menurutku wajar mereka memposting foto mereka seperti itu, mereka pasti juga mengamati perkembangan tentang virus ini, mengamati kebijakan kebijakan para petinggi atau pemerintah, mengamati tingkah laku para masyarakat Indonesia yang sebagian masih tetap ngeyel dengan peraturan yang diberikan. 

mungkin pikir para tenaga medis, mereka melakukan hal yang sia sia, kenapa sia sia? menurutku jelas sia sia, para tenaga medis berjuang dengan kerasnya sedangkan dari pihak luar baik dari pemerintah dan masyarakat masih dengan setengah hati melakukan protokol kesehatan yang seharusnya itu sebagai acuan untuk membantu menurunkan angka jumlah positif covid-19.

tapi menurutku pihak yang paling berpengaruh itu adalah pemerintah, andai pemerintah menetapkan peraturan yang bersifat tegas dan itu di berlakukan di seluruh daerah, dengan konsekuensi yang tegas pula jika terjadi pelanggaran peraturan, maka bisa membantu menurunkan angka covid itu.

tapi pada nyatanya, dari pihak pemerintah seperti gagap atau orang jawa bilang glagapan, bingung harus menentukan langkah apa yang harus dilakukan. harusnya pemerintah bisa melihat dari negara yang sudah terjangkit terlebih dahulu dan mempersiapkan semua sebelum negara ini ikut terjangkit, tapi yang ada dulu pemerintah kita menganggap sepele.

nah karna pemerintah yang gagap ini juga mereka bingung harus menentukan kebijakan seperti apa, dan jadinya seperti sekarang ini, pemerintah di anggap plin plan dalam memutuskan kebijakannya, pagi bicara kita harus A, tapi sore harinya kita harus B, belum lagi dari pihak pemerintah ada yang disusupi oknum dari luar yang membuat situasi menjadi lebih tidak terkendali.

dan yang menjadi puncak adalah kemarin saat viral foto atau postingan yang berada di Bandara Soekarno Hatta, yang menunjukan antrian yang sangan padat tanpa ada social distancing atau pun physical distancing, seperti yang di gembar gemborkan pemerintah. 



tapi hal itu sebenarnya tidak akan terjadi jika pemerintah tegas dalam peraturan, seluruh masyarakat tidak di bolehkan untuk Mudik atau Pulang Kampung, eh malah ini Boleh Pulang Kampung tapi tidak boleh Mudik. bukannya sama saja, jika mereka pulang dari daerah berzona merah dan tanpa sadar mereka membawa pulang virus itu. itu bukannya sama saja mendistribusikan virus lebih merata lagi keseluruh daerah.

menurutku sangat pantas jika tenaga medis mulai seperti itu, mereka capek, mereka sudah bosan dengan keadaan seperti itu, pakaian yang di pakai tidaklah nyaman jika dipakai terlalu lama, kita tidak tau betapa sumpek atau pengapnya mereka memakai pakaian APD lengkap,  ditambah betapa mereka setresnya melihat jumlah pasien positif yang terus meningkat. WAJAR, SANGAT WAJAR MEREKA MENGELUH SEPERTI ITU



"hay para petugas medis, apakah kalian lelah dengan kerja kalian"
"jika memang begitu, istirahatlah saja, itu sudah menjadi hakmu"
"tidak seharusnya kalian berjuang sendiri seperti itu"

"maafkan pemerintah kita yang masih belum jelas dalam mengambil keputusan"
"maafkan juga masyarakat kita yang kadang membandel dengan sesuka hati mereka"

"tapi kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat, mereka sebenarnya bingung dengan peraturan"
"mereka bingung dengan kebijakan yang diterapkan dan selalu berubah ubah"

"satu kata untuk kalian para ahli medis, jika ingin beristirahat, istirahatlah!!, itu hak mu"
"para petinggai akan paham jika kalian sudah beristirahat tanpa melakan apapun, shock terapi, sepertinya mampu menyembuhkan kegagapan petinggi"


Demikian saja trit kali ini, barang kali ada pihak tertentu yang merasa tersinggu, saya mohon maaf, hanya sekedar mencurahkan unek unek saja, sudah hampir 3 bulan lebih yang katanya virus ini akan mereda dalam jangka waktu itu sejak pertama kali melanda, tapi ternyata belum.