• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Seberapa Kejamkah Tentara Jepang (IJA) Selama Perang Dunia II ???

lembuganteng
TS
lembuganteng
Seberapa Kejamkah Tentara Jepang (IJA) Selama Perang Dunia II ???


Ilustrasi kekejaman tentara Jepang. Gambar Kanan dan Kiri terkoneksi

Salah satu topik yang menarik saat mengikuti kuliah di kampus adalah pelajaran tentang Imperial Japanese Army atau disingkat dengan IJA.


Ketika tentara Jepang (IJA) telah menguasai suatu negara, beberapa grup (pleton) dari tentara Jepang tersebut, yang biasanya berumur 30 sampai dengan 50 tahun, akan memberikan teror kejam ke daerah (kota dan desa) yang mereka kuasai. Seluruh keluarga dari desa/kota tersebut bisa dibunuh dan dirudapaksa beramai-ramai. Menurut pelajaran yang gue baca, diperkirakan bahwa sekitar 10 juta manusia di seluruh Asia telah dibunuh oleh tentara Jepang (secara indivudal). Crazy ... emoticon-Lempar Bata

Sempat baca, di negara tetangga, Filipina, tentara Jepang (IJA) pernah masuk ke dalam suatu hotel kemudian membunuh bayi-bayi yang telah dilahirkan oleh para ibu yang berada di hotel tersebut. Setidaknya 20 orang tentara merudapaksa 1 orang wanita di kejadian naas itu. Tidak hanya itu saja, setelah merudapaksa mereka memotong (memutilasi) payudara mereka secara hidup-hidup. Payudara hasil mutilasi tersebut kemudian ditontonkan oleh seorang prajurit ke dadanya kepada prajurit lain sebagai bahan lelucon. Di akhir scene yang kejam ini, prajurit Jepang lantas  menyiram wanita-wanita itu menggunakan bensin kemudian membakar mereka. Kejadian itu tidak hanya di Filipina saja, namun juga terjadi belahan dunia Asia lain seperti China. Bahkan, peristiwa-peristiwa naas kemudian dibukukan, silahkan search "The Rape of Nanking". Di buku itu digambarkan bagaimana perilaku tentara IJA pada waktu itu.


Sumber gambar 2
Buku "The Rape of Nanking" dan penulisnya Irish Chang.

Boleh dibilang menjadi tawanan perang tentara Jepang merupakan hal  yang mengerikan yang pernah ada di waktu perang dunia II atau mungkin di dunia. Ada kasus lagi nih yang unik, pada suatu ketika komplotan tentara IJA mulai kehabisan makanan. Karena semakin habis maka suatu peristiwa naas pun terjadi, terdapat data yang mengatakan mereka tidak segan-segan memotong/memutilasi bagian tubuh dari tawanan perangnya untuk dijadikan makanan darurat.

Memang benar kata bang napi, "Kejahatan tidak melulu berasal dari niat orang jahat, tapi juga terciptanya suatu momen atau kesempatan".

Namun tentu saja, seperti pertokohan dari pewayangan tidak semua orang jahat adalah jahat dan tidak semua baik adalah baik. Sejarah tidak serba hitam dan putih. Tentu saja, masi banyak tentara jepang yang berhati baik. Dikatakan bahwa masih banyak tentara Jepang yang memiliki hati seperti memberi peluang untuk penduduk China kabur dari kegiatan imoral tentara Jepang lainnya seperti pembunuhan dan penculikan. Contoh lain dari tentara Jepang yang baik adalah Prajurit Jepang yang baik lainnya mencoba untuk membantu meringankan “wanita penghibur” yaitu gadis-gadis muda yang katanya akan diberi tugas wajib militer untuk membuat seragam tentara sebelum dikhianati dan dikirim ke depan untuk dirudapaksa oleh orang-orang tertentu dari tentara Jepang di garis depan.

Alasan dari tentara Jepang menjadi sangat kejam bukanlah karena mereka adalah orang Jepang, namun karena pemerintah mereka pada waktu itu yang cenderung sangat chauvinisme (cinta tanah air yang berlebihan) sehingga membuat mereka berbuat superior terhadap bangsa lain.

Semoga thread kali ini bisa menghibur dan memberi pengetahuan untuk agan-agan sekalian emoticon-Smilie. Terima kasih.

See you next time!!!

Source : Ingatan kuliah dan hasil diskusi bersama teman +this.

Tambahan :

Spoiler for SPONGILER:

kyukyunananona212reysaaah
reysaaah dan 104 lainnya memberi reputasi
105
30.9K
183
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.