biel.fineAvatar border
TS
biel.fine
Trip Santai - Pelarian ke Puncak Gunung Sumbing
Di Thread ini saya akan berbagi sedikit pengalaman yang bikin kangen berat. Ditengah suasana yang menjenuhkan ini kita memang nggak bisa take a trip buat menghilangkan berbagai kebosanan dan kepenatan, tapi semoga thread ini bisa menghibur, dan menjadi motivasi biar kita semangat menjalani hari hari untuk bangkit dari kondisi ini. 

Quote:


     Ini adalah pengalaman perjalanan saya, beberapa minggu sebelum kota saya dinyatakan sebagai Zona Merah. Saya seorang mahasiswi semester dua, yang sedang aktif dalam kegiatan pembelajaran kampus dan beberapa unit kegiatan. Jadwal kuliah yang padat ditambah praktikum (sebagai mahasiswi Teknik Informatika) dan berbagai jadwal kegiatan dalam UKM membuat saya jenuh dengan rutinitas yang begitu padat. Bosen, penat, capek, pokoknya jenuh banget. 
        Entah gimana akhirnya saya punya pikiran untuk sejenak kabur dari rutinitas ini, ambil jatah bolos niatnya. Karena saya punya Hobby jalan jalan, saya memutuskan untuk pergi mencari udara segar. Keputusan sudah bulat, saya menghubungi beberapa teman saya untuk menjalankan misi pelarian ini bersama. BINGO! ada tiga teman saya yang siap untuk menemani pelarian ini, yaitu Dira, Bagas, dan Rico. Kami memutuskan untuk mendaki gunung Sumbing melalui jalur desa Butuh, Kaliangkrik, Magelang. 
        Kami memutuskan untuk berangkat bersama dari Solo pukul 01.30 WIB, setelah saya menyelesaikan rapat kegiatan di kampus. Sebelum berangkat saya memeriksa perlengkapan yang akan saya bawa. Pakaian untuk mendaki, pakaian ganti, Jas hujan, Head lamp, Sleeping bag, matras, daypack, nesting, kompor portable, semua perlengkapan yang saya butuhkan sudah siap, lalu di packing dalam sebuah tas carrier berukuran 60 liter. Tidak lupa juga saya membawa sepatu tracking dan beberapa kaos kaki. Pukul 01.30 WIB kami sudah berkumpul di titik yang telah kami tentukan, yaitu didepan sebuah Musholla yang tidak jauh dari area kampus. 
        Berangkat dari Kota Solo, dengan rute menuju Magelang, kami melewati jalur perjalanan Kota Jogja, walau sebenarnya akan lebih dekat jika lewat jalur Selo Boyolali, menimbang dengan keadaan yang gelap, dan jalan yang basah setelah hujan, kami memutuskan lewat jogja. Kami berangkat mengendarai dua motor setiap motor ditumpangi dua orang, dengan setiap orang membawa satu tas carrier. Aku berboncengan dengan Rico, sedangkan Bagas dengan Dira. 

Spoiler for perjalanan:


       Setelah melewati Kota Sleman yang berbatasan dengan Magelang, kami memutuskan untuk berhenti, guna membeli keperluan logistik, kami berhenti disebuah pasar di daerah Muntilan di Kabupaten Magelang. Kami membeli sayuran, dan beberapa makanan instan untuk dimasak selama pendakian, tidak lupa juga membeli beberapa botol air mineral.

               Selesai membeli perlengkapan logistik, kami melanjutkan perjalanan menuju Kaliangkrik, sempat berhenti kembali di Tidar untuk melaksanakan Sholat subuh. Lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju basecamp di Desa Butuh, Kaliangkrik. 

                Pemandangan Desa Butuh begitu menakjubkan, dengan tata letak rumah penduduknya yang unik, bertingkat tingkat, memberi kesan "Nepal nya Magelang" dalam pikiran saya. Desa diatas ketinggian, yang jika sedang dalam keadaan berawan menjadikan sensasi sendiri seperti negri diatas awan. Ditambah dengan penduduk yang ramah dan murah senyum menambah kesan sebagai tempat yang sangat damai dan menyenangkan. 
Spoiler for perjalanan2:


       Pukul 06.30 WIB kami sampai di basecamp pendakian Gunung Sumbing, kami memutuskan untuk beristirahat sembari melakukan packing ulang, membagi beberapa bawaan, dan juga mengurus Simaksi. Untuk biaya simaksi setiap orang dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000. Setiap kelompok pendaki juga di fasilitasi satu botol kaca kosong berukuran 140 ml, yang dileher botolnya diberi tali untuk mengikat botol pada tas, guna botol tersebut sebagai Asbak portable untuk pendaki yang merokok agar tidak membuang putung rokok sembarangan. Selesai berkemas, kami sarapan dan beristirahat sejenak, untuk mengumpulkan energi.
        Kami memulai pendakian pukul 09.00 WIB, berjalan naik, dengan keadaan jalur pendakian yang menanjak dan berbatu, di sebagian ruas jalan juga ada jalur yang menyerupai tangga dari bebatuan. Untuk mencapai Pos 1, bagi pendaki yang ingin menghemat energi dapat juga menggunakan jasa Ojek, yang menghemat tenaga 3/4 perjalanan menuju Pos 1, dengan biaya setiap orang Rp. 20.000. Tapi kami sebagai mahasiswa yang serba irit memutuskan untuk berjalan saja menuju pos 1.

Spoiler for perjalanan3:



        Untuk mencapai Pos 1, kita berjalan melewati perkebunan sayuran milik penduduk sekitar, dan jika kita melihat ke belakang kita akan melihat pemandangan kota Magelang dari ketinggian. Di sepanjang jalan kita akan beberapa kali menemukan penampungan mata air, sebanyak lima penampungan dalam perjalanan menuju pos 1. Kita dapat mengambil air dari penampungan air tersebut untuk bekal perjalanan menuju puncak. 
               Jika cuaca cerah dan beruntung, kita akan menemukan penjual jajanan yang menjajakan berbagai makanan dan minuman di Pos 1. Para penjual biasanya menyediakan makanan instan sepeti Mie instan, atau sosis siap saji, ada juga makanan ringan dan berbagai gorengan. Mereka juga menyediakan berbagai minuman hangat. Kita dapat beristirahat sembari mengisi perut di Pos 1 sembari menikmati pemandangan yang indah.

Spoiler for Perjalanan4:



       Setelah menikmati minuman hangat di Pos 1, saya dan teman teman melanjutkan perjalanan menuju Pos 2. Jalur trek masih didominasi dengan anak tangga dan tanah, kami mulai memasuki vegetasi yang banyak di isi oleh pohon pinus. Trek nya terus menanjak, dan sedikit menipu, kita akan melihat seolah olah setelah mencapai anak tangga paling atas akan menemui jalur yang lebih landai. Beberapa orang, termasuk saya dan teman teman menyebut jalur ini sebagai tanjakan PHP (Pemberi Harapan Palsu) karena jalurnya yang menipu seakan menemui landai. 
      Kami beberapa kali beristirahat dalam perjalanan menuju Pos 2, trek yang berbentuk anak tangga sedikit lebih menguras tenaga dibanding trek tanjakan berupa tanah. Selama dalam perjalanan menuju Pos 2 kita tidak akan menemukan mata air, maka sebaiknya kita mengisi persediaan air saat di Pos 1. Setelah trek yang berupa anak tangga, kita akan menemui trek berupa tanah, karena licin kita harus berhati hati jika tidak ingin tergelincir.

Spoiler for perjalanan5:


      Jarak antara Pos 1 menuju Pos 2 kurang lebih sejauh 1.3 Km, dengan elevasi tanah sebesar 2458 Mdpl. Setelah mencapai Pos 2 sekitar pukul 13.00 WIB, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari menunaikan Shalat Dzuhur. Di Pos 2 terdapat Shelter yang dapat kita gunakan untuk berteduh, jika terpaksa bermalam di Pos 2, sebaiknya jangan mendirikan tenda dibawah shelter. Di samping Shelter kita dapat menemukan sedikit tanah landai yang dapat menampung setidaknya 3 tenda kap. 4 - 6 orang. 
         Pendakian dilanjutkan pukul 13.30. Trek menuju Pos 3 berupa tanah, yang lumayan landai. Ini adalah jalur favorit saya selama pendakian, selain karena trek yang cenderung lebih landai, pemandangannya juga sangat memanjakan mata. Dalam perjalanan menuju Pos 3 kita akan melewati banyak anakan sungai yang melintas melewati batu batu, anakan sungai ini dapat kita saksikan mengalir terutama pada musim penghujan. Kita tidak akan kehabisan persediaan air di area ini pada saat musim penghujan. Pemandangan ini sangat mengesankan bagi saya, tapi jangan sampai mengurangi kewaspaan kita. Kita harus tetap berhati hati karena trek ber air yang terkadang menjadi licin. Apalagi saat itu saya harus mengenakan jas hujan dikarenakan hujan yang turun, ditambah kabut yang mulai turun membuat saya dan teman teman ekstra berhati hati.

Quote:

Sampai di Pos 3 kami langsung mendirikan tenda dan menyiapkan tempat untuk beristirahat. Tidak lupa untuk menyiapkan makanan sebelum beristirahat. Untuk menghindari terjadinya hipotermia, kita tidak boleh tidur dalam kondisi perut kosong dan kedinginan. Selama perjalanan saya membawa gula jawa untuk di cemil sewaktu waktu, karena konon gula jawa dapat menambah stamina.


Quote:


          Untuk summit attack kami sudah terbangun pukul 01.00 WIB dini hari, untuk bersiap. Aku mengemas perlengkapan yang akan dibawa dalam daypack, seperti air mineral, kamera, ponsel, barang berharga yang tidak kami tinggal di tenda. Sedangkan Dira dan Bagas memasak makanan untuk sarapan dini hari. 
            Kami melanjutkan pendakian Pukul 02.00 WIB, Trek awal menuju Pos 4 masih landai, tetapi semakin jauh akan semakin menanjak dan terjal. Kita masih akan menemukan ilalang sebelum Pos 4, anak sungai terakhir akan kita temukan sebelum Pos 4, serta hamparan tanah seperti sabana juga kita temukan sebelum melewati Pos 4. 
        Setelah Pos 4 kita menuju puncak dengan trek yang lumayan terjal dan menanjak, cukup menguras energi, disini kita sudah tidak menemukan mata air lagi. Jadi lebih baik menyiapkan persediaan air di aliran sungai terakhir. Sebelum mencapai puncak, kita akan menemui percabangan, yaitu menuju puncak dan menuju kawah. Karna tujuan kami menuju puncak, jadi kami mengambil jalur arah ke puncak. Setelah menempuh perjalanan dari Pos 4 sejauh 1.2 Km, akhirnya kami mencapai puncak. Bahagia sekali rasanya dapat melihat hamparan luas dari ketinggian. Langit pagi itu masih gelap, sayup sayup terdengar suara adzan, saya dan teman teman memutuskan untuk menunaikan Sholat subuh di puncak Sejati Gunung Sumbing. Lalu memotret indahnya fajar menyingsing. Yang lebih membahagiakan, kita dapat menemukan sinyal diatas puncak.
          Kami memutuskan kembali ke tenda pukul 06.30, setelah terang. Dan memasak makanan yang tersisa. Tidak lupa membersihkan sekitar tenda, dan mengemas sampah disekitar kami kedalam trash bag yang kami bawa dari rumah. Hal yang tidak boleh kita lewatkan setelah mengemas semua barang dan melipat tenda yaitu membersihkan sekeliling kita, jangan sampai ada sampah yang tertinggal. Jangan sampai Gunung menjadi kotor karena ulah manusia. Jangan lupa kembali memeriksa sekitar, berjaga jaga jika ada barang yang tertinggal. 
            Kami turun, kembali ke basecamp setelah menunaikan Sholat dzuhur, pukul 12.10 WIB, karena keadaan yang licin setelah hujan, kami harus tetap berhati hati. Dan sampai di basecamp pukul 16.30 WIB dengan berjalan santai dan berkali kali duduk beristirahat.
Quote:




Sekian pengalaman perjalanan saya, ingin sekali rasanya saya kembali kesana. Mungkin setelah keadaan kembali normal, saya akan kembali berkunjung kesana.

Spoiler for Kontak:


Untuk hasil Photo yang tertunda dapat dilihat di:
Quote:
Diubah oleh biel.fine 11-05-2020 03:17
upinsky
nona212
ujellyjello
ujellyjello dan 78 lainnya memberi reputasi
79
4.1K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.