sendiri, kemudian tanyakan pada diri sendiri apakah perbandingan itu masuk akal, ada banyak metode perhitungan jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan terutama perawat, saya berikan contoh salah satunya Metode Douglas, saya tidak akan jelaskan rumusnya, kalian bisa searching sendiri, saya akan langsung jelaskan hasilnya

Metode Douglas
Contoh kasus

Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan : 11 Orang  jika mengvcu kepada Metode Douglas

Sekarang silahkan pikirkan sendiri, berapa jumlah perawat dalam 1 bangsal sesuai dengan fakta yang kalian lihat, saya persilahkan anda untuk menyakan kepada kerabat anda Tenaga Kesehatan.

Saya paham ketika oknum-oknum tersebut melontarkan kalimat seperti itu mereka seperti orang yang paling bijak tapi faktanya ditengah kurangnya jumlah tenaga kesehatan, ditengah kurangnya dana, apakah kalimat/statment itu bijak? silahkan pikirkan sendiri, tanpa kalian suruh pun kami tenaga kesehatan bisa Resign kapanpun kami mau, tapi jiwa kemanusiaan kami tidak menghendaki demikian, inilah salah satu alasan kenapa orang-orang tajir di Indonesia lebih memilih berobat ke Singapura, China dan kawasan Eropa lainnya, apakah kalian yang melontarkan kalimat seperti itu merasa sudah tajir? sehingga bisa berobat ke Singapura kalau sakit? ada harga ada kualitas bukan? yaaa secara tidak langsung mereka yang mengeluarkan statment seperti itu sudah merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Akhir kata, saya selalu berdoa kepada orang-orang yang melontarkan kalimat seperti itu, semoga kalian sehat selalu, tidak pernah sakit-sakit, jadi tidak perlu berobat ke RS dan Tenaga Kesehatan yang kalian suruh-suruh resign, kalaupun sakit, semoga hanya sakit kelamin, jadi cukup berobat ke MAK EROT



gabener.edan
Richy211
nona212
nona212 dan 19 lainnya memberi reputasi
18
2.1K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.