PIKIRAN RAKYAT - Jerinx, Seniman asal Bali yang memiliki nama asli I Gede Ari Astina menyebut bahwa virus corona hanyalah konspirasi elite global saja.

Ia sebut Covid-19 yang telah menewaskan ratusan orang di Indonesia sebetulnya tidak ada.

Jerinx percaya betul bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi salah satu elite global yang sering disebutkannya yakni pemilik Microsoft Bill Gates.

Jerinx sendiri mengaku menemukan bukti-bukti serta kebetulan yang menguatkan bahwa virus corona hanyalah konspirasi saja.

Salah satu kebetulan yang dia umpamakan adalah serial tentang pandemi di Netflix yang dibuat oleh Bill & Melinda Gates Foundation bersamaan dengan pandemi yang terjadi di dunia nyata.

Tak hanya itu, menurut informasi koleganya di luaar negeri seperti London, California, Australia, dan Italia mengatakan bahwa rumah sakit di sana kosong dan kehidupan berjalan sepetti biasanya.

"Semua mainstream media mengabarkan hal yang tidak sebenarnya, di sana sebenernya biasa aja, normal, rumah sakit sepi," kata Jerinx sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Rabu, 6 Mei 2020.

Terkait kosongnya rumah sakit ini, Jerinx menekankan bahwa media asing seperti Reuters, termasuk media televisi di sana tidak selalu melaporkan kebenaran.

Pasalnya media selama ini selalu menberitakan bahwa rumah sakit di Amerika dan Eropa penuh dengan tenaga medis yang menggunakan APD.

"Banyak yang kosong, tapi berita yang diangkat media internasional itu rumah sakit yang kebetulan lagi penuh, dan ada banyak bukti footage-footage yang dipakai di rumah sakit Italia, rumah sakit di Amerika itu, footagenya sama semua gambarnya," ujar Jerinx.

Ia mengatakan bahwa Footage ini diambil dari rumah sakit yang sedang mengalami kerusuhan.

Baca Juga: Dokter Spesialis Kesehatan Sebut Sehat dan Bugar Berbeda, Ketahui Perbedaannya

Dalam hal ini, Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) juga mengatakan bahwa rumah sakit di Indonesia mengalami kekosongan.

Hal itu disebabkan karena tiap tahun ke tahun, data menunjukkan bahwa setiap Ramadah, rumah sakit memiliki tren penurunan pasien.

Faktor lain dari adanya kekosongan rumah sakit di Indonesia adakah karena saat ini, pasien yang memiliki gejala ringan memilih untuk tidak pergi ke rumah sakit sebab khawatir terpapar virus corona.

"Pada awalnya, tidak semua rumah sakit itu menangani Covid-19, tetapi semakin banyak, semakin tinggi kasusnya maka kapasitas rumah sakitnya dibenahi, dan akhirnya semua rumah sakit di Eropa siaga untuk Covid-19," kata Hermawan.

Dalam hal ini, Jerinx mengaku bahwa para tenaga medis yang gugur telah kehilangan nyawanya, bukan disebabkan oleh Covid-19, tetapi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit bawaan dan usia.

Sepaham dengan Jerinx, Siti Fadilah yang merupakan Mantan Menteri Kesehatan Indonesia juga percaya bahwa Covid-19 hanyalah sebuah konspirasi elite global.***

https://cirebon.pikiran-rakyat.com/n...-global?page=3

Kompilasi memerika dan wahyudi kah