Sotong Pangkong Kuliner Unik Baik Rasa dan Suasana

Assalamualaikum Agan Sista, ane mau mengulas salah satu kuliner unik di kota ane yang dijamin ga ada di kota lain, entah saking uniknya atau saking anehnya, ga tau deh silahkan Agan Sista yang menilai nanti ya.




Langsung aja Gan, kuliner yang ane maksud adalah Sotong Pangkong. Kenapa dinamakan Sotong Pangkong? tak lain karena sebelum dimakan, si Sotong ini akan melalui proses di pangkong dulu Gan, alias di palu a.k.a di tukul-tukul hingga lunak,  lembut dan nikmat untuk dimakan. 



Uniknya jajanan ini hanya muncul di saat Bulan Puasa gan. Ane yakin wisata kuliner Sotong Pangkong ini hanya ada di Kota Pontianak. Oleh karena itu bisa dibilang kuliner ini adalah semacam tradisi, yang muncul setiap tahun.

Berpusat di salah satu jalan yaitu Jalan Merdeka Kota Pontianak, suasana Ramadhan menjadi meriah dan ramai di sepanjang jalan. Lokasi ini menjadi tempat berkumpulnya anak muda dan keluarga sehabis sholat tarawih, untuk menikmati kuliner yang sangat khas baik dari segi rasa maupun suasana. Ramadhan berasa banget saat menikmati kuliner ini, gan.



Apa sih Sotong Pangkong itu? Nah sotong atau yang dikenal juga cumi ini cara pengolahannya adalah, dikeringkan terlebih dahulu gan, dijemur seperti ikan asin tapi ga digaramin. Cukup agar dia kering aja. Saat dijual, sotong akan disusun sesuai ukurannya. Semakin besar maka semakin mahal harganya yaitu sekitar Rp.15.000 - Rp. 80.000. Sebelum di pangkong si cumi akan di bakar terlebih dahulu. Ga boleh terlalu matang atau malah hangus gitu Gan, karena nanti akan hancur luluh lantak saat di pangkong dan ga bisa dimakan jadinya. 




Penyajiannya sendiri didampingi dua jenis cocolan, gan. Pertama kuah kacang yang terbuat dari tumbukan kacang tanah yang digoreng, asam jawa, cabe rawit dan garam. Rasanya gurih banget gan dan sedikit pedas,  rasa asam jawanya menambah segar kuah kacang tersebut dan ini adalah favorit ane gan.

Selanjutnya  kuah ebi yang terdiri dari campuran udang ebi yang ditumbuk bersama cabe rawit, cuka dan garam. Khusus saos ini pedesnya lebih terasa gan, enak dan seger banget pedasnya gan, sayang ane ga gitu tahan pedas jadinya ini pilihan kedua aja buat ane.




Cara makannya, sotong yang telah lembut teksture nya setelah di pangkong tadi kita suir-suir dan celupkan kedalam dua jenis saus cocolan tadi gan. Perlahan sedikit demi sedikit sambil ngobrol dan bercanda saat makan, tau-tau udah habis aja tuh suiran gan. Biasanya setelah bukber-anorang akan lanjut ngumpul dimari menghabiskan malam. 

Di bulan Ramadhan, kuliner ini buka hingga tengah malam bahkan sampai mendekati waktu sahur gan, tapi di musim pandemi corona keramaian itu tak seperti dulu lagi gan. Aturan physical distanding dan larangan berkumpul membuat semua berbeda. Kita ga bisa lagi makan di tempat. Hanya bisa beli untuk dibawa pulang.




Kalau tahun lalu jalanan ini rame sampe macet dan parkir pun susah kini jalanan rame dengan patroli petugas kepolisian gan. Tak henti nya mereka lewat untuk mengingatkan warga agar jangan berkumpul dan beli untuk dibawa pulang saja. Pedagangpun akhirnya ga banyak yang gelar dagangan gan. Tutup juga lebih awal, dengan adanya aturan buka tutup jalan utama di kota, maka jam 9 malam pedagang sudah harus bubar.



Meskipun begitu, petugas selalu menekankan bahwa mereka tidak melarang pedagang sotong untuk berjualan. Tidak ada larangan sama sekali, hanya saja himbauan untuk menjaga jarak dan bungkus bawa pulang jangan sampai dilanggar, dan tentunya menggunakan masker, baik pedangan maupun pembeli.




Tak lelah para petugas terus memantau dan mengedukasi pedagang dan masyarakat agar tetap menggunakan masker. Moment ini sempat ane abadikan dan setelah ini kedua pedagang tersebut lantas mengenakan masker milik mereka, gan. 



Walau tak seramai tahun lalu, tradisi tetaplah tradisi ada kerinduan yang dinanti-nanti saat Ramadhan tiba. Moment kuliner Sotong Pangkong ini menjadi ajang temu kangen bagi perantau saat pulang mudik. Teman dan kerabat yang kuliah atau bekerja di luar kota, saat pulang pasti mampir kesini bersama keluarga dan sahabat. Para turis dan pelancong juga turut meramaikan malam, menyantap sotong pangkong.

Namun tahun ini, jangankan turis, kerabat diluar kota aja ga bisa pulang akibat covid19. Mereka semua pasti kangen mudik, kangen sotong, kangen suasana ramadhan di kampung halaman. Tapi mau bagaimana lagi, lebih baik kita tetap taat sama anjuran pemerintah. Semoga wabah lekas berlalu ya gan, amiiin.

Demikian trit ane kali ini gan, terima kasih sudah mampir dan jangan lupa cendolnya ya gan. 


Narasi : Opini pribadi
Foto : Dokumentasi pribadi

***Belajar Bersama Bisa***