Apa yang kita pikirkan merupakan cerminan siapa diri kita sebenarnya. Ungkapan tersebut sering kali kita dengar, baca, lihat, dan renungkan. Tapi memang begitulah, pikiran menggerakkan apa yang kita lakukan. Bermula dari otak kemudian menyebar ke seluruh tubuh, lalu bergeraklah kita. 

Paling penting adalah korelasi antara masa kini dan pergerakan pikiran. Bahasa mudahnya, apa yang mesti kita pikirkan sekarang? Jangan sampai pikiran kosong melompong dan kita pun bengong. Ini berbeda dengan makna mengosongkan pikiran untuk sejenak waktu, demi relaksasi dan mengolah diri atau mengendalikan stres.

Nah, langsung ke TKP saja, ini yang harus kita pikirkan sekarang!

1. Berpikir untuk keluar dari krisis



Pasti. Semua orang saat ini mengalami krisis atau masa-masa sulit. Pandemi Covid-19 saat ini menyebabkan banyak kesulitan hidup, baik itu dari segi kesehatan, interaksi sosial, budaya, hingga kehidupan ekonomi. Gelombang PHK atau banyaknya orang kehilangan pekerjaan, atau setidaknya penghasilan menurun drastis, merupakan contoh-contoh kita berada di masa krisis.

Jangan berdiam diri. Meski anjuran kerja di rumah, belajar di rumah, dan ibadah di rumah masih berlaku, bukan berarti kita berdiam diri. Pikirkan cara untuk keluar dari krisis, cara meresponsnya hingga berpikir cara keluar dari kesulitan hidup ini jika masa-masa pandemi ini tak kunjung usai. Pikirkan hal tersebut sekarang, bila perlu catat poin-poin dari buah pikiran tersebut, untuk dipraktikkan secara bertahap.

2. Berpikir untuk terus menyehatkan diri, baik jasmani maupun rohani



Yups, jangan mudah loyo. Kesulitan, bagaimanapun, adalah bagian dari hidup. Tidak ada kata ‘kemudahan’ jika tidak muncul kata ‘kesulitan’. Itu adalah lawan kata yang abadi, kini dan sepanjang masa. Kita tak bisa meniadakan salah satunya. Berpikir untuk terus menyehatkan diri di saat-saat sulit atau gagal merupakan tindakan yang bijak.

Cari cara agar kita tetap sehat, jasmani maupun rohani. Sehat jasmani bisa dengan berolahraga, meski dilakukan di rumah. Bisa juga dengan mengonsumsi vitamin dan makanan serta minuman bergizi. Mengatur pola tidur dan istirahat juga mendukung kesehatan jasmani. Pikirkan itu dan jangan sampai lupa.

Untuk menyokong kesehatan rohani, bisa dengan mengonsumsi berita-berita positif untuk mengimbangi banyak beredarnya berita negatif. Tetap semangat, tidak mudah menyerah, bersikap positif dalam memaknai hidup juga dapat menambah kesehatan rohani kita. Kejiwaan kita tidak terganggu, bahkan tetap mudah merasakan bahagia di saat muncul derita. Pikirkan kembali itu sekarang, apakah sudah kita lakukan?

3. Jangan lupa, tetap berpikir untuk meraih sukses



Ini yang juga penting. Meski situasi sulit memudahkan kita jatuh dalam kegagalan, seperti kehilangan pekerjaan atau kehilangan sebagian besar rezeki, tetaplah berpikir untuk meraih sukses di kemudian hari. Jangan padamkan pikiran untuk sukses di masa depan karena di situlah semangat hidup akan tetap terjaga dengan baik. Kesulitan jangan sampai melemahkan motivasi untuk menggapai keberhasilan di masa depan.

Banyak orang sudah membuktikan bahwa krisis malah makin menempa semangatnya untuk maju. Menjadi pribadi pejuang, berani bertarung untuk menjadi pemenang di saat sulit. Banyak orang pula sudah membuktikan bahwa kelemahan bisa diubah menjadi kekuatan. Itu setidaknya menginspirasi kita untuk tetap berpikir meraih sukses di kemudian hari, lewat kehidupan yang masih sulit ini.

Salam inspirasi!


Foto: pixabay.com