djalanloeroes
TS
djalanloeroes
5 Tipe Guru yang Akan Selalu Dikenang Muridnya Sampai Kapan Pun
Satu fase dalam kehidupan yang akan selalu dikenang siapa pun sepanjang hayat adalah masa-masa sekolah. Banyak kenangan manis pada fase ini, kendati mungkin tak sedikit pula kenangan pahit.

Spoiler for Tipe Guru:



Masa-masa SD menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Masa-masa sekolah menengah, SMP dan SMA, lebih-lebih lagi. Masa-masa sekolah menengah, terutama SMA, adalah masa remaja yang penuh dinamika, penuh gejolak, dan fase pencarian jatidiri yang membawa seribu satu kenangan tak terlupakan dalam hidup ini.

Salah satu kenangan yang tak terlupkan pada fase sekolah adalah guru. Sosok yang digugu dan ditiru ini adalah figur sentral ketika kita menjalani kehidupan di sekolah.
Banyak kenangan manis dan pahit dengan “profesi Oemar Bakri” ini. Namun, kali ini TS akan menuliskan kenangan manis pada sosok guru yang terkait tipe kepribadian guru.

Ada 5 tipe guru yang memberi kenangan manis pada siswanya sehingga sang guru tak akan terlupakan seumur hidup siswa. Tipe-tipe yang dimaksud adalah:

1. Guru yang Cerdas

Guru juga manusia biasa. Mereka ada yang memiliki kecerdasan tinggi, ada yang biasa-biasa saja. Ketika mereka menjalani pendidikan di lembaga pendidikan keguruan, seperti IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) atau FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), nilai yang mereka raih berbeda-beda. Ini menunjukkan tingkat kecerdasan mereka juga berbeda-beda.

Guru yang cerdas dan berwawasan luas akan selalu dikenang siswanya. Guru tipe ini di samping menguasai materi pelajaran yang diajarnya, juga bisa menjelaskan berbagai hal dan fenomena yang pernah dan sedang terjadi di masyarakat. Bahkan sering mereka ketika mengajar “ngelantur” menerangkan berbagai hal. Yang “ngelantur” ini justru disenangi para siswa karena menjadi semacam intermeso ketika siswa jenuh dengan materi pelajaran yang sedang dibahas. 

Namun, setelah “ngelantur”, sang guru cerdas akan segera kembali ke materi pelajaran yang sedang dibicarakan, ketika siswa telah “segar” kembali. Tak jarang guru tipe ini ketika menerangkan pelajaran, tak perlu melihat buku lagi, semua sudah di luar kepala karena menjadi materi yang setiap hari diajarkannya.

2. Guru yang “Enak” dalam Mengajar

“Enak” di sini artinya apa yang diterangkan, mudah dipahami dan diserap siswa. Banyak guru yang cerdas, tapi tidak cerdas dalam menerangkan materi pelajaran. Ia pintar, tapi tidak bisa memintarkan siswa. Ia hanya pintar sendiri. 

Misalnya, guru matematika. Matematika adalah suatu disiplin ilmu, namun mengajarkan matematika adalah ilmu tersendiri. Tidak semua orang yang pandai matematika, bisa mengajarkan matematika dengan baik. Karena itulah, diperlukan IKIP/FKIP untuk mengajarkan bagaimana mengajar matematika yang baik dan benar. 

Guru yang “enak” dalam mengajar ini akan sangat terasa perbedaannya dalam ilmu eksakta, seperti matematika tadi. Banyak siswa yang jadi menyukai dan menguasai matematika karena faktor guru yang “enak” dalam mengajar, kendati matematika sebelumnya dianggap pelajaran yang berat. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika matematika diajarkan oleh guru yang tidak “enak” dalam mengajar.

3. Guru yang Humoris

Guru humoris selalu dinantikan kehadirannya di depan kelas. Guru tipe ini selalu asyik dalam menyampaikan materi pelajaran. Mata pelajaran apa pun menjadi lebih mudah dicerna bila disampaikan oleh guru humoris ketimbang guru yang kaku dan menegangkan.

Guru humoris bisa mengusir rasa kantuk pelajar, terutama pada jam-jam siang di mana siswa mulai lelah dan mengantuk. Namun, humor yang ditampilkan seorang guru haruslah yang kontekstual dan terukur. Jika humornya terlalu melebar ke mana-mana, tanpa konteks yang terkait mata pelajaran, guru tersebut akan tergelincir menjadi komika stand-up comedy.  

4. Guru yang Jujur

Dalam profesi apa pun, ada yang orang yang jujur dan tidak jujur alias korup. Begitu juga profesi guru, walau mungkin korupsi yang dilakukan profesi ini tidak sebesar yang dilakukan pejabat-pejabat strategis.

Spoiler for Tipe Guru:



Sumber yang TS wawancarai, menceritakan seorang guru olahraga yang jujur ketika dia SMA. Sementara ada oknum guru olahraga lainnya yang tidak jujur.

Guru olahraga yang tidak jujur itu melakukan korupsi kecil-kecilan. Modusnya, dengan memungut biaya masuk ke kolam renang atau stadion olahraga, untuk penilaian praktik renang, atletik, dan sebagainya, di atas biaya normal. 

Anehnya, oknum guru ini tidak pernah menegur siswa yang hanya membayar, namun tidak ikut masuk dan praktik di kolam renang atau stadion. Dia malah seperti lebih senang dengan siswa yang demikian. Asal sudah bayar, tanpa praktik pun, nilai yang didapat siswa pasti bagus. Tentu ini karena semakin banyak siswa yang hanya bayar, tanpa masuk ke kolam renang atau stadion, semakin besar uang yang masuk ke pundi-pundi si oknum guru. Belum lagi dari tarif yang ia kenakan di atas biaya normal, padahal seharusnya karena siswa yang masuk ke kolam renang atau stadion sangat banyak, harga tiket masuk bisa didiskon.

Sebaliknya, ada seorang guru olahraga yang sangat jujur. Sekalipun siswa sudah membayar tiket, jika ia tidak hadir di kolam renang atau di stadion olahraga, artinya tidak melakukan praktik, ia mendapat nilai 0 dan uang yang sudah dibayarkan dikembalikan. Nilai yang didapat murid, murni dari prestasinya, tanpa dikurangi atau ditambah sedikit pun. 

Sang guru juga mengenakan tarif di bawah normal (diskon) untuk tiket masuk karena ada aturan demikian dari pihak pengelola kolam renang atau stadion untuk yang masuk secara rombongan (kolektif).

Pak guru jujur ini pun tetap bersepeda motor bebek ketika guru-guru yang lain sudah bermobil. Sumber TS mengatakan, jika ada reuni sekolah, pak guru jujur ini paling dinantikan kehadirannya. Jika ia tak hadir, suasana reuni menjadi terasa hambar. Kenangan akan kejujuran sang guru tak pernah terlupakan oleh murid-muridnya. 

5. Guru yang “Hadir” dalam Permasalahan Siswa

Ketika TS SMA, ada teman perempuan satu kelas TS yang mempunyai masalah pribadi. Ia yang sebelumnya jago dalam pelajaran bahasa Inggris, tiba-tiba nilai bahasa Inggrisnya anjlok. Ia tak bergairah belajar dan sering melamun di kelas.

Guru bahasa Inggris yang juga seorang wanita, mencium ada sesuatu yang tak beres pada muridnya. Ia pun segera melakukan pendekatan pribadi pada muridnya. Akhirnya si murid menceritakan kalau ia sedang putus cinta. 

Setelah muridnya membeberkan persoalan yang dialaminya, sang guru melakukan pendampingan terus-menerus pada muridnya hingga muridnya bisa melupakan persoalan yang dihadapinya. Ia bisa move on dan akhirnya prestasi belajarnya pun meningkat kembali. 

Bagi sang murid, guru yang telah membangkitkan kembali semangat hidupnya ini tak akan terlupakan sepanjang hidupnya.

Demikian 5 tipe guru yang akan selalu dikenang murid sepanjang hidupnya. Ini berdasarkan pengalaman pribadi TS dan bincang-bincang TS dengan teman-teman TS yang sama-sama pernah mengalami masa-masa sekolah. 

Bisa jadi GanSis tidak sependapat atau punya pengalaman lain untuk melengkapinya. Terima kasih telah membaca thread ini.



Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan wawancara dengan narasumber.





Referensi 1

Referensi 2

Sumber foto 1

Sumber foto 2
eddiesangadjienona212tien212700
tien212700 dan 227 lainnya memberi reputasi
228
11.8K
304
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.