Bukan hal yang aneh lagi, bahkan menjadi rahasia umun bahwa gorengan sering dijadikan sebagai menu berbuka puasa. Pastinya agan dan aganwati pernah lihat dong, penjual gorengan disaat bulan puasa selalu dipenuhi oleh pembeli. Terlebih disaat mendekati jam berbuka puasa, tukang gorengan auto di serbu.

Mengapa gorengan begitu enak disantap saat buka puasa? Mungkin dari masing-masing orang memiliki jawaban yang berbeda. Namun menurut ane pribadi takjil dengan makan gorengan itu, waduh nikmati tiada tara (nikmat mana lagi yang akan kau dustakan) jika dengan makanan gorengan aja sudah mantul begini. Ditambah dengan segelas kopi hitam yang menjadi teman makan gorengan, ini ane banget. Dan menjadi makanan khas yang sering dilakukan setiap bulan puasa.



Eittssss, tapi ternyata dibalik nikmatnya makan gorengan saat buka puasa, gorengan itu sendiri menyimpan efek negatif bagi kulit, tubuh dan  kesehatan kita lho gansist. Seperti yang dikatakan oleh Dokter Arini Astasari Widodo (Dokter Spesial Kulit), Gorengan meningkatkan advanced glycation end products yang dapat memicu kerusakan kolagen dan elastin dan mengakabitkan penuan pada kulit kita. "Kok Sedikit Merinding yah gansist"

Selain itu proses penggorengan juga dapat meningkatkan senyawa kimia Acrylamide yang dapat menyebabkan kanker. Gorengan itu sendiri memiliki tingkat kalori 3 kali lipat dibanding dengan makanan yang tidak digoreng. Tingkatan kalori tesebut dapat memicu beebagai gangguan kesehatan seperti kolestrol, diabetes, obesitas, penyakit jantung. Apalagi proses penggorengan yang menggunakan minyak goreng tersebut hingga berulang-ulang.

Catatan bagi agan dan aganwati pecinta gorengan, jangan terlalu over yah makan gorengan saat berbuka puasa demi kesehatan agan dan aganwati semuanya.











Demikianlah tread ane kali ini, semoga dapat menambah wawasan dan informasi lebih luas bagi kita semua. Jangan lupa rate, share, dan cendolnya. Mari kita berbuat kebaikan di bulan ramadhan yang pernuh berkah ini.



Sumber: Opri by Saptalan60
Sumber Gambar tirbunpontianak, infosurabaya